Tag: CommaBooks

  • Tentang Desir dan Kisah-kisah Lainnya

    Tentang Desir dan Kisah-kisah Lainnya

    Kau tahu, kita sudah saling mencinta sejak lama. Kita sahabat sejak kecil, kau tentu ingat. Aku bukan berasal dari wilayah Hutan Berkilau, rumah tempatmu dilahirkan dan dibesarkan. Aku hanyalah seorang anak perempuan yang kala itu tersesat, menyusuri jalan terlalu jauh dari Tanah Perkampungan. Kau menemukanku. Kau selalu bilang, aku yang menemukanmu, tetapi tidak. Kaulah penyelamatku dari hari yang hampir gelap. Tentang Desir akan mengajak kita berkaca pada yang jauh dan menerawang pada yang dekat—seorang tabib perempuan yang mengasingkan diri, pertemuan tak terduga saat naik gunung, serta pemburu muda yang tak berkutik di depan mangsanya. Tentang Desir adalah sekumpulan kisah manusia menjawab atau mempertentangkan panggilan hati—yang kadang terasa magis dan nyata dalam waktu bersamaan. “Gladhys Elliona adalah napas baru yang segar dalam dunia ke

    penulisan kita. Dari kumpulan cerita ini, terasa betapa imajinasi Gladhys begitu luas tanpa batas.” —Leila S. Chudori
    Penulis: Gladhys Elliona
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Fiksi, Sastra, Kumpulan Cerpen
    Terbit: 26 Agustus 2019
    Harga: Rp60.000
    Tebal: 120 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024812096
    ID KPG: 591901677
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: Comma Books

  • Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya

    Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya

    “Bagaimana jika tirai ini aku buka dan ternyata sudah pagi? Bagaimana jika pendekar yang kamu ceritakan itu ternyata sudah selesai bertarung dan alun-alun kota sudah sepi? Bagaimana jika sepanjang kita ada di sini, ternyata di luar sana kota ini telah bangkit dari reruntuhan dan kita tidak mengenalinya lagi?” Maka kita akan terus hidup. Tidak ada jalan yang lain. Dari kisah seorang ayah yang jauh dari keluarganya, seorang aktris perempuan yang terlupakan, hingga pendekar-pendekar yang menyerbu bulan. Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya adalah kumpulan cerpen dari sepasang kekasih yang dikisahkan sebelum mereka harus berpisah.

    Penulis: Raka Ibrahim
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Fiksi, Sastra, Kumpulan Cerpen
    Terbit: 26 Februari 2018
    Harga: Rp70.000
    Tebal: 224 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247720
    ID KPG: 591801473
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: Comma Books

  • Familiar Messes

    Familiar Messes

    “I found solace in nothing. Because everything was temporary. And days flew by like heavy cigarette smoke floating above the dancing heads in the city’s most notorious club, like speech bubbles written in a language you cannot understand, like a dragon’s breath you keep chasing, like pills that move from your hand to your red lips.” Gratiagusti Chananya Rompas’s personal essays are troves of memories she can always turn back to. They started off as day-to-day accounts of events from her younger years and the present. But Anya, as she is often called, is obsessed with how things people do—often in haste—quickly fossilize into memories, and how these memories, in turn, shape their lives.

    Penulis: Gratiagusti Chananya Rompas
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Fiksi, Sastra, Kumpulan Cerpen
    Terbit: 18 Desember 2017
    Harga: Rp60.000
    Tebal: 80 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247546
    ID KPG: 591701455
    Bahasa: Inggris
    Usia: 17+
    Penerbit: Comma Books

  • I am My Own Home

    I am My Own Home

    What is it about male aloneness that makes it so desirable while female aloneness is seen as less so? What is it about male aloneness that is often seen as a heroic and poetic choice, while female aloneness is generally seen to have come from a lack of options? I am My Own Home is a documentation of what it means to be a 30-something Indonesian woman who lives alone, along with the contentment and loneliness that goes with it. Through wandering, literature, and pop culture, the essays collected here are a way to recreate the idea of 'building a home', a manifesto (of sort) of living life as one person. These stories, on flaws and trying too hard, on intensity and overthinking, and on unrequited love and unfiltered emotions, are also one woman’s way to make sense of her existence.

    Penulis: Isyana Artharini
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Fiksi, Sastra, Kumpulan Cerpen
    Terbit: 29 April 2019
    Harga: Rp 75.000
    Tebal: 240 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247560
    ID KPG: 591701456
    Bahasa: Inggris
    Usia: 17+
    Penerbit: Comma Books

  • Biru dan Kisah-kisah Lainnya

    Biru dan Kisah-kisah Lainnya

    “Bagaikan awan, aku bergerak perlahan tanpa tahu arah. Kami mendengar pelbagai pesawat yang terbang di atas sana, bermanuver menuju langit, lantas menembus awan. Ketika malam tiba, aku hanya bisa melihat lampu yang berkedip dan yang bisa kubayangkan hanyalah mimpi mereka yang perlahan-lahan berkembang.” Biru dan Kisah-kisah Lainnya adalah sebuah antologi tentang cinta, romansa, keintiman, dan kesunyian. Dalam “Biru”, seorang anak perempuan bersikeras pada orangtuanya agar mereka membelikan sepasang sepatu berwarna biru. “Monsoon” berkisah tentang seekor macan yang melangkah masuk ke dalam kehidupan seorang perempuan. “Istana Pasir” adalah kisah seorang gadis mencoba memahami dan membantu ibunya mencari ayah yang mendadak pergi tanpa kabar. Semua tokoh-tokoh Rain Chudori dalam sembilan cerita ini adalah perempuan-perempuan yang, meski berbeda

    Usia: dan generasi, kuat dan penuh daya observasi. Tokoh-tokohnya membawa cerita ini ke dalam pemahaman bagaimana luka jiwa akhirnya bisa teduh. Ditulis dan
    Terbit: tiga tahun silam dalam
    Bahasa: Inggris, kini kumpulan cerpen Rain ini diterjemahkan ke dalam
    Bahasa: Indonesia. “Telah lahir seorang
    Penulis: .” – Seno Gumira Adjidarma
    Penulis: Rain Chudori
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Fiksi, Sastra, Kumpulan Cerpen
    Terbit: 29 Oktober 2018
    Harga: Rp 65.000
    Tebal: 192 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810498
    ID KPG: 591801569
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 17+
    Penerbit: Comma Books

  • Farhanah

    Farhanah

    Farhanah lahir di Bogor pada 22 Agustus 1988 dan lulus dari Ilmu Komunikasi UI pada 2010. Kini sedang menjadi editor pelaksana di jurnalruang.com. Turut bergabung dalam serikat pekerja media dan kreatif serta terlibat di sebuah inisiasi literasi digital dan organisasi anak muda. Ketertarikannya terhadap media digital telah membawa kesukaannya menulis puisi keluar dari persembunyian ketika menemukan sesamanya melalui internet. Kumpulan puisi karya Farhanah telah dibukukan dengan judul “Masuk Toko Keluar di Tokyo” (Comma Books, 2018).

  • Waraney Herald Rawung

    Waraney Herald Rawung

    Waraney Herald Rawung lahir di Jakarta, 21 April 1975. Kuliah di Program Diploma Sastra Inggris, Fakultas Sastra (1998) dan Program Ekstensi Komunikasi Massa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (2004), Universitas Indonesia. Menulis puisi sejak kecil, dapat semangat baru sejak bergabung dengan Komunitas BungaMatahari pada 2000. Sebagian puisinya tersimpan di blog pribadi Malam Kemarau dan tersimpan dalam Antologi BungaMatahari (Avatar Press, 2006) dan Jurnal Selatan Edisi Musim Hujan 2015. Kumpulan Puisi Waraney Herald Rawung telah dibukukan dengan judul “Ada Propaganda Cinta yang Harus Selesai Sore Ini” (KPG, 2019).

  • Reni Nuryanti

    Reni Nuryanti

    Reni Nuryanti lahir di Cilacap, 7 Desember 1984. Pada tahun 2010, ia pindah ke Aceh dan bekerja sebagai dosen sejarah di Universitas Samudra. Reni secara khusus memiliki ketertarikan pada sejarah perempuan. Buku perdananya mungkin Bookmanias ada yang sudah pernah baca, ialah “Perempuan dalam Hidup Sukarno: Biografi Inggit Garnasih”.⁣ ⁣ Sejarah kepenulisan Reni sendiri dimulai pada 2006. Namun tulisannya kebanyakan nonfiksi. Sekira 10 buku telah diterbitkan atas namanya. Melihat adanya kaitan erat antara penulisan sejarah dan sastra, Reni pun mulai mendalami sastra sejak 2014. Ia mengasah kemampuannya dengan menulis cerpen.⁣ ⁣ Kumpulan cerpen Reni kemudian diikutkan dalam sayembara Emerging Writers @ubudwritersfest 2018. Karyanya terpilih dan kini telah diterbitkan bersama Comma Books dan Penerbit KPG. Kumcer Reni Nuryanti berjudul “Di Kala Pagi dan Kisah-kisah Lainnya”.

  • Edo Wallad

    Edo Wallad

    Edo Wallad lahir di Jakarta, 10 November 1977. Bungsu dari empat bersaudara itu awalnya tidak tahu ingin menjadi apa, sampai seorang sahabat menyarankan untuk menulis dan mengirimnya ke sebuah majalah gaya hidup. Sejak itu, menulis jadi bagian dari hidupnya. Banyak hal sudah ia tulis, dari artikel di sejumlah media masa, cerpen, puisi, lirik lagu, naskah cerita, naskah siaran radio, hingga proposal program di NGO. Keterlibatannya dengan puisi sendiri bermula pada 2003, ketika seorang teman mengajaknya bergabung dalam komunitas penyair BungaMatahari yang didirikan @violeteye. Saat itu, penulis berdarah Aceh-Jawa-Sunda ini sudah bekerja di suatu majalah. Ia merasa berlatih menulis puisi bagus untuk mengasah rasa dan kosakata. Edo ingat sajak pertama yang ia buat berjudul “Sepertiga Malam”. Iseng-iseng dia kirim puisi tersebut ke open submission untuk buku antologi puisi yang digelar Akademi Kebudayaan Yogyakarta. “Alhamdullilah, puisi saya diterima.” Ia juga pernah meraih juara satu lomba penulisan puisi jilid dua yang diadakan Oase Pustaka melalui open submission pada 2017. Selain menulis puisi, penggemar Kho Ping Hoo yang dulunya adalah seorang editor di beberapa media ini, kini memutuskan untuk fokus bermusik bareng bandnya The Safari. Selain itu, sejak 2010 Edo giat mengadvokasi penghapusan stigma dan akses kesehatan pada kaum marjinal di Indonesia. Puisi-puisi karya Edo Wallad telah dibukukan dengan judul “Pesta Sebelum Kiamat” yang diterbitkan oleh Comma Books (2018).

  • Agung Setiawan S.

    Agung Setiawan S.

    Puisi dan kampus, dua hal yang tak terpisahkan dari seorang Agung Setiawan S, bungsu dari dua bersaudara. Kampus bagi Agung telah menjadi ruang eksplorasi ide-ide gila dalam hidupnya. Melalui puisi, disitulah ia meluapkan segala kegilaan tersebut. Usai menyelesaikan pendidikan sarjana hingga pascasarjana di program studi ilmu filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, pria berdarah Melayu-Belitong itu memutuskan mengikuti jejak ibunya yang juga adalah seorang pendidik, dengan menjadi seorang dosen. Kini dedikasinya pada dunia pendidikan dilanjutkan di kampung halaman semenjak tahun 2017. Selain produktif menulis puisi, penggemar Jim Morrison dan Kurt Cobain ini memiliki ketertarikan besar pada dunia teater, seni peran, serta dunia film. Semasa berkuliah, ia tergabung dalam kelompok teater Agora, Teater Sastra, dan Pandora. Lebih dari sepuluh pementasan telah Agung lakoni. Terakhir di Taman Ismail Marzuki bersama grup teater Pandora dalam penggarapan pentas berjudul “Pernikahan Darah” adaptasi naskah drama yang telah dibukukan dengan judul sama, karya dramawan Spanyol Federico Garcia Lorca. Lebih dari tujuh produksi film pendek pun telah dijajalnya bersama komunitas film Mondiblanc, tiga diantaranya berhasil masuk skala nasional dan kualifikasi festival internasional. Puisi-puisi karya Agung Setiawan S ini telah dibukukan dengan judul “Menyelamimu” yang diterbitkan oleh Comma Books (2019).