“Tuan kita adalah siapa pun yang punya kuasa untuk mewujudkan atau mencegah hal-hal yang kita inginkan atau tidak kita inginkan. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin menjadi bebas semestinya tidak mengharapkan atau menghindari apa pun yang tergantung pada orang lain. Jika tidak, seseorang pasti akan menjadi budak” —Encheiridion 14. Epiktetos (sekitar 55-135 M) lahir sebagai budak dan bekerja sebagai budak dalam keluarga Epafroditus, yang juga mantan budak, seorang administrator di istana Nero di Roma. Meskipun ia telah menjadi orang bebas, pengalaman perbudakan meninggalkan jejak pada seluruh pandangan filsafatnya. Menurut Epiktetos, kebebasan bukanlah hak asasi manusia atau hak politis, tetapi suatu pencapaian psikologis dan etis. Kita semua bisa bebas hanya jika menghasrati atau menghindari hal-hal yang ada dalam kendali kita, dan memperlakukan yang di luar kendali kita dengan kepala dingin. “Sesungguhnya tidak ada buku lain seperti buku ini. A.A. Long, salah seorang peneliti Stoisisme yang paling dihormati, telah menghasilkan terjemahan yang segar dan terbaca panduan terkenal karya Epiktetos, lengkap dengan pengantar yang membuat keutamaan filsuf ini, dan filsafat Stoa pada umumnya, bisa dinikmati semua orang.” —Massimo Pigliucci,
Penulis: How to Be A Stoic
Penulis: Epiktetos (terjemahan
Bahasa: Yunani ke Inggris oleh A. A. Long)
Editor: Christina M. Udiani
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno, Y. D. Anugrahbayu (untuk Glosarium)
Perancang
Sampul: & Penataletak: Teguh Tri Erdyan
Kategori: Nonfiksi, Filsafat
Terbit: 21 April 2021
Harga: Rp 90.000
Tebal: 180 halaman
Ukuran: 110 mm x 165 mm
Sampul: Hardcover
ISBN: 9786024815578
ID KPG: 592101896
Usia: 15+
Bahasa: Indonesia
Penerbit: KPG