Tag: BaritoMulyoRatmono

  • Kebohongan di Dunia Maya

    Kebohongan di Dunia Maya

    Data Kementerian Komunikasi dan Infomatika 2018 menyebutkan, penanganan konten negatif—seperti hoaks, berita palsu, dan ujaran kebencian—pada 2017 meningkat 900 persen dibandingkan 2016. Peningkatan yang sangat fantastis dan meresahkan. Sejumlah hoaks bahkan sengaja menyinggung sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sehingga menimbulkan berbagai keresahan sosial di masyarakat. Persaingan politik juga memanfaatkan hoaks sebagai alat untuk menjatuhkan lawan politik dengan cara kotor, terutama menjelang Pilkada (pemilihan kepala daerah), Pileg (pemilihan anggota legislatif), atau Pilpres (pemilihan presiden). Maka, sebagaimana dikatakan oleh Heru Nugroho, Guru Besar Sosiologi dan Ketua Prodi Kajian Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada, dalam pengantar buku ini, “Hoaks sebagai politik ancaman menjadi musuh demokrasi, sehingga hoaks pada dasarnya merupakan musuh bersama masyarakat Indonesia yang sedang berupaya menuju demokrasi substansial. Karena hoaks menjadi musuh bersama, maka semua pihak perlu bertindak bersama-sama dalam memeranginya. Salah satu tawaran alternatifnya adalah sebagaimana dipaparkan dalam buku ini, yaitu dengan pengamanan ruang siber melalui pendekatan reflexive security.” Sebagai semacam pengantar teoretis untuk memahami hoaks dan praktik-praktiknya, buku ini layak dibaca oleh para praktisi sosial, aktivis politik, aparat pemerintahan, dan akademisi.

    Penulis: Budi Gunawan & Barito Mulyo Ratmono
    Editor: Candra Gautama
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 28 Mei 2018
    Harga: Rp42.000
    Tebal: 182 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024248680
    ID KPG: 591801523
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Demokrasi di Era Post-truth

    Demokrasi di Era Post-truth

    Disinformasi di era post-truth merupakan ancaman serius bagi terbangunnya demokrasi elektoral yang sehat. Betapa tidak. Di era post-truth emosi dan keyakinan personal lebih penting daripada fakta objektif dalam membangun opini publik, sehingga antara kebohongan dan kebenaran sulit diidentifikasi. Politik post-truth berkembang berkat beragam bentuk disinformasi lewat platform media baru, khususnya media sosial. Buku ini memperlihatkan, media sosial memiliki kapasitas untuk menyebarluaskan informasi yang salah, memunculkan teori-teori konspirasi liar, membicarakan kubu tertentu secara negatif tanpa dasar yang jelas, serta menyebabkan terjadinya polarisasi di masyarakat. Praktik-praktik politik post-truth membawa konsekuensi negatif terkikisnya tradisi perdebatan yang sehat di masyarakat, terjadinya kebuntuan politik, terjadi ketidakpastian terkait kebijakan, bahkan bisa menjadikan masyarakat mengalienasi diri dari dinamika politik. Ditulis dengan

    Bahasa: yang mudah dicerna, Demokrasi di Era Post-truth memberi kita uraian yang lumayan lengkap terkait politik post-truth, terutama di Indonesia.
    Penulis: Budi Gunawan & Barito Mulyo Ratmono
    Editor: Candra Gautama
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 14 April 2021
    Harga: Rp 100.000
    Tebal: 272 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024813123
    ID KPG: 592101742
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG