MOHAMAD SOBARY, biasa disapa Kang Sobary, adalah budayawan yang menulis esai di beberapa surat kabar. Ia pernah memimpin Kantor Berita Nasional Antara, dan menjadi peneliti bidang kebudayaan dan agama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Buku-bukunya yang telah terbit antara lain kumpulan esai Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal, Mark Hanusz dan Pramoedya Ananta Toer, Semar Gugat di Temanggung, Tikuse Pada Ngidung, Penunggang Kuda dalam Kegelapan, Perlawanan Politik dan Puitik Petani Tembakau Temanggung, dan novel The President yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
Tag: PenerbitKPG
-
Yovita Siswati
Yovita menyelesaikan studi Teknik Arsitektur di UGM dan kini bekerja di bidang keuangan. Di tengah kesibukannya bekerja di kantor maupun mengurus kedua putrinya di rumah, Yovita selalu menyempatkan diri untuk menulis karena menulis membuat hatinya senang.Yovita Siswati adalah penulis belasan buku anak. Salah satu karyanya, Misteri Kota Tua, masuk daftar Honor List of International Board on Book for Young People (IBBY) 2016. Selain buku Misteri Kota Tua, beberapa karya Yovita lainnya juga telah diterbitkan oleh Penerbit Kiddo dalam seri misteri favorit, di antaranya Misteri Kota Lautan Api, Misteri Kampung Hitam, Misteri Kerajaan Kuno, Misteri Batu Bertulis, Misteri Harta Berdarah, dan Misteri Kota Topeng Angker.
-
Rizal Iwan
Nama Rizal Iwan mungkin lebih dikenal sebagai seniman teater. Pria kelahiran Palembang itu pada 2017 mengharumkan nama Indonesia setelah mendapatkan peran utama dalam drama “Forgotten Kingdoms” dari Rorschach Theatre di Washington D.C., Amerika Serikat. Di Indonesia, penggemar film kartun World Disney ini tergabung dalam komunitas teater multinasional, Jakarta Players. Genre drama yang dilakoninya bermacam-macam, salah satunya bertemakan detektif. Drama itu berjudul “An Inspector Calls” dan pernah dipertontonkan di At America, Pacific Place Mall, Jakarta Selatan pada pertengahan tahun 2013. Mendapatkan popularitas dari dunia seni peran, Rizal sebenarnya lebih lama berkutat dalam dunia menulis. Setelah lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada 2002, ia menghabiskan sebagian besar kariernya di biro periklanan sebagai copywriter. Baru pada 2014, dia memutuskan keluar dari tempat kerjanya dan meniti karier sebagai penulis lepas. Artikelnya berupa esai, cerita pendek, dan resensi film pernah dimuat sejumlah media nasional, antara lain The Jakarta Post dan Majalah Now! Jakarta. Pada 2018, pembaca seri Detektif Cilik Hawkeye Collins & Amy Adams itu menerima tantangan dari seorang teman untuk menulis buku cerita anak. Ia pun menjawab tantangan tersebut dengan menerbitkan serial Creepy Case Club bersama Penerbit Kiddo, lini penerbitan buku anak di bawah Penerbit KPG. Kasus Nyanyian Berhantu dan Kasus Si Anak Indigo terbit bersamaan pada 2018, Kasus Kutukan Congklak tahun 2019, dan Kasus Pohon Pemanggil rilis 2020.
-
Haruki Murakami
Haruki Murakami lahir di Kyoto, Jepang, pada 1949. Ia besar di Kobe lalu hijrah ke Tokyo untuk berkuliah di Universitas Waseda. Selepas studi, Murakami membuka bar jaz mini bersama istrinya. Novel pertamanya, Dengarlah Nyanyian Angin, menyabet Anugerah Sastra Gunzou pada 1979. Karya Murakami yang lain di antaranya Norwegian Wood, Kronik Burung Pegas, 1Q84, Membunuh Commendatore dan Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya. Ia juga menulis beberapa kumcer, ada dua judul yang telah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bersama Penerbit KPG, yaitu Lelaki-lelaki tanpa Perempuan dan Orang Pertama Tunggal, novelet, serta beberapa karya nonfiksi termasuk esai personalnya yang berjudul What I Talk About When I Talk About Running. Penghargaan internasional terakhir yang Murakami terima adalah Jerusalem Prize, yang sebelumnya pernah diraih oleh J. M. Coetzee, Milan Kundera, dan V. S. Naipaul. Buku-buku Murakami telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.
-
Faisal Oddang
FAISAL ODDANG adalah penulis yang karya-karyanya beberapa kali dinominasikan untuk Kusala Sastra Khatulistiwa, menjadi salah satu pemenang di kompetisi novel Dewan Kesenian Jakarta, Novel Terbaik versi Tempo serta berbagai penghargaan sastra bergengsi lainnya. Ia diundang sebagai pembicara di Ubud Writers and Readers Festival 2014, Salihara International Literary Biennale 2015, dan Makassar International Writers Festival 2015 serta menjadi peserta residensi kepenulisan di Belanda pada 2016 yang diselenggarakan oleh Komite Buku Nasional Indonesia. Buku-bukunya yang telah terbit adalah Puya ke Puya, Tiba Sebelum Berangkat, dan Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa, yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia, juga Manurung, Sawerigading Datang dari Laut, Perkabungan untuk Cinta, Pertanyaan kepada Kenangan, dan Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta.
-
Rio Johan
RIO JOHAN adalah penulis dan penyuka buku juga film. Ia pernah terlibat dalam Komunitas Sastra Pawon dan ikut mengurus berbagai acara sastra di Solo sewaktu masih menjadi mahasiswa. Kumpulan cerpennya yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia, Aksara Amananunna, masuk 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 dan terpilih sebagai Buku Prosa Pilihan Majalah Tempo tahun 2014. Buku lainnya, Ibu Susu, meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 untuk kategori karya pertama dan kedua. Ia beberapa kali diundang sebagai pembicara dalam beberapa acara sastra, seperti Ubud Writers and Readers Festival 2015, juga ASEAN Literary Festival 2015 dan 2016. Novel terbaru Rio Johan yang bergenre futuristik diterbitkan pada masa pandemi Covid-19, berjudul Buanglah Hajat pada Tempatnya.
-
Iksaka Banu
IKSAKA BANU pernah menjadi penulis anak dan karya-karyanya dimuat di Kompas dan Kawanku. Kegiatan menulisnya terhenti karena tertarik untuk mencoba melukis komik. Lewat kegiatan melukis komiknya, ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia berkesempatan membuat cerita bergambar di majalah Ananda selama 1978. Setelah tamat kuliah dan bekerja sebagai seorang pengarah seni di beberapa biro iklan benar-benar membuatnya seolah lupa dunia tulis-menulis. Pada tahun 2000, ia kembali giat menulis. Buku-bukunya yang telah diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia adalah Semua untuk Hindia, Sang Raja, dan Teh dan Pengkhianat. Buku terbarunya bersama Penerbit KPG akan segera terbit tahun 2023 dengan judul Rasina.
-
Leila S. Chudori
Laut Bercerita Community Gated microsite LEILA S. CHUDORI adalah penulis Indonesia yang menghasilkan berbagai karya cerita pendek, novel, dan skenario drama televisi. Dalam karya-karyanya ia melukiskan kejadian-kejadian secara pararel dan simultan, juga menyejajarkan pengalaman pribadi dan membaurkannya dengan cerita mitologi. Buku-bukunya yang telah diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia adalah Malam Terakhir, Pulang, Nadira, dan Laut Bercerita.
-
Handoko Hendroyono
Handoko Hendroyono adalah seorang penulis, ilustrator, desainer, seniman DIY, sutradara, pembuat konten, dan praktisi periklanan. Handoko lebih senang menyebut dirinya sebagai creative storyteller karena, menurutnya, pada akhirnya kisah yang baguslah yang akan diceritakan oleh orang-orang. Perjalanan kreatifnya telah dibukukan dalam Fish Eye, Do, dan Artisan Brand di bawah bendera Penerbit Pop, lini Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).