Seri Tempo: Wiji Thukul, Teka-teki Orang Hilang
Lelaki cadel itu tak pernah bisa melafalkan huruf “r” dengan sempurna. Ia “cacat” wicara tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Celananya seperti tak mengenal sabun dan setrika. Ia bukan burung merak yang mempesona. Namun, bila penyair ini membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Selebaran, poster, stensilan, dan … Continue reading Seri Tempo: Wiji Thukul, Teka-teki Orang Hilang
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed