Tag: PenerbitKPG

  • Ikan Adalah Pertapa: Kumpulan Puisi dan Prosa

    Ikan Adalah Pertapa: Kumpulan Puisi dan Prosa

    Antologi penerjemahan dalam

    Bahasa: Indonesia yang berjudul Ikan Adalah Pertapa memuat seleksi 60 buah puisi asli dari antologi dalam
    Bahasa: Korea yang berjudul Pada Saat Merenung Hal-hal yang Kuno (Pilihan Puisi 444, tahun 2020, @changbi). 이 인도네시아어 번역시집 『물고기는 은자(隱者)이다』의 한국어판 원 제목은 『오래된 것들을 ìƒê°í• ë•Œì—ëŠ”ã€(ì°½ë¹„ì‹œì„ 444, 2020ë…„)이며 이 중 60편의 시를 발췌하여 번역한 것이다. “Membaca puisi-puisi penyair Ko Hyeong ryeol, kita seperti berhadapan dengan kilatan-kilatan gagasan yang hinggap di satu objek tertentu, lalu melompat ke entitas yang lain.” —Maman S. Mahayana (Penyair, Kritikus Sastra, Ketua Yayasan Hari Puisi Nasional) “고형렬 시인의 시 작품을 읽으면 하나의 특정 대상에 몰입되어 있는 시인의 생각들이 빛나 는 섬광이 되어 우리들과 마주하는 것처럼 보이며 이를 통해 ê·¸ 대상이 또 다른 존재로 인 식하게 되는 경험을 í• ìˆ˜ 있다.” —마만 S. 마하야나 (Maman S. Mahayana) (인도네시아 시인, 문학평론가, 인도네시아 ‘시의 ë‚ ’ 협회 의 장 -‘추천사’에서) “Puisi-puisi penyair Ko Hyeong ryeol sebenarnya bagai satu lampu yang memancarkan cahaya ke berbagai arah. Artinya, setiap satu puisi tidak selalu hanya memiliki satu maksud. Setiap tanda dalam puisi-puisi tersebut memiliki makna ke berbagai arah. Puisi-puisi itu, setiap dibaca, selalu menimbulkan makna baru. Betapa kayanya.” —Nenden Lilis Aisyah (Penyair, Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia) “고형렬 시인의 시 작품은 마치 여러 방향을 비추는 하나의 ëž¨í”„ë¼ê³ í• ìˆ˜ 있다. 그것은 하 나의 시가 하나의 목적을 나타내지 않는다는 의미이다. 시 속의 ëª¨ë“ í‘œì‹œì™€ 상징들은 각 각의 의미를 ê°–ê³ ìžˆë‹¤. 시들을 다시 한번 읽을 경우 언제나 또 다른 새로운 의미를 만나게 된다. 이러한 시편들의 내용이 얼마나 풍요로운지 모르겠다.” —넨덴 릴리스 아이샤 (Nenden Lilis Aisyah) 인도네시아 시인, 인도네시아 국립교육대 교수 -‘시 해설’에
    Penulis: Ko Hyeong-ryeol
    Penerjemah: Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Ellen Halim
    Kategori: Nonfiksi, Puisi
    Terbit: 17 Mei 2023
    Harga: Rp135.000
    Tebal: 282 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340085
    ISBN: Digital: 9786231340092
    ID KPG: 592302136
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia & Korea
    Penerbit: KPG

  • Pralaya

    Pralaya

    Bumi dan Trisurya berada dalam gencatan senjata sesudah teori Belantara Gelap memberi cara bagi Bumi untuk mencegah Trisurya menyerbu, yaitu dengan mengancam akan menyebabkan kemusnahan kedua peradaban. Gencatan senjata memungkinkan kembali kemajuan sains manusia dan membuat Trisurya mengenal budaya Bumi, sehingga tampak akan membuat kedua peradaban dapat hidup berdampingan secara damai. Namun apakah perdamaian akan benar-benar tercapai? Sesudah melakukan kontak dengan peradaban luar Bumi dan menjelajah ke luar tata surya, manusia mulai menjajaki berbagai kemungkinan dan menyadari konsekuensi berada di alam semesta yang jauh lebih besar dan berbahaya daripada yang dibayangkan. Dan di keluasan alam semesta, sepertinya bukan hanya satu peradaban asing—Trisurya—yang perlu manusia khawatirkan. Akankah umat manusia meraih bintang-bintang, atau tertelan kegelapan antariksa? Pralaya adalah novel ketiga dan terakhir dalam trilogi Trisurya karya Liu Cixin,

    Penulis: fiksi sains terlaris di Tiongkok. Trilogi ini telah diadaptasi dalam berbagai media, termasuk komik web, seri animasi, serta dua serial TV karya Tencent dan Netflix yang dirilis pada 2023.
    Penulis: Liu Cixin
    Penerjemah: Oni Suryaman
    Editor: Andya Primanda
    Perancang
    Sampul: Leopold Adi Surya
    Penataletak: Ellen Halim
    Kategori: Fiksi, Novel, Fiksi Sains
    Tebal: 762 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340030
    ID KPG: 592302143
    Usia: 17+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • A Nation Fighting Covid-19

    A Nation Fighting Covid-19

    “Buku ini menggambarkan peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia, bahkan dunia, secara visual. Sejak 2019, umat manusia dilanda pandemi Covid-19. Banyak kegiatan berhenti, korban berjatuhan setiap hari. Melihat dampaknya yang luar biasa, DPD Partai Golkar DKI Jakarta kemudian berinisiatif mendokumentasikan peristiwa tersebut—suatu sejarah yang mencekam dan menyedihkan di abad ke-21—dengan menyelenggarakan lomba foto sepanjang 2020-2022. Hasilnya luar biasa. Dengan semangat tinggi, fotografer Indonesia menghasilkan gambar-gambar yang menakjubkan. Salut saya pada pemrakarsa lomba foto dan

    Penerbit: an buku ini.” —Darwis Triadi, fotografer senior dan anggota dewan juri lomba foto Covid-19 “Buku yang langka, tentang sebuah peristiwa panjang dan melelahkan, namun dibuat dengan penuh semangat kemanusiaan dan optimisme.Berbagai foto di dalamnya menggambarkan manusia Indonesia di tengah pandemi, tanpa putus harapan dan gairah kehidupan. Sebuah karya di tengah wabah, dan dibuat dengan kesungguhan hati: selamat buat Bang Zaki, Ketua Partai Golkar DKI Jakarta, beserta tim kreatifnya.” —Rizal Mallarangeng, Pendiri Freedom Institute ———– “This book describes historical events that occurred in Indonesia, and even the world, visually. Since 2019, humanity has been hit by the Covid-19 pandemic. Many activities stop, victims fall every day. Seeing the extraordinary impact, the Jakarta Chapter of Golkar Party then took the initiative to document the event—a gripping and sad history in the 21st century—by holding a photo contest throughout 2020-2022. The results are amazing. With great enthusiasm, Indonesian photographers produce stunning images. My salute to the initiator of the photo contest and the publication of this book.” —Darwis Triadi, senior photographer and jury member of the Covid-19 photo contest “A rare book, about a long and tiring event, but made with the spirit of humanity and optimism. The various photos in this book depict Indonesian people in the midst of a pandemic, without giving up hope and passion for life. A work in the midst of an epidemic, and made with sincerity: congratulations to Mr. Zaki, the Chairman of the Jakarta Chapter of Golkar Party and his creative team.” —Rizal Mallarangeng, founder of the Freedom Institute Perancang
    Penerbit: an: Adhinusa, Elang Hidayat, dan Miea Kusuma
    Penerjemah: Dwi Atmanto
    Editor: Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: & Isi: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial, Biografi
    Terbit: 15 Maret 2023
    Harga: Rp395.000
    Tebal: 243 halaman
    Ukuran: 300 mm x 240 mm
    Sampul: Hardcover
    ISBN: 9786024817947
    ISBN: Digital: 9786024817930
    ID KPG: 592302007
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Ommelanden

    Ommelanden

    PENDIRIAN Batavia sebagai markas besar Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Asia pada 30 Mei 1619 turut memengaruhi wilayah di sekitarnya. Ketika Batavia berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar, kota ini membutuhkan wilayah pedalaman (Ommelanden) untuk memenuhi keperluan warganya dengan beragam jenis tanaman pangan, bahan bangunan, dan sumber daya manusia. Setelah mengalami dua serangan oleh Kesultanan Mataram pada 1628 dan 1629, serta beberapa kali pertempuran dengan Kesultanan Banten pada 1640-an, VOC menyadari betapa pentingnya menegakkan kekuasaannya di Ommelanden demi memelihara keamanan dan memastikan Batavia tidak terisolasi dari wilayah pedalamannya yang vital. Perjanjian dengan penguasa lokal lantas dibuat untuk memperluas pengaruh VOC. Selain itu, beberapa lembaga dibentuk guna mengelola masyarakat dan perekonomian di Ommelanden. Ommelanden: Perkembangan Masyarakat dan Ekonomi di Luar Tembok Kota Batavia, 1684–1740 memotret berbagai faktor yang merangsang perkembangan sosial-ekonomi di sekitar wilayah Batavia. Buku ini menjelaskan wilayah Ommelanden dari segi karakteristik geografis, perkembangan administrasi lokal, pola-pola kepemilikan lahan, perbudakan dan buruh, serta perkembangan industri gula sebagai usaha pertanian terpenting.

    Penulis: Bondan Kanumoyoso
    Penerjemah: Irwan Firdaus
    Editor: Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: Harits Farhan
    Penataletak: Fauzi Sukri
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 15 Maret 2023
    Harga: Rp128.000
    Tebal: 303 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340016
    ISBN: Digital: 9786231340023
    ID KPG: 592302129
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • How to Run A Country

    How to Run A Country

    Cicero adalah seorang konservatif moderat—suatu haluan politik yang makin langka di dunia modern kita—yang meyakini kerja sama dengan pihak lain demi kebaikan negara dan rakyatnya. Daripada politisi, gagasan-gagasannya lebih merupakan gagasan seorang negarawan—golongan lain yang kini derajatnya makin pudar. Tulisan-tulisan politik Cicero adalah suatu sumber yang tak ternilai

    Harga: nya untuk studi Romawi kuno, tapi wawasan dan kearifannya tak kenal lekang. Penggunaan dan penyalahgunaan kekuasaan tak banyak berubah selama dua ribu tahun. Pertanyaan yang diajukannya masih menggema pada zaman ini: Apakah fondasi suatu pemerintahan yang adil? Jenis pemerintahan mana yang terbaik? Bagaimana seorang pemimpin mestinya berperilaku ketika memegang jabatan? Cicero membahas pertanyaan-pertanyaan ini dan banyak pertanyaan lain secara konfrontatif, bukan sebagai seorang teoretikus akademik, melainkan sebagai seseorang yang langsung mengelola sendiri sebuah negara dan sebagai seorang yang telah menyaksikan dengan mata-kepala sendiri runtuhnya pemerintahan republikan. Antologi pendek ini hanya bisa menyajikan contoh kecil gagasan-gagasannya yang tercatat selama bertahun-tahun dan dalam situasi yang berbeda-beda. Harapannya, buku ini akan mengilhami para pembaca untuk men­jelajahi lebih jauh karya-karya lain yang masih ada dari negarawan Roma terbesar ini.
    Penulis: Marcus Tullius Cicero
    Penerjemah: Y. D. Anugrahbayu
    Editor: Christina M. Udiani
    Penataletak & Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Nonfiksi, Filsafat
    Terbit: 2 Agustus 2023
    Harga: Rp90.000
    Tebal: 135 halaman
    Ukuran: 110 mm x 165 mm
    Sampul: Hardcover
    ISBN: 9786231349965
    ISBN: Digital: 9786231349972
    ID KPG: 592302151
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • How to be A Friend

    How to be A Friend

    Kiat Menjadi Sahabat—atau dalam

    Bahasa: Latin De Amicitia—boleh dikata merupakan buku terbaik yang pernah ditulis mengenai persahabatan. Marcus Tullius Cicero dalam buku ini memberikan nasihatnya yang begitu jujur dan menyentuh—sesuatu yang jarang kita dapati dalam karya-karya dari zaman kuno. Sebagian orang Romawi memandang persahabatan dalam arti nyaris praktis, sebagai hubungan antara manusia demi keuntungan timbal-balik. Cicero tak menyangkal bahwa persahabatan macam itu penting, tetapi ia melampaui unsur utilitarian dan mengagungkan jenis persahabatan yang lebih mendalam, di mana dua orang saling menemukan diri dan tidak mencari pamrih atau untung dari orang lain. Cicero dalam karya pendek ini menyuguhkan suatu panduan yang menarik untuk menemukan, merawat, dan menghargai orang-orang dalam hidup kita yang kita pandang bukan menurut apa yang bisa mereka berikan kepada kita, melainkan karena dalam diri merekalah kita menemukan belahan jiwa. Di tengah zaman modern yang ditandai oleh teknologi dan kecenderungan tak henti-hentinya untuk berfokus pada diri sendiri—sesuatu yang mengancam semangat persahabatan yang mendalam dan langsung—nasihat Cicero semakin terasa penting.
    Penulis: Marcus Tullius Cicero
    Penerjemah: Y. D. Anugrahbayu
    Editor: Christina M. Udiani
    Penataletak & Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Nonfiksi, Filsafat
    Terbit: 12 April 2023
    Harga: Rp90.000
    Tebal: 152 halaman
    Ukuran: 110 mm x 165 mm
    Sampul: Hardcover
    ISBN: 9786024819941
    ISBN: Digital: 9786024819958
    ID KPG: 592302133
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Belajar dari Bone Bolango

    Belajar dari Bone Bolango

    BUKU INI, yang diangkat dari disertasi, menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan di perdesaan dan pesisir di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Tampak, tingginya angka kemiskinan di Gorontalo secara umum disebabkan oleh masalah disparitas di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama menyangkut pengelolaan sumber daya alam melalui kebijakan rencana tata ruang wilayah, rencana pembangunan jangka panjang daerah, dan rencana pembangunan jangka menengah daerah. Apakah kebijakan yang ditempuh itu sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat, buku ini menyuguhkan evaluasinya, termasuk tawaran strategi baru kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih tepat. Belajar dari Bone Bolango memberi kita pemahaman bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan di perdesaan akan gagal jika subjek sasaran tidak diindentifikasi secara spesifik alias gebyah uyah, termasuk menyinkronkan kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan daerah. Tak berlebihan bila buku ini patut dibaca oleh mereka yang menaruh perhatian pada isu-isu kemiskinan, terutama para pengambil kebijakan dan akademisi. “Bappenas mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kondisi ini akan menyebabkan orang tidak mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Buku ini memberi uraian penting tentang kebijakan pengentasan kemiskinan yang komprehensif berbasis kekhasan subjek dan karakteristik daerah.” Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas) “Seperti lingkaran setan, kemiskinan telah menjadi musuh bersama umat manusia sepanjang sejarah. Berbagai upaya untuk mengentaskan kaum miskin telah dilakukan dari masa ke masa oleh pemerintah di seluruh dunia. Memang, melenyapkan kemiskinan dari muka bumi adalah hal yang mustahil. Maka, apa yang bisa kita lakukan adalah mengurangi jumlah kaum miskin lewat kebijakan yang tepat. Mengambil kasus di Bone Bolango, buku ini memberi kita pemahaman tentang arti penting sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.” Surya Paloh (Tokoh Bangsa, Ketua Umum Partai NasDem) “Buku ini melihat sejauh mana kebijakan pemerintah pusat selaras dengan kebijakan pemerintah daerah dalam menyelesaikan kemiskinan di perdesaan. Diperlihatkan, garis komando penanganan kemiskinan amat penting dalam tata kelola pemerintahan. Hanya dengan garis komando yang tegas peningkatan ekonomi daerah melalui investasi daerah, pembangunan infrastruktur, serta program pemberdayaan masyarakat miskin berdampak besar dan tepat sasaran.” Rachmat Gobel (Wakil Ketua DPR RI)

    Penulis: Hamim Pou
    Editor: Irwan Bempah, Candra Gautama, dan Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 8 Maret 2023
    Harga: Rp150.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024819996
    ISBN: Digital: 9786231340009
    ID KPG: 592302128
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Wanne Mardiwidyo, Sang Arsitek Jurusan Farmasi

    Wanne Mardiwidyo, Sang Arsitek Jurusan Farmasi

    TIDAK BANYAK orang yang mampu menekuni dua bidang berbeda secara sekaligus. Wanne Mardiwidyo (1940-2003) adalah satu dari sedikit pengecualian. Meskipun mengenyam pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung, Wanne memiliki minat yang besar pada dunia farmasi, terlebih setelah bertemu dengan pasangan hidupnya, Magdalena Zakaria. Mereka bersama-sama membangun perusahaan farmasi bernama Mepro, yang berhasil berkembang hingga mampu mempekerjakan 1.400 karyawan dari beragam profesi dan disiplin ilmu. Wanne bukanlah tipe orang yang cepat berpuas diri atas pencapaiannya. Lebih dari separuh

    Usia: nya bahkan dihabiskan di dunia farmasi. Dia “mengorkestrasi” lebih banyak jenis profesi dan keahlian dalam mata rantai industri yang kolektif. Selain piawai mendesain bangunan, Wanne memiliki naluri bisnis dan nilai-nilai humanis yang tinggi. Usaha keluarganya tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga menebalkan sumbangsihnya di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Kini, nilai-nilai baik yang ditanamkan Wanne diteruskan oleh putra-putrinya. Momentum “
    Usia: emas” menjadi tonggak semangat bagi Mepro untuk terus eksis dan berkembang menghadapi tantangan zaman. Perjalanan hidup Wanne Mardiwidyo menunjukkan bahwa seseorang dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat luas dengan tekad, visi besar, dan nilai-nilai humanis yang kuat.
    Penulis: Nasrullah Nara, Ananda Buddhisuharto, Sulhan Syafi’i
    Editor: Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Ratan Achkari
    Reproduksi Foto: Christ Lauw
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 29 Maret 2023
    Harga: Rp110.000
    Tebal: 212 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340047
    ISBN: Digital: 9786231340054
    ID KPG: 592302132
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Puisi Mbeling

    Puisi Mbeling

    Inilah buku pertama yang memuat puisi-puisi mbeling karya Remy Sylado, pencetus gerakan puisi mbeling, dari 1971 sampai 2003. Dipilih sendiri oleh sang penyair, 143 puisi dalam buku ini akan membuat kita tersenyum, tertawa terbahak-bahak, atau merenung. Namun jangan salah sangka, di dalam kelakarnya, Remy sebenarnya sedang bersikap serius. Dia menelanjangi sikap feodal dan munafik masyarakat kita, terutama di kalangan pemimpin bangsa. kesemenaan sekarang siapa yang bisa larang yang dulu lembut sudah berubah jadi garang dalam kampanye partai orang membawa parang seperti penyamun bopeng keluar dari sarang ….. betapapun cerita ini tidak kamu suka mengungkapnya berarti mencoreng muka tapi coba kenang itu pengalaman duka bahwa kedua orde memang membawa luka inilah waktu paling pantas kita buka satu kecut belimbing satu kecut cuka

    Penulis: Remy Sylado
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang
    Sampul: Fitriana Hadi
    Penataletak: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Fiksi, Sastra, Puisi
    Terbit: Juli 2004 (Cetakan Pertama), 8 Maret 2023 (Cetakan ke-2)
    Harga: Rp99.000
    Tebal: 272 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818814
    ISBN: Digital: 9786024818821
    ID KPG: 592302058
    Usia: 18+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Parijs van Java: Darah, Keringat, Airmata

    Parijs van Java: Darah, Keringat, Airmata

    “Aku tidak pernah meragukan kekuatan kasih. Semangat hidup untuk menyongsong hari-hari mendatang sepenuhnya dipacu oleh kekuatan kasih… Kasihku menjadi lebih kuat justru karena kenyataan akan adanya benci yang bersaing dengannya.” Dengan latar belakang Hindia-Belanda, khususnya Bandung, pada 1920-an, novel ini menggambarkan perjuangan sepasang kekasih melawan sekelompok orang yang menjebak mereka dalam dunia persundalan. Dengan lihai Remy Sylado meramu penderitaan dan ketegangan, kesedihan dan kebahagiaan, menjadi kisah cinta yang sedap sampai halaman akhir. Inilah novel yang akan membawa kita ke dalam suasana Bandung seabad silam, kota yang dijuluki Parijs van Java.

    Penulis: Remy Sylado
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang
    Sampul: Fitriana Hadi
    Penataletak: Wendie Artswenda & Tim Pracetak GMY
    Kategori: Fiksi, Novel, Sastra
    Terbit: Februari 2003 (Cetakan Pertama), Maret 2023 (Cetakan ke-3)
    Harga: Rp169.000
    Tebal: 597 halaman
    Ukuran: 140 mm × 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818791
    ISBN: Digital: 9786024818807
    ID KPG: 592302056
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 17+
    Penerbit: KPG