Tag: HMTOppusunggu

  • Pengecam Polos Indonesia Tiada Tara

    Pengecam Polos Indonesia Tiada Tara

    Membaca judul buku ini segera terbayang sosok HMT Oppusunggu yang tak pernah putus mengecam siapa saja yang menurutnya patut dikecam: kepala negara hingga kepala desa, teknokrat hingga konglomerat, rohaniwan sampai umat, serta badan-badan internasional hingga guru besar. Nada kecamannya beragam, mulai dari uraian yang runtut-tenang (professorial) ke peringatan, bahkan ke dampratan dan ancaman bersifat mirip nubuat (prophetic). Sebanyak 53 tulisan HMT Oppusunggu dalam buku ini dipilih dari serangkaian surat, artikel, gugatan, dan bukunya sejak 1983 di masa Orde Baru hingga 2018 di masa pemerintahan Jokowi. Diterbitkan untuk menyambut 96 tahun “Sang Raja Kecam” yang pikirannya masih tajam meski tubuh sudah ringkih digerogoti

    Usia: . Terasa, semua tulisan HMT Oppusunggu nyaris tidak ada pamrih pribadi perasaan besar diri, sok pintar, apalagi benci dan dendam. Yang ada hanyalah polosnya, kewiwasaan atau spontanitas, keterusterangan, amarah dan duka atas derita masyarakat umum akibat perilaku dan sepak terjang pihak-pihak yang dikecamnya.
    Penulis: HMT Oppusunggu
    Kategori: Nonfiksi, Esai, Politik
    Terbit: 9 September 2019
    Harga: Rp 95.000
    Tebal: 464 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024811785
    ID KPG: 591901668
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • HMT Oppusunggu

    HMT Oppusunggu

    Humala Mangantar Tua (HMT) Oppusunggu lahir dari keluarga sederhana di Desa Marihat I, daerah perkebunan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 23 Agustus 1923. Meski begitu, pendidikan tetap nomor satu. Pada era penjajahan Belanda ia bersekolah di HBS VB Medan. Saat Jepang berkuasa, dia sekolah di Syonan Ika Daigaku, Singapura. Baru setelah Indonesia merdeka, Oppusunggu boleh berbangga bisa kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kelak, ia juga berkesempatan menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat, yakni School of Economics, Yale University. Dalam dunia pendidikan, Oppusunggu bisa dibilang anak ideologis Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom terkenal dan mantan Menteri Perdagangan RI. Sang profesor juga yang merekomendasikan Oppusunggu muda bekerja sebagai staf junior di Komisi Ekonomi dan Sosial PBB Untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) di Bangkok, Thailand. Dari sekadar magang, penulis yang pernah menyandang pangkat letnan II, TNI, komandemen Sumatra, Bukittinggi itu, akhirnya mengabdi selama 20 tahun di ESCAP dan menjadi perwakilan Indonesia yang menjabat penasihat bidang ekonomi di lembaga internasional tersebut. Sekembalinya ke Indonesia, kebiasaan Oppusunggu menganalisa situasi ekonomi mikro dan makro terus berlanjut. Di usianya yang hampir seabad, mantan wakil rektor Universitas Nommensen Medan itu tetap rutin membaca koran, menyampaikan kritik dan saran, perbaikan-perbaikan untuk pemerintah kita lewat tulisan di media massa. Buah pemikiran Oppusunggu sebagian besar telah dibukukan. Teranyar, KPG menerbitkan kumpulan opininya dari tahun 1986-2018 dengan judul Pengecam Polos Indonesia Tiada Tara. HMT Oppusunggu meninggal dunia pada Selasa, 5 Januari 2021 pukul 06.27 WIB di RS. Siloam Kebun Jeruk, Jakarta.