Tag: Nonfiksi

  • Kisah Brang Wetan

    Kisah Brang Wetan

    KISAH BRANG WÉTAN: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan bukan hanya menyajikan sejarah Ponorogo dan Pacitan, melainkan juga seluruh Madiun Raya—bahkan sampai ke Surakarta, Trenggalek, Kediri, hingga Pajajaran di Jawa bagian barat. Kedua babad, Babad Alit (NN, 1911) dan Babadé Nagara Patjitan (Gandaatmadja, 1924), belum banyak dikenal. Dalam berbagai tulisan yang mengulas sejarah wilayah Brang Wétan (kini Jawa Timur), kedua babad ini belum dijadikan sumber rujukan. Tampaknya, sebelum sempat dibaca banyak orang, kedua babad telah berpindah ke luar negeri dan menjadi bagian dari Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda. Kini, keduanya telah “pulang kampung”, diterjemahkan ke dalam

    Bahasa: Indonesia dan diterbitkan menjadi satu buku. Terjemahan ini juga disertai lampiran berupa catatan harian kapal Belanda, Pollux, yang sempat membuang sauh di Pacitan pada masa Perang Jawa. Dengan demikian, pembaca dapat dengan mudah menguji keandalan teksteks babad tradisional dengan sumber Eropa seperti ini. Perkembangan penelitian sejarah kiwari telah menunjukkan bahwa historiografi tradisional seperti babad juga mengandung informasi penting, sehingga sejarah setempat dapat ditulis dengan lengkap. Karena itu, kehadiran buku ini diharapkan membuka kesempatan bagi sejarawan dan masyarakat merangkai kembali sejarah Madiun Raya yang lebih lengkap. Penerjemah: Karsono Hardjoseputro
    Editor: Tamu: Peter Carey & Christopher Reinhart
    Alih Aksara: Nunus Supardi Akhlis, Syamsal Qomar
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Setyo Bekti Nugroho
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 27 Oktober 2021
    Harga: Rp 100.000
    Tebal: 300 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816421
    ISBN: Digital: 9786024816438
    ID KPG: 592101944
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Demokrasi di Indonesia: Dari Stagnasi ke Regresi?

    Demokrasi di Indonesia: Dari Stagnasi ke Regresi?

    “Seberapa jauh demokrasi Indonesia mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), 2014–sekarang, setelah stagnan selama dua periode (2004–2014) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? —R. William Liddle, Asian-Pacific Economic Literature, 2021. Inilah pertanyaan utama dari buku ini. Menjawabnya mengharuskan kita untuk mendengar berbagai asumsi, beberapa atau semuanya mungkin saja salah. Indonesia telah lama dipuji karena kemampuan transisi demokrasinya di tengah kemunduran demokrasi dunia. Tetapi ketika negara ini memasuki dekade ketiga demokrasi, pujian itu mulai tak relevan lagi. Stagnasi yang terjadi pada periode kedua SBY telah memberi jalan bagi pola regresi demokrasi yang lebih luas di bawah penggantinya, Jokowi. Buku ini adalah studi komprehensif pertama tentang kemunduran demokrasi kontemporer Indonesia. Para kontributornya mengidentifikasi, menjelaskan, dan memperdebatkan tanda-tanda kemunduran, termasuk tindakan keras pemerintah yang sewenang-wenang terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul, bangkitnya main hakim sendiri, sekaligus menciptakan suasana politik yang semakin terpolarisasi, populis, hingga terkikisnya checks and balances pada kekuasaan eksekutif. Mereka mempertanyakan, “Mengapa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai mercusuar demokrasi yang baik, kini malah ikut menuju pola demokrasi dunia yang mundur?”

    Editor: Tamu: Thomas Power dan Eve Warburton (Public Virtue & Kurawal Foundation)
    Penerjemah & Penyelaras Aksara: Usman Hamid, Darmawan Triwibowo, dan Anita Wahid
    Perancang
    Sampul: Rachel Samantha
    Kategori: Nonfiksi, Politik
    Terbit: Desember 2021
    Harga: Rp
    Tebal: 586 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816469
    ISBN: Digital: 9786024816476
    ID KPG: 592101945
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG E-book
    Gramedia Digital Buku Terkait

  • Wartawan Jadi Pendeta: Sebuah Otobiografi

    Wartawan Jadi Pendeta: Sebuah Otobiografi

    Putu Setia tidak pernah menduga dirinya akan menjadi seorang pendeta. Dari keluarga miskin di Bali, Putu Setia melakoni kehidupan yang keras. Ia pernah menyaksikan kelamnya tragedi pasca G30S (pembantaian PKI) dan Peristiwa Buleleng (peng-Golkar-an Bali), berhenti sekolah karena persoalan biaya, merasakan sulitnya menjadi anak panggung, hingga akhirnya menemukan gairah dalam dunia jurnalistik yang ia tekuni selama lebih dari tiga dekade. Dunia yang mengasah idealisme dan memapankan kehidupannya. Namun, bagi Putu Setia, hidup bukan hanya tentang materi, melainkan proses dalam mensyukuri segala hal yang telah semesta beri, bagaimanapun caranya. Menjadi pendeta dan mengabdikan dirinya pada umat merupakan cara yang dipilih oleh Putu Setia untuk mensyukuri kehidupan, selain membayar utang budi terhadap leluluhur. Nama Putu Setia pun berganti menjadi Ida Pandita Mpu Jaya Prema Anada dan akrab disapa “Mpu Jaya Prema”. Buku ini menuturkan kisah Mpu Jaya Prema dalam menjalani transformasi spiritual untuk menjadi seorang pendeta. Tak hanya itu, Mpu Jaya Prema juga mengajak kita untuk menelusuri seluk beluk kehidupan sosial dan adat istiadat Bali, memahami makna yang terdapat dalam setiap tradisi. Dituturkan dengan rinci dan jernih, buku ini membuat kita seolah-olah hadir daam setiap pengalaman yang ia kisahkan.

    Penulis: Putu Setia
    Editor: Laras Sukmaningtyas
    Perancang
    Sampul: Aldy Akbar
    Penataletak: Nyoman Wirya Suniatmaja dan Aldy Akbar
    Kategori: Nonfiksi, Otobiografi
    Terbit: Mei 2013
    Harga: Rp
    Tebal: 412 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799105837
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901130677
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Reinventing Comics (Mencipta Ulang Komik)

    Reinventing Comics (Mencipta Ulang Komik)

    Setelah menggemparkan jagat komik dalam karya terdahulu, Understanding Comics, kini Scott McCloud menjabarkan dua belas revolusi yang terjadi di dunia komik, baik dalam produksi maupun menghadapi era Internet dan komputer. McCloud mengungkap berbagai kelebihan komik Amerika, Eropa, dan Jepang, berikut perkembangan mutakhir teknologi dan budaya untuk memetakan jalan yang bisa ditempuh komik untuk menuju wujud anyar. Bagian Pertama Mencipta Ulang Komik mencakup: Komik sebagai bentuk seni dan sastra Perjuangan hak-hak komikus Revolusi bisnis komik Keterwakilan gender dan etnis dalam komik Dalam Bagian Kedua, McCloud mengantarkan gambaran revolusi komik digital yang mencakup: Seluk-beluk produksi digital Merebaknya sistem pengantaran online Tantangan pamungkas kanvas digital tanpa batas

    Penulis: Scott McCloud
    Penerjemah: Damaring Tyas Wulandari Palar
    Editor: Andya Primanda
    Penataletak & Pengolah
    Sampul: Setyo Bekti Nugroho
    Kategori: Nonfiksi, Komik
    Terbit: 6 Juli 2022 (Cetakan ke-2), 2008 (Cetakan pertama)
    Harga: Rp120.000
    Tebal: 252 halaman
    Ukuran: 170 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818197
    ID KPG: 592202032
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • 5 Crystal Boys: Brings The Boys Out

    5 Crystal Boys: Brings The Boys Out

    Kevin Julio, Ahyar, Boy William, Stefan William, dan Christ Laurent. Siapa sih yang enggak tahu kelima cowok ini? Cakep iya, prestasinya segudang, posenya kalau berfoto keren. Pokoknya lengkap deh. Dan kini mereka berlima tampil dalam photo book ini serta berbagi cerita-cerita lucu, impian, dan tak lupa pose-pose kerennya. Jadi, buat para penggemar 5 Crystal Boys, buku ini untuk kalian.

    Penulis: Malibu Studio
    Kategori: Nonfiksi, Hobi, Entertainment, Autobiografi
    Terbit: 28 April 2014
    Harga: Rp 67.000
    Tebal: halaman
    Ukuran: 200 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799107114
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901140806
    Bahasa: Indonesia
    Bonus: Poster dan Voucher
    Usia: 13+
    Penerbit: Ice Cube

  • The Untold Story of J-Rocks: Untuk Bintangku

    The Untold Story of J-Rocks: Untuk Bintangku

    “J-Rocks, di antara sedikit band yang dengan sangat sadar memadukan kekuatan musik dan tampilan visual, yang akhirnya menjadi ciri utama band ini . Kreativitas dan energi yang selalu meluap dalam tiap penampilannya menjadi kekuatan utama mereka. Yang mengharukan buat saya adalah kekompakan dan perhatian mereka terhadap fans mereka, J-Rockstars!” —Ari Lasso, Musisi “J-Rocks adalah satu-satunya band Indonesia yang punya visual fashion paling keren ketika perform di panggung. Kalau dari segi musik, jangan ditanya, kombinasi sama referensi mereka itu komplit!” —Bongky, Musisi “Ada band keren tapi gak solid, atau sebaliknya. J-Rocks, punya semuanya.” —Anji, Musisi

    Penulis: J-Rocks
    Editor: Meliza Sopandi
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Okke Andriansyah
    Fotografer
    Sampul: Budi Ismail
    Kategori: Nonfiksi, Hobi, Entertainment, Autobiografi
    Terbit: Oktober 2013
    Harga: Rp
    Tebal: 120 halaman
    Ukuran: 200 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799106414
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901130736
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: POP

  • Tri Hita Karana: The Spirit of Bali

    Tri Hita Karana: The Spirit of Bali

    This book neither wants to make an accusation nor impose things that are impossible to carry out. It merely wants to make the Balinese and tourists aware of what is happening in this paradise on earth and about the positive influence they can have in preserving the culture of the beautiful island of Bali. Tri Hita Karana, the Spirit of Bali originated from the rich Balinese-Hindu philosophy. Tri Hita Karana means three causes of happiness; balanced and harmonious relationships of humans with God; of humans with fellow human beings; and of humans with the surrounding nature. Respect and togetherness are essential values in this philosophy. The Hindu doctrine of tat tvam asi, “I am you and you are me”, teaches us that all things are connected. Humans who do not respect God, fellow humans, and nature are not respecting themselves, and this will eventually lead to self-destruction. Respect and togetherness will lead to harmony and happiness. Since the Balinese are already living according to the age-old philosophy of Tri Hita Karana, they can contribute to a sustainable environment for their children. The past and the present cannot be separated from each other; the present is born out of the past. Our actions to create a sustainable environment today matter, or in Gandhi’s words: the future depends on what we do today. The authors, Jan Hendrik Peters, a former professor of service studies and Wisnu Wardana, chief-

    Editor: of Bali Travel Newspaper, are deeply concerned about the negative influences of mass tourism and want to plead for a sustainable future for Bali, by writing this book. “We really do need this book on Bali to make the Balinese people and the international tourists familiar with the essence of Hinduism. If the Balinese follow the philosophy of Tri Hita Karana as a guide in their personal life and business, it means that Bali will be the Island of the Gods forever.” —Ida Pedansa Subali Trianyar, Hindu high priest, Chairman of the Council of Hindu Priests in Indonesia.
    Penulis: Jan Hendrik Peters dan Wisnu Wardana
    Editor: Meliza Sopandi
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Fernandus Antonius
    Kategori: Nonfiksi, Sosial Budaya
    Terbit: November 2013
    Harga: Rp
    Tebal: 452 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799106377
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901130732
    Bahasa: Inggris
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Beyond Marketing: Growth & Sustainabillity

    Beyond Marketing: Growth & Sustainabillity

    PRODUCT, price, place, promotion. Empat unsur bauran pemasaran, yang lebih dikenal sebagai 4P, bersama segmentasi, targeting, dan positioning (STP) seakan menjadi mantra sakti dalam dunia pemasaran. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa kini strategi pemasaran transaksional dengan 4P dan STP tidak lagi cukup untuk menjamin keberhasilan sebuah bisnis. Perkembangan dunia bisnis dan perubahan perilaku konsumen menuntut pendekatan pemasaran yang baru. Kini bisnis bukan lagi sekadar transaksi jual-beli. Ada keterikatan dan kepercayaan yang tumbuh antara konsumen dan pemasar. Dan keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari keuntungan yang dicetaknya, melainkan juga dari pertumbuhan dan kelangsungannya. Menggunakan strategi NICE (Network, Interaction, Common Interest, Experience), pemasaran relasional muncul memenuhi tuntutan ini. Tanpa sepenuhnya meninggalkan pendekatan transaksional yang sudah lama hadir, pemasaran relasional melengkapinya. Apa dan bagaimana pemasaran relasional dipraktikkan di Indonesia? Buku ini membahasnya dengan ringkas dan cerdas.

    Penulis: Dr. Jony Oktavian Haryanto
    Penyunting: Anastha Eka
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Landi A. Handwiko
    Kategori: Nonfiksi, Ekonomi
    Terbit: Mei 2017
    Harga: Rp
    Tebal: 140 halaman
    Ukuran: 135 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242992
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 591701360
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG E-Book
    Gramedia digital Buku Terkait

  • Beauty in Silence

    Beauty in Silence

    “Erika mungkin akan kerap mengecewakan saya dengan kecacatannya. Namun jauh di lubuk hati, saya bertekad untuk terus mencintai apapun keadaannya. Saya mungkin tidak akan mendapatkan penghargaan atau tepuk tangan atas prestasi Erika, namun saya tahu kami bisa melakukan banyak hal bersama dan tetap akan sama bahagianya karena saya tahu siapa saya sebenarnya.” – Marjam Rudijanto “When the ears can`t hear, the eyes listen and the mind speaks.” – Erika Levi Marjam Rudijanto, dosen psikologi di Universitas Indonesia, terpaksa berhenti mengajar demi Erika Levi, anak cantiknya yang tunarungu. Berkat totalitas mengurus Erika, anak bungsunya itu mampu meraih prestasi cemerlang di bidang olahraga renang. Tidak tanggung-tanggung, Erika masuk peringkat 10 besar atlet tunarungu perempuan tingkat dunia atau “Top Ten Sportwomen of The Year” tahun 2000. Erika kemudian meniti karirnya di Inggris sebagai peneliti di bidang media, serta aktif dalam program kemanusiaan khususnya peningkatan pendidikan kaum tunarungu. Dalam buku ini Marjam menceritakan suka-dukanya mendidik Erika. Pengalamannya sebagai dosen membuat Marjam mampu mengisahkan perjalanan hidupnya dengan apik dan menyentuh tanpa terkesan cengeng. Marjam juga memberikan tips bila kita harus berhadapan dengan anak tunarungu.

    Penulis: Marjam Rudijanto
    Penyunting: Linna Permatasari
    Foto
    Sampul: Simon Herdman
    Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Penataletak: Desti Putri Tiararini
    Kategori: Nonfiksi, Pengembangan Diri
    Terbit: Desember 2014
    Harga: Rp
    Tebal: 224 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799108005
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901140895
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 13+
    Penerbit: Gaia Buku Terkait

  • 50/50 Belajar Inovasi untuk Menang

    50/50 Belajar Inovasi untuk Menang

    Inovasi bukan lagi pilihan. Proses inovasi dibutuhkan oleh siapa pun yang ingin berkembang dan menang di zaman yang berubah dengan cepat. Inovasi bukan hanya solusi bagi keberlangsungan bisnis, tapi juga kehidupan masa depan. Meski demikian, inovasi memang bukan untuk semua, karena sering kali membutuhkan upaya panjang penuh keringat dan darah. Hanya para pemberani yang mampu mengarungi perjalanan penuh tantangan dan serba ketidakpastian. 50|50: Belajar Inovasi untuk Menang hadir untuk memberikan berbagai kunci pemahaman yang membuka jalan menuju kegemilangan. Maka, jadilah pemberani dan bersiaplah mengubah dunia. *** “A lot of gems inside! Buku yang padat dengan ide dan kisah nyata, yang ditulis dengan

    Bahasa: yang mudah dicerna.” –George Hadi Santoso (Country Managing Director, DuPont Indonesia, President Director, PT. DuPont Indonesia, and PT DuPont Agricultural Products Indonesia) “Buku ini membuka wawasan dan menguatkan tekad kita untuk memasuki dunia inovasi yang amat kita butuhkan.” –Dr. Ninok Lekoso, MA (Rektor Universitas Multimedia Nusantara dan anggota Komite Inovasi Nasional 2012 – 2014)
    Penulis: Ade Febransyah
    Penyunting: Pax Benedanto
    Tata Letak: Dadang Kusmana
    Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Nonfiksi, Self-Improvement
    Terbit: September 2016
    Harga: Rp 30.000
    Tebal: 208 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786026208
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 591601160
    Usia: 13+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG