Bagian Paling Perih dari Mencintai
… sementara waktu rampak berdetak, sefasih angin bergerak. tidakkah semua yang telah kau akhiri, sebaiknya tidak kita ulangi? dari dengus nafasmu, berhembus udara kering serupa ranggas-tandus musim kemarau. lalu dusta berkilau di ujung kerling bening matamu. bukankah kita telah sepakat: yang pergi tanpa melambai-pamit, tak akan tertambat dalam ingatan? kau bertabir sekujur tubuh-sedih, aku menampik … Continue reading Bagian Paling Perih dari Mencintai
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed