Tag: EkaBudianta

  • Untuk Bung Karno dan Taman Siswa: Biografi Irna HN Hadi Soewito

    Untuk Bung Karno dan Taman Siswa: Biografi Irna HN Hadi Soewito

    “Sejarawan Indonesia lebih sibuk berhistoriografi dan terancam lupa menulis diri sendiri atau rekan seprofesi secara utuh,” begitu kekhawatiran FX Domini BB Hera. Kendati banyak menghasilkan karya penting dalam pustaka sejarah Indonesia, salah satunya Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan, belum ada biografi yang secara khusus mengulas kiprah Irna HN Hadi Soewito. Bahkan, biografi sejarawan perempuan di Indonesia pun pada umumnya masih terhitung langka. Buku ini menjawab kekhawatiran itu. Eka Budianta mengajak kita mengunjungi sejarah personal Irna HN Hadi Soewito, dari masa kecilnya di Kediri hingga kini genap berusia 80 tahun. Dalam buku ini pula terceritakan apa dan bagaimana keterkaitan Irna dengan Bung Karno, sang proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia, juga Ki Hadjar Dewantara, sosok penting di balik Taman Siswa.

    Penulis: & Penyunting: Eka Budianta
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Setyo Bekti
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 16 Maret 2022
    Harga: Rp 85.000
    Tebal: 260 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816629
    ISBN: Digital: 9786024816636
    ID KPG: 592101951
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Eka Budianta

    Eka Budianta

    Eka Budianta, penulis dan penyunting, alumni International Writing Program, University of Iowa, 1987. Menulis beberapa biografi tokoh, antara lain H. Boediardjo, Emil Salim, Pramoedya Ananta Toer, Iskandar Alisjahbana, dan Toeti Heraty Roosseno. Eka mendapat penghargaan puisi terbaik 2012 dan rekor MURI 2021. Bersama Penerbit KPG Eka telah menerbitkan buku Untuk Bung Karno dan Taman Siswa: Biografi Irna HN Hadi Soewito.

  • Impian Besar Si Pengangon Bebek

    Impian Besar Si Pengangon Bebek

    HALAMAN demi halaman buku kecil ini mengisahkan jejak langkah Andi Wijaya sebagai seorang cendekiawan dan pebisnis yang sukses membangun industri pelayanan laboratorium klinik pertama di Indonesia, Prodia. Bermula dari laboratorium sangat sederhana di Solo, di sebuah paviliun, kini Prodia melayani lebih dari dua juta pelanggan dengan pendapatan lebih dari Rp1 triliun per tahun. “Pada awalnya semua orang mengatakan saya seperti si pungguk merindukan bulan. Tetapi saya punya keyakinan akan the power of thinking big,” ujar Andi. Suatu kali dia pernah mengajak kalangan manajemen Prodia menginap di Hotel Waldorf Astoria dekat Broadway, Fifth Avenue, Manhattan, New York. “Di balkon lobi hotel itu, Conrad Hilton bermimpi,” kata Andi, “suatu saat hotel itu akan menjadi miliknya. Padahal ketika itu Conrad hanya punya hotel dengan satu kamar di bekas garasi. Begitu juga dengan Prodia.” Andi pun meyakini bahwa masa depan umat manusia bertumpu pada ilmu pengetahuan. Maka, sekian persen dari keuntungan perusahaan disisihkan untuk membiayai program-program penelitian, publikasi ilmiah, dan beasiswa di bidang kesehatan. Per tahun, tak kurang dari 1.500 seminar, diskusi, simposium, sarasehan, dan ceramahkesehatan diadakan di berbagai penjuru Tanah Air. Kini Andi getol mengampanyekan pengobatan masa depan, next generation medicine. Apa itu? Apa pula yang diamaksud dengan falsafah bebek, yang dia terapkan dalam memimpin Prodia? Ditulis secara ringan dan mengalir, buku ini menuturkannya.

    Penulis: Eka Budianta
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 25 Juli 2016
    Harga: Rp 30.000
    Tebal: 148 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024241018
    ID KPG: 591601221
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG