Tag: AgusDermawanT

  • Durga I Love You!

    Durga I Love You!

    Kumpulan Tulisan Soal Arca Jelita, Artistika Politika, Nestapa Bendera, Asisten Rumah Tangga, Pemimpin Negara, dan lain-lainnya. “Agus Dermawan T adalah penulis seni rupa yang bisa menulis apa saja. Tulisan-tulisannya selalu bsa dikaitkan dengan cara melihat (the way of seeing), sehingga persoalan yang diangkat kadang di luar pemikiran umum. Tulisannya lebih berdasar pengalaman, pendataannya ke pelosok-pelosok, dan sensibilitas personal yang dilakoninya sehari-hari. Dengan “epistemologi” penulisan yang demikian, Agus sering mengangkat hal-hal yang acap kita sepelekan, sehingga yang terbaca sering mengejutkan. Semua persoalan disajikan lewat tulisan yang enteng dan bermutu.” —Seno Joko Suyono, Pendiri BWCF (Borobudur Writers & Cultural Festival), Redaktur Senior Majalah Tempo “Durga, I Love You! Entah buku ke berapa dari tokoh budaya yang saya kagumi ini. Agus Dermawan T, atau Mas Agus, memiliki pengetahuan seni dan budaya amat luas dan detail. Kita dapat menemui semua itu dalam buku ini, dari sosok Durga, keunikan Maroko, kuasa Ibu Tien Soeharto, sampai kiprah budaya para bupati dan wali kota. Mas Agus adalah pengamat yang mampu melihat budaya dari banyak sisi.” —Dr Ninok Leksono, MA, Redaktur Senior Kompas, Rektor Universitas Multimedia Nusantara

    Penulis: Agus Dermawan T
    Editor: Galang Aji Putro & Candra Gautama
    Perancang Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Seni
    Terbit: 29 Mei 2024
    Harga: Rp130.000
    Tebal: 336 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342041
    ISBN: Digital: 9786231341914
    ID KPG: 592402267
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Basoeki Abdullah: Sang Hanoman Keloyongan

    Basoeki Abdullah: Sang Hanoman Keloyongan

    Edisi Baru dengan Penambahan Cerita dan Foto Baru BASOEKI ABDULLAH (1915-1993) adalah seniman besar abad ke-20 dengan seribu drama kehidupan. Perjalanan kariernya banyak memanen angin topan. Ia dipuja sekaligus dikritik banyak orang. Hidupnya berakhir tragis di suatu malam yang kelam di penghujung tahun 1993. Hampir separuh umur Basoeki digunakan untuk mengembara dan berkarya di luar negeri. Ia menyebut dirinya sebagai “Hanoman Keloyongan” atau Hanoman yang keluyuran ke mana-mana dan ada di mana-mana. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Basoeki Abdullah, termasuk cinta, pernikahan, serta “hubungan mesra”-nya dengan Nyai Roro Kidul. Disusun oleh Agus Dermawan T—kritikus seni peraih berbagai penghargaan yang bergaul erat dengan Basoeki Abdullah selama 15 tahun—buku ini merupakan yang terlengkap tentang pelukis aristrokrat dan flamboyan asal Solo itu. Cetakan kedua ini dilengkapi dengan cerita-cerita baru, foto riwayat hidup, dan foto lukisan yang belum banyak beredar dan terungkap.

    Penulis: Agus Dermawan T.
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Seni
    Terbit: Agustus 2015 (Cetakan pertama), 26 Juli 2023 (Cetakan kedua)
    Harga: Rp240.000
    Tebal: 404 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340375
    ISBN: Digital: 9786231340382
    ID KPG: 592302160
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Odong-odong Negeri Sulap

    Odong-odong Negeri Sulap

    Agus Dermawan T, kritikus dan

    Penulis: puluhan buku budaya dan seni, mengawali dunia
    Penulis: annya lewat sastra puisi dan cerita pendek. Setelah menerbitkan buku Sekumpulan Puisi Pantang Kabur, kini ia mengumpulkan 30 cerpennya dalam Odong-odong Negeri Sulap. Cerpen ciptaan 1980 sampai 2022 ini membawakan berbagai tema seru: dari fragmen sosial, drama keluarga, horor, gelora perang, sampai romansa cinta anak muda. Semua disampaikan dalam warna sastra yang realis, magis, komedis, surealis, filosofis. Sehimpun bacaan yang bermutu! ● “Agus Dermawan T adalah
    Penulis: cerita yang bukan sekadar bagus. Bacalah! Menghibur, imajinatif, inspiratif, dan sering memainkan surprise – tidak lupa pula meninggalkan sesuatu untuk direnungkan. Reputasinya sebagai kritikus seni rupa, seperti mengalihkan perhatian dari kemampuannya dalam sastra. Syukurlah buku ini diterbitkan. Tidak ada satu pun ceritanya yang biasa, sehingga cocok belaka dengan seringnya ia menang di berbagai lomba.” —Seno Gumira Ajidarma,
    Penulis:
    Penulis: Agus Dermawan T
    Pembaca awal: Iliana Lie
    Editor: Galang Aji Putro & Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian
    Penata Letak: Wendie Artswenda
    Kategori: Fiksi, Cerpen
    Terbit: 23 November 2022
    Harga: Rp150.000
    Tebal: 363 halaman
    Ukuran: 135 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024819279
    ISBN: Digital: 9786024819286
    ID KPG: 592202084
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Lelakon Srihadi

    Lelakon Srihadi

    Prof. Drs KP H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA, (1931–2022) adalah maestro seni lukis Indonesia yang punya riwayat begitu panjang. Dia lahir dari keluarga darah biru yang sangat berada. Namun, kehidupan amat nyaman itu ditinggalkan. Sejak

    Usia: 15 tahun, dia memilih ikut perang mempertahankan kemerdekaan, 1946–1949. Sejumlah medali kepahlawanan pun disematkan di dadanya oleh negara. Seusai perang, dia menjalani hidup sebagai seniman dan pengajar seni. Reputasinya mendapat penghargaan nasional dan internasional. Karyanya yang khas dan punya banyak tema sering menghadirkan peristiwa. Menarik, seniman luar biasa yang juga filantropis ini ketika wafat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, sebagai seorang tentara. Disusun oleh Agus Dermawan T, kritikus seni yang mengenal dekat Srihadi sejak 1980, buku ini mengungkap riwayat sang maestro sejak masa kecil sampai wafatnya. Diceritakan dalam mozaik, pembaca bisa menilik gelora kisah dari kepingan hidup yang mana saja. * “Dalam karya-karya Srihadi, dialektika mikrokosmos dan makrokosmos paling kuat diekspresikan dalam peran warna. Tidak dapat diingkari, penguasaannya atas warna membuat Srihadi jadi seorang empu yang sangat sulit dicari tandingannya.” —Dr Jean Couteau, pengamat kebudayaan
    Penulis: Agus Dermawan T.
    Editor: Candra Gautama
    Pembaca Awal: Iliana Lie
    Fotografer
    Sampul: Lans Brahmantyo
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 1 Juni 2022
    Harga: Rp135.000
    Tebal: 352 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818296
    ISBN: Digital: 9786024818302
    ID KPG: 592202026
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Sekumpulan Puisi Pantang Kabur

    Sekumpulan Puisi Pantang Kabur

    Agus Dermawan T, yang dikenal sebagai kritikus seni, adalah juga penyair. Ia pernah 11 tahun bekerja sebagai pengasuh rubrik puisi di sebuah majalah. Sekitar 300 puisinya telah dipublikasikan oleh berbagai media massa sejak 1969, seperti majalah sastra Horison, koran Pelopor Yogya, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, sampai Kompas. Puluhan karyanya masuk dalam beberapa buku antologi puisi nasional. Belasan puisinya yang romantis, naratif, pamflet, bermain-main, kritis, jenaka memenangi sejumlah kompetisi puisi nasional. “Jika prosa saya anggap anak pungut, maka puisi saya peluk sebagai anak kandung,” katanya. * “

    Usia: 70 adalah anugerah ilahiah. Maka Agus Dermawan T atau ADT merayakannya dengan sekumpulan puisi, yang merupakan risalah cinta, rekaman perjalanan, kesaksian sejarah, dan potret figur-figur seni yang dikenalnya. Sebagai pengamat seni dan penyair ADT menuliskan sajak-sajaknya dengan gaya bebas, asyik, dan punya warna tersendiri—warna yang tersembunyi sejak lama. ADT, seorang penyair yang mahir, adalah tokoh terkemuka di zaman kita, yang tidak henti-henti mengabdikan hidupnya bagi terus berdenyutnya jantung kebudayaan Indonesia.” —Yudhistira ANM Massardi, penyair, novelis
    Penulis: Agus Dermawan T.
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Windy Maulina & Wendie Artswenda
    Kategori: Fiksi, Puisi
    Terbit: 18 Mei 2022
    Harga: Rp100.000
    Tebal: 216 halaman
    Ukuran: 135 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818319
    ISBN: Digital: 9786024818326
    ID KPG: 592202023
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Podium Sahibulhikayat

    Podium Sahibulhikayat

    BUKU ini berisi puluhan cerita faktual tentang kehidupan seni dan seniman di tengah gelombang sejarah, tentang gemuruh marching band, riuhnya seni perang, kipas indah pencipta seteru, persekutuan Petruk dengan Istana Baru, juga hubungan virus korona dengan seni, serta wisma cilik pemimpin negeri dan kecantikan mistis Dewi Sri. Heit…, ada pula tentang hikayat komik Tionghoa, “keindahan” bencana, logo politik sedunia, asal mula “lebaran kuda”, serta keajaiban nasib para sopir yang jadi ikon seni rupa. Dari podium sahibulhikayat, Agus Dermawan T—pengamat seni penerima berbagai penghargaan—menghibur kita lewat tulisan dan gambar penuh makna. “Pengetahuannya yang luas dan paripurna tentang seni rupa memungkinkan Agus Dermawan T menyusun buku seperti ini. Tulisannya mencerahkan.” —Prof. Dr Ninok Leksono, MA (Redaktur Senior Kompas, seniman, Rektor Universitas Multi Media Nusantara) “Tulisan Agus Dermawan T bukan semata urusan seni dan budaya. Sesekali perspektif berpikirnya melampaui kajian akademi.” —Dr Mikke Susanto, MA (Kurator, pengajar,

    Penulis: buku, dokumentator)
    Penulis: Agus Dermawan T
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Seni
    Terbit: 3 November 2021
    Harga: Rp 95.000
    Tebal: 336 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816605
    ISBN: Digital: 9786024816612
    ID KPG: 592101954
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Karnaval Sahibulhikayat

    Karnaval Sahibulhikayat

    BUKU INI berisi arak-arakan kisah kehidupan seniman besar dan seniman fenomenal. Juga ihwal ulah tingkah para pendukung kesenian yang seringkali banal. Lantaran jagat kesenian hampir selalu out of the box, maka kisah yang muncul pun acapkali aneh, absurd, heboh, tidak lazim, dan mengejutkan. Bahkan tak sedikit yang luar biasa dan gila-gilaan. Buku ini juga mengungkap cerita para seniman yang dianggap teroris oleh polisi. Karya seni yang paling besar, paling kecil, paling murah, dan yang paling mahal. Kematian sejumlah seniman yang menggemparkan. Tak lupa hikayat galeri dan suguhan kuliner perhelatan seni sejak 100 tahun silam, serta drama vandalisme seni yang keterlaluan. O, ya, sisik-melik teko, kartu pos, dan fotografi seni juga diperbincangkan. Agus Dermawan T—pengamat seni penerima berbagai penghargaan— menuliskan lebih dari 100 kisah yang acap terlupakan ini dengan santuy dan cermat. Semua bersumber dari catatan faktual sang sahibulhikayat. “Seni—dari lukisan sampai tulisan—terlahir dari ramuan bakat alamiah, pengalaman hidup, bimbingan, dan pendidikan. Tulisan Agus Dermawan T adalah hasil yang indah dari ramuan itu. Agus adalah seniman di antara para

    Penulis: seni dan analis yang tajam di antara para seniman.” —Dr Jean Couteau, sosiolog,
    Penulis: buku-buku kebudayaan.
    Penulis: Agus Dermawan T.
    Editor: Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: Rian Sebastian & Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Kebudayaan, Seni Budaya
    Terbit: 17 Maret 2021
    Harga: Rp100.000
    Tebal: 344 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024248833
    ID KPG: 591801527
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Arie Smit, Hikayat Luar Biasa Tentara Penembak Cahaya

    Arie Smit, Hikayat Luar Biasa Tentara Penembak Cahaya

    Ini hikayat yang romantik sekaligus mengerikan: tentang pelukis terkenal Arie Smit (1916-2016) yang hidup dengan luar biasa selama 100 tahun. Di tengah kehidupan nan kaya di Zaandam, Belanda, Arie tiba-tiba diberangkatkan ke Indonesia sebagai tentara. Ketika Jepang menguasai Indonesia,Arie ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara yang dibangun nya sendiri. Arie lalu dijadikan romusa untuk kerja paksa membangun Jembatan Kwai di Burma. Ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia II, dan Indonesia merdeka 1945, ia ikut bergembira. Ia sudah sangat cinta Indonesia. Namun Belanda memerintahkan Arie untuk kembali ke medan perang, melakukan Aksi Pendudukan! Di Bali, Arie menjalani kehidupan kesenimanannya yang aneh: blusukan ke mana-mana, dan jadi pencuri cahaya matahari. Apa maksudnya? Mengapa ia terus berpindah sampai 39 kali? Mengapa ia sangat dihormati sehingga dipanggil “Tuan Ari”? Mengapa lukisannya bisa begitu mahal sehingga dihargai per sentimeter persegi? Disusun oleh Agus Dermawan T, kritikus seni penerima berbagai penghargaan karya tulis.

    Penulis: Agus Dermawan T.
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 19 September 2016
    Harga: Rp 40.000
    Tebal: 240 halaman
    Ukuran: 15 mm x 23 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024241858
    ID KPG: 591601262
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Perjalanan Turis Siluman: 51 Cerita dari 61 Tempat di 41 Negara

    Perjalanan Turis Siluman: 51 Cerita dari 61 Tempat di 41 Negara

    Berbagai cerita unik dan seru ditulis dalam buku ini. Dari kusir dokar di Mesir. “gua antariksa” di Selandia Baru, sampai pertunjukan “lampu merah” di Jepang dan Belanda. Juga cerita air terjun mengeringkan di Argentina dan Zimbabwe, teluk dan danau surgawi Norwegia, Tiongkok, dan Austria. Tak ketinggalan tempat-tempat seram warisan politik di Kamboja, Vietnam, Hawai’i, Jerman, sampai Amerika. Bagaimana rasanya naik kapal induk legendaris Amerika, dan masuk kapel berhias ribuan tengkorak manusia di Kutna Hora? Bagaimana romantisnya mengapung di Sungai Danube di Hungaria, sambil mendengar musik waltza? Benarkah suku Indian Inka bisa mendatangkan 200 hantu Pegunungan Andes? Semua tersaji dalam feature memikat, dengan 150 foto yang menenggelamkan kita ke dalam tamasya. “Bepergian ke negeri jauh menjadikan kita semakin memahami, menghormati, dan toleran terhadap bangsa serta orang lain,” kata Agus Dermawan T,

    Penulis: buku ini, pengamat kebudayaan penerima berbagai penghargaan.
    Penulis: Agus Dermawan T.
    Kategori: Nonfiksi, Wisata, Memoar
    Terbit: 20 Maret 2017
    Harga: Rp 95.000
    Tebal: 406 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024243203
    ID KPG: 591701332
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Dongeng dari Dullah

    Dongeng dari Dullah

    Dullah (1919-1996) dikenang sebagai seniman legendaris dan Pelukis Istana Presiden Sukarno. Namun, lebih dari itu, dia adalah pejuang kemerdekaan yang penuh deru dari debu, dengan jelas perang yang nekat. Sejak remaja, dia menulis artikel dan puisi heroik, serta membuat poster dan angkat senjata melawan penjajah, sehingga penjara Belanda (Hoofdbureau van Politie) selalu menantinya. Sebagai provokator anti-Jepang, dia masuk bui Kempeitai dan disiksa sampai setengah mati. Dialah yang menginstruksi pada bocah untuk secara on the spot melukis Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta, 1948, sampai akhirnya tercipta puluhan lukisan “revolusi di mata bocah” yang tak ada duanya dua dunia. Pada 1950 Dullah diminta Presiden Sukarno menjadi Pelukis Istana. Jabatan yang sangat prestisius! “di Istana, saya jadi dekorator, penasihat, pendamping, dan pengkritik presiden. Tapi, banyak yang tak tahu di Istana saya juga jadi pesuruh, tukang ngecat tembok, penghibur anak-anak Soekarno, tukang talang bocor…” Agus Dermawan T, pengamat seni yang bergaul erat dengan Dullah, menyusun dongeng kehidupan yang heboh itu dengan menarik, dari masa kecil sampai meninggalkan kita semua. Buku ini ditulis dalam rangka “100 Tahun Dullah” yang luput dari perayaan.

    Penulis: Agus Dermawan T
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 23 Maret 2020
    Harga: Rp 130.000
    Tebal: 304 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024813574
    ID KPG: 592001773
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG