Tag: KementerianMahaKebahagiaan

  • Kementerian Maha Kebahagiaan

    Kementerian Maha Kebahagiaan

    Kementerian Maha Kebahagiaan membawa kita pada suatu perjalanan berpuluh tahun lamanya—kisah yang bergulir dari Old Delhi yang padat, sudut-sudut baru ibu kota yang semarak, hingga Lembah Kashmir dan hutan-hutan di India Tengah, di mana perang adalah damai dan damai adalah perang, dan di mana, dari waktu ke waktu ‘kenormalan” dimaklumatkan. Ini adalah kisah cinta yang memilukan sekaligus sebuah bantahan yang penuh ketegasan. Disampaikan dalam bisik dan jerit, dengan air mata, dan terkadang tawa. Yang menjadi pahlawan adalah mereka yang dihancurkan oleh dunia di mana mereka hidup, tetapi diselamatkan oleh cinta—dan harapan. Dan karena itulah mereka adalah orang-orang yang tegar sekaligus rapuh, yang tak pernah menyerah. Kita akan berjumpa dengan Anjum, yang semula bernama Aftab, yang menggelar karpet lapuk di pemakaman kota yang disebutnya rumah. Sesosok bayi muncul begitu saja di trotoar selewat tengah malam, dalam buaian sampah. S. Tilottama yang penuh teka teki datang dan pergi sesukanya dalam kehidupan tiga lelaki yang mencintainya.

    Penulis: Arundhati Roy
    Editor: Christina M. Udiani
    Kategori: Fiksi, Sastra, Novel
    Terbit: 27 Mei 2019
    Harga: Rp 98.000
    Tebal: 550 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810337
    ID KPG: 591901554
    Usia: 17+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Arundhati Roy

    Arundhati Roy

    Nama lengkapnya Suzanna Arundhati Roy. Penulis kelahiran Shillong, negara bagian Meghalaya, India, 24 November 1961. Ayahnya orang Bengali bekerja sebagai pekebun teh, sedangkan ibunya seorang Kristen keturunan Suriah yang aktif menyuarakan penolakan terhadap undang-undang warisan di India. Ibunya juga pernah sukses menyuarakan hak perempuan Kristen untuk menerima bagian yang sama dari tanah leluhur mereka. Barangkali berkaca dari kekuatan hati ibunya, Roy tumbuh dengan perhatian lebih dan menjadi sangat vokal terhadap isu kemanusiaan, juga lingkungan. Roy menempuh pendidikan tinggi di bidang arsitektur. Namun kariernya jauh dari itu. Ia pernah menjadi instruktur aerobik, penulis naskah drama, dan pemain film. Suatu hari, kritiknya tentang film Bandit Queen dimuat di surat kabar dan dengan cepat kolom opini tersebut memicu kontroversi. Dari situ, Roy memutuskan mundur dari sorotan publik dan fokus menjadi novelis. Novel pertamanya, The God of Small Things terbit tahun 1997. Laku keras, novelnya setahun kemudian meraih penghargaan Man Booker Prize for Fiction. Buku keduanya terbit satu dasawarsa kemudian, KPG menerjemahkannya ke bahasa Indonesia tahun 2019 dengan judul Kementeriaan Maha Kebahagiaan.