Bagian Paling Perih dari Mencintai

… sementara waktu rampak berdetak, sefasih angin bergerak. tidakkah semua yang telah kau akhiri, sebaiknya tidak kita ulangi? dari dengus nafasmu, berhembus udara kering serupa ranggas-tandus musim kemarau. lalu dusta berkilau di ujung kerling bening matamu. bukankah kita telah sepakat: yang pergi tanpa melambai-pamit, tak akan tertambat dalam ingatan? kau bertabir sekujur tubuh-sedih, aku menampik … Continue reading Bagian Paling Perih dari Mencintai