Tag: Nonfiksi

  • Seri Tempo: Rahasia-rahasia Ali Moertopo

    Seri Tempo: Rahasia-rahasia Ali Moertopo

    Mengawali karier militer sebagai serdadu Belanda, Ali Moertopo adalah simpul penting Soeharto dan politik Orde Baru. Dia intel, aktivis, dan politikus ulung. Ali Moertopo meremukkan demokrasi justru ketika Indonesia tengah meninggalkan otoritarianisme Bung Karno. Ia menggelar pelbagai operasi khusus: membabat partai politik untuk membesarkan Golkar, menciptakan fobia pada Islam dengan merangkul kelompok Islam radikal. Ali membuat politik tampil dalam wujud yang paling suram: kasak-kusuk dan adu domba. Menjalani hidup penuh misteri, Ali tersingkir di babak akhir. Ia menyerah kepada serangan jantung keempat di meja kerja. Kisah tentang Ali Moertopo adalah jilid ketiga seri “Tokoh Militer” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Oktober 2013. Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Biografi, Sejarah
    Terbit: 7 Desember 2017
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799107015
    ID KPG: 901140796
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Dari Kaisar menjadi Penduduk Biasa: Biografi Henry Pu Yi

    Dari Kaisar menjadi Penduduk Biasa: Biografi Henry Pu Yi

    Aisin-Gioro Pu Yi belum genap tiga tahun saat diangkat sebagai Kaisar Dinasti Qing. Saat upacara pengangkatan, ia menangis dan meronta. Ayahnya panik. “Janganlah menangis! Ini akan cepat berakhir. Ini akan segera berakhir,” ucap sang ayah coba menenangkan. Yang dimaksud “segera berakhir” tentu adalah segala prosesi upacara yang menjemukan. Namun, seakan memiliki arti profetik, ucapan itu juga menggambarkan Dinasti Qing (1677-1912) yang tumbang tiga tahun setelah Pu Yi diangkat. Dari Kaisar Menjadi Penduduk Biasa merupakan saduran From Emperor to Citizen: The Autobiography of Aisin-Gioro Pu Yi ter­bitan Foreign Language Press. Sebelum­nya, saduran karya PK Ojong ini dimuat di harian Kompas 26 Juni–15 September 1965 dalam bentuk cerita bersambung. From Emperor to Citizen: The Autobiography of Aisin-Gioro Pu Yi terdiri dari dua bagian; bagian pertama

    Terbit: pada 1965, sementara bagian kedua
    Terbit: pada 1979. Buku ini adalah saduran bagian pertamanya. Dalam saduran ini, diuraikan konteks sosial, intrik politik, dan strategi pihak-pihak yang menjadi penentu akhir Imperium Tiongkok.
    Penulis: P.K. Ojong
    Editor: Cenna
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 8 April 2019
    Harga: Rp 75.000
    Tebal: 211 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810825
    ID KPG: 591901634
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • 1.000 Hari John F. Kennedy

    1.000 Hari John F. Kennedy

    Kematian John Fitzgerald Kennedy dalam insiden penembakan di Dallas, Texas, 22 November 1963, mengguncangkan dunia. Meskipun baru sebentar menjabat presiden (1961–1963), “Jack”, demikian Kennedy biasa dipanggil, mampu menyita perhatian dunia. Tak kurang Perdana Menteri Kuba Fidel Castro, musuh bebuyutannya, memberi “penghormatan” khusus. “Ini kabar buruk…. Segala sesuatunya berubah. Ada satu hal yang perlu saya katakan: paling tidak, Kennedy adalah seorang lawan yang telah menjadi kewajaran bagi kami.” Di negaranya sendiri, Kennedy dikenal sebagai orang yang berusaha keras menghapus rasialisme, terutama terhadap kaum Negro. Setelah Kennedy meninggal, dua orang dekatnya, Theodore “Ted” C. Sorensen dan Arthur M. Schlesinger Jr, masing-masing “berlomba” menuliskan memoar mengenai Kennedy. Ted menghasilkan Kennedy, sedangkan Schlesinger menerbitkan A Thousand Days: John F. Kennedy in the White House. “Saya bekerja pagi, siang, dan malam terus-menerus,” kata Schlesinger, seorang ahli sejarah pemenang Pulitzer. Ia mengerahkan segala kemampuan untuk menampilkan kenang-kenangan mengenai John F. Kennedy yang dikaguminya. Buku ini menampilkan ringkasan Polycarpus Swantoro atas karya Ted dan Schlesinger tersebut, yang pernah dimuat di harian Kompas 28 November 1967–3 Agustus 1968. Dapat dibaca, misalnya, pandangan politik keluarga Kennedy; persaingan dalam pemilihan presiden; saat-saat kritis menyangkut Uni Soviet, Kuba, Vietnam Utara, dan Jerman Timur; jalinan baik dengan negara-negara Dunia Ketiga di Asia, Afrika, dan Amerika Latin; serta upaya menghapuskan rasialisme di bumi Amerika.

    Penulis: P. Swantoro
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 11 Februari 2019
    Harga: Rp 135.000
    Tebal: 606 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810788
    ID KPG: 591901595
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Bonus: Pembatas buku
    Penerbit: KPG

  • Dua Dekade Musik Indonesia 1998-2018

    Dua Dekade Musik Indonesia 1998-2018

    Suzan Piper, konsultan pendidikan, dan Sawung Jabo, musikus, pernah menulis tentang musik Indonesia dari 1950-an hingga 1980-an di jurnal Prisma, 5 Maret 1987. Artikel ini berisi tiga hal pokok. Pertama, tiadanya periodisasi dalam sejarah musik Indonesia. Kedua, aktor-aktor musik Indonesia dari 1940-1980. Ketiga, kendala bagi berkembangnya musik Indonesia. Walaupun masih berupa kerangka kasar, artikel tersebut secara umum bisa dipakai untuk membaca sejarah musik pop di Indonesia dari 1940-1980. Ada bagian-bagian dari sejarah musik Indonesia yang terlewati untuk dicatat. Misalnya, munculnya gelombang musik pop progresif yang dipelopori oleh Radio Prambors Jakarta melalui Lomba Cipta Lagu Remaja pada 1978, yang disebut musik gedongan atau pop alternatif. Juga karya-karya Yockie Suryo Prayogo, Dian Pramana Poetra, dan Deddy Dhukun. Buku Dua Dekade Musik lndonesia 1998-2018 ini merupakan kelanjutan dari buku Almanak Musik lndonesia 2005-2015 yang juga ditulis oleh Kelik M. Nugroho. Sebagai karya, buku ini boleh disebut sebagai rintisan pendokumentasian semua peristiwa musik Indonesia. Sekaligus menjawab kebutuhan para akademisi musik yang mempersoalkan kurang memadainya sumber-sumber untuk menganalisis perkembangan musik Indonesia. Buku ini juga dipersembahkan bagi para pecinta musik Indonesia untuk mendapatkan informasi mutakhir peristiwa musik di Indonesia dari 1998-2018, 10 besar band Indonesia dari 1945-1997 dan 1998-2018, serta 100 band Indonesia dan daftar penyanyi Indonesia dari 1998-2018.

    Penulis: Kelik M. Nugroho
    Editor: Yoseph
    Kategori: Nonfiksi, Musik
    Terbit: 20 Januari 2020
    Harga: Rp200.000
    Tebal: 164 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024813093
    ID KPG: 591901743
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Aktivis Cina di Awal Republik

    Seri Tempo: Aktivis Cina di Awal Republik

    Republik ini sudah majemuk sejak dalam kandungan. Kemerdekaan diraih bukan berkat perjuangan satu kelompok, melainkan banyak pihak dengan beragam latar belakang—etnis, agama, kelas sosial, hingga afiliasi politik. Maka mengklaim Republik untuk golongan sendiri berarti mengingkari fitrah Indonesia. Aktivis Cina dari Awal Republik mengangkat peran etnis Tionghoa dalam kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah Liem Koen Hian, Yap Tjwan Bing, dan Djiauw Kie Siong. Liem, 1 dari 63 anggota BPUPKI, adalah orang yang memperkenalkan gagasan Indonesierschap atau kewarganegaraan Indonesia. Bagi Liem, hanya dengan turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesialah warga Tionghoa bisa memperbaiki nasibnya—yang waktu itu juga menjadi korban diskriminasi politik apartheid pemerintah Hindia-Belanda. Adapun Yap adalah anggota PPKI termuda, sekaligus satu-satunya wakil Tionghoa di komite tersebut. Yap menyerukan kaum Tionghoa berpihak kepada Republik Indonesia. Sementara Djiauw terlibat dengan cara lain. Ia mengizinkan tentara Peta menggunakan rumahnya sebagai tempat penawanan Sukarno-Hatta saat Peristiwa Rengasdengklok. Aktivis Cina di Awal Republik adalah bagian dari seri “Sejarah Republik” yang diangkat dari Majalah Tempo, Edisi Khusus Kemerdekaan, Agustus 2019. Seri “Sejarah Republik” akan menampilkan proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama di masa-masa awal kemerdekaan.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Yoseph
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 20 Januari 2020
    Harga: Rp60.000
    Tebal: 164 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024813291
    ID KPG: 592001747
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Catatan di Sumatra

    Catatan di Sumatra

    Muhammad Radjab adalah salah satu wartawan Indonesia yang terlibat ekspedisi ke Sumatra pada 1947-1948. Misinya adalah meninjau keadaan dan perkembangan di Kotaraja hingga Teluk Betung, setelah Indonesia merdeka. Tidak ada pembagian kerja secara spesifik, tetapi mengikuti ketertarikan masing-masing wartawan. Radjab memilih memperhatikan masyarakat, tabiat, adat, dan kesanggupan mereka memikul tanggung jawab sebagai bangsa yang baru merdeka. Catatan di Sumatra menjadi bukti perhatian Radjab terhadap masyarakat Sumatra dari masa ke masa. Sebelumnya, ia menelaah masyarakat Sumatra pada 1803-1838 (era Perang Padri) dan 1913-1928 (dalam Semasa Kecil di Kampung). Sementara, Catatan di Sumatra menggambarkan masyarakat Sumatra pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Ada yang berubah dibandingkan masa silam, dan rupanya ada pula yang tidak berubah, masih dapat ditemui pada masa sekarang.

    Penulis: Muhamad Radjab
    Editor: Redaksi KPG
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 27 Januari 2020
    Harga: Rp80.000
    Tebal: 232 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024813192
    ID KPG: 591901744
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Bapakku Indonesia

    Bapakku Indonesia

    Anakku, memang Bapak tak mengandungmu tapi darahnya mengalir di darahmu darinya kau diwarisi kedermawanan, kerendahan hati, dan namanya. Memang Bapak tak melahirkanmu tapi suaranyalah yang pertama mengantarkanmu pada tauhid ketika kau lahir dialah yang senandungkan adzan ke telingamu, saat engkau lahir ke bumi. Memang Bapak tak menyusuimu tapi dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu. *** Nak, Bapak memang tak menjagaimu setiap saat tapi tahukah kau dalam doanya tak pernah terlupa namamu disebut. Tangisan Bapak mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengan dan dadanya ketika merasa tak aman. *** Anakku, dalam diri Bapak juga terdapat surga bagimu maka hormati dan sayangi bapakmu.

    Penulis: Maman Suherman
    Editor: Pax
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 16 April 2018
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 160 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024248420
    ID KPG: 591801507
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 13+
    Penerbit: POP

  • Chronicles

    Chronicles

    Saya berasal dari tempat yang sangat jauh dan memulai segalanya dari bawah. Namun, sekarang takdir saya mulai mewujud. Rasanya ia sedang menatap saya, bukan orang lain. Lebih dari sekadar autobiografi, Chronicles merupakan esai personal yang intens dan intim oleh Bob Dylan yang menyuarakan isi kepalanya yang riuh, imajinatif, dan punya ritmenya sendiri. Kelihaian bertutur dan berekspresi yang merupakan ciri khas musik Dylan tampak dalam buku ini, menjadikan Chronicles seperti cermin yang menampilkan kehidupan, manusia, serta tempat-tempat yang membentuk diri serta karya seorang pria yang menjadi ikon bagi generasinya. Lewat mata Dylan, kita akan melihat dunia pada era 1960-an ketika berbagai peristiwa akbar berlangsung serta banyak tokoh berseliweran. Di antara pesta-pesta semalam suntuk, kebangkitan sastra, cinta sesaat, dan persahabatan sejati, Dylan mencari jalan dan menemukan bahwa segalanya mungkin terjadi.

    Penulis: Bob Dylan
    Editor: Anida
    Kategori: Nonfiksi, Autobiografi, Musik
    Terbit: 8 Oktober 2018
    Harga: Rp 85.000
    Tebal: 320 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810467
    ID KPG: 591801560
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Heavier Than Heaven: Biografi Kurt Cobain

    Heavier Than Heaven: Biografi Kurt Cobain

    “Salah satu buku paling menggugah dan lengkap tentang seorang bintang rock yang pernah ditulis.” —Los Angeles Times Ketika Kurt Cobain meninggal dunia akibat perbuatannya sendiri pada April 1994, hal itu merupakan kehendak yang melambangkan kehidupan pribadinya, tantrum, dan sesuatu yang memang dia yakini. Jurnalis musik kawakan Charles R. Cross kemudian memadukan pengetahuan mendalam tentang skena Seattle dengan sebuah perasaan tanpa tepi terhadap subjek yang memiliki kisah luar biasa mengenai kecemerlangan dan kepahitan hidup. Berdasarkan lebih dari 400 wawancara; 4 tahun penelitian; akses eksklusif ke buku harian, lirik, dan foto keluarga Cobain yang tidak dipublikasikan; dan banyak dokumentasi, Heavier Than Heaven menelusuri kehidupan Kurt Cobain dari masa-masa awalnya dalam sebuah rumah trailer di pinggiran Aberdeen, Washington, hingga momen-momen yang membawa serta ketenaran, kesuksesan, dan sanjungan tanpa henti dari suatu generasi.

    Penulis: Charles R. Cross
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Biografi, Musik
    Terbit: 8 Oktober 2018
    Harga: Rp 120.000
    Tebal: 584 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810351
    ID KPG: 591801556
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Jurnalisme Musik dan Selingkar Wilayahnya

    Jurnalisme Musik dan Selingkar Wilayahnya

    “Rasanya, sejak 73 tahun negara ini merdeka, baru kali ini ada buku yang mengulas tuntas dan mengapresiasi peran jurnalisme musik untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. … Bagi siapa pun yang mendambakan jurnalis musik sebagai profesi, buku ini adalah panduanmu dalam perjalanan karier yang penuh gairah.” —Wendi Putranto (Jurnalis Musik dan Manajer Seringai) “Buku ini berhasil merekam dan memaparkan dengan apik dan komprehensif tentang jurnalisme musik di Indonesia. Idhar Resmadi jeli menangkap beragam peristiwa dengan data pendukung yang lengkap….” —Adib Hidayat (

    Penulis: , Pengamat Musik, dan Host “Bermusik” Kaskus TV) “… Buku terbaru yang ditulis Idhar ini makin menegaskan kepada saya bahwa menjadi jurnalis musik adalah pekerjaan menantang, menjengkelkan, melelahkan, tapi juga yang terbaik di dunia.” —Wahyu ‘Acum’ Nugroho (Eks Redaktur Trax Magazine, Redaktur Pophariini.com, dan Vokalis Bangkutaman)
    Penulis: Idhar Resmadi
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Jurnalisme, Musik
    Terbit: 17 Desember 2018
    Harga: Rp75.000
    Tebal: 215 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810597
    ID KPG: 591801570
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG