Tag: RedaksiTempo

  • Seri Tempo: KPK Tak Lekang

    Seri Tempo: KPK Tak Lekang

    Sejak dibentuk pada 2003, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah mengirim ratusan koruptor ke bui; bupati, walikota, gubernur, anggota DPR, duta besar, pejabat kepolisian, pun besan presiden. Tercatat lebih dari 500 kasus pernah diselidiki; Rp153 triliun uang negara diselamatkan. KPK menjelma momok di mara para pelaku rasuah dan pendukungnya. Komisi ini terus-menerus coba dilemahkan. Telah 17 kali UU KPK digugar di Mahkamah Konstitusi. Dua pemimpin KPK-Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah- dituding menerima sup. Penyidik senior Novel Baswedan dikriminalisasi. Serangan dari segala arah tak pernah henti: mulai dengan menabrak lari penyidik, menyewa dukun santet, hingga menggencarkan perang wacana-entah mengatakan tebang pilih, terpengaruh konstelasi politik, bahkan menilai para pemimpin KPK banci kamera. KPK buan lembang tanpa cela, tapi ikhtiar memberantas korupsi memang mengundang musuh-musuh tersendiri. Buku ini merekam satu decade bagaimana KPK tak lekang betapa pun keras ia dihantam. Kisah KPK merupakan jilid kedua seri “Penegak Hukum” dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, awal Januari 2013. Menyorot sepak terjang para pendekar hukum, serial ini ingin menunjukkan bahwa di tengan sengkarut zaman kita tak selalu kehilangan harapan.

    Penulis: Redaksi TEMPO
    Kategori: Nonfiksi, Seri Tempo, Biografi, Sejarah, Politik
    Terbit: 1 Agustus 2013
    Harga: Rp 49.500
    Tebal: 114 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799106056
    ID KPG: 901130700
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri TEMPO: Wali Nusantara, Jejak Perjalanan Syiar

    Seri TEMPO: Wali Nusantara, Jejak Perjalanan Syiar

    Jalan damai syiar Islam tak hanya dilakukan Wali Sanga di Jawa. Setelah era mereka, di Aceh, misalnya, Abdurrauf al-Singkili mampu menjadi penengah pertikaian antar-pemeluk Islam dan mengembangkan tarekat Syattariyah. Dia menekankan, umat Islam tidak boleh sembarangan menuduh orang atau kelompok lain sesat dan kafir. Di Pulau Bawean, Waliyah Zainab meneruskan misi suaminya yang tewas untuk menyebarkan Islam dengan menonjolkan kesadaran komunal lewat zikir dan puja-puji. Selain Abdurrauf al-Singkili dan Zainab, buku ini mengisahkan sembilan tokoh lain dari penjuru Nusantara yang menyebarkan Islam secara damai. Mereka ialah Burhanuddin Ulakan dari Padang Pariaman, Sumatra Barat; Tubagus Muhammad Falak bin Abbas dari Bogor; Syekh Abdul Muhyi dari Tasikmalaya; Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dari Banjarmasin; Sunan Prapen, cucu Sunan Giri, yang menyebarkan Islam hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat; Datuk ri Bandang, Datuk ri Pattimang, dan Datuk ri Tiro dari Minangkabau yang menyebarkan Islam di Sulawesi hingga Bima, Nusa Tenggara Barat; dan Syekh Yusuf alMakassari dari Sulawesi, yang melakukan syiar di Banten dan luar negeri. Semoga kisah mereka—yang memperbesar nama Islam di Nusantara—dapat menjadi teladan untuk memaknai kembali nilai keislaman yang tidak saling menghujat dan menganiaya, melainkan mendekatkan kita kepada Sang Pencipta.

    Penulis: Redaksi TEMPO
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Biografi
    Terbit: 27 Juli 2020
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 133 halaman
    Ukuran: 160 x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814427
    ID KPG: 592001827
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Natsir, Politik Santun di Antara Dua Rezim

    Seri Tempo: Natsir, Politik Santun di Antara Dua Rezim

    Mohammad Natsir orang yang puritan. Hidupnya tak berwarna-warni seperti cerita tonil. Tapi kadang kala orang yang lurus bukan tak menarik. Ia punya daya tarik sendiri: santun, bersih, konsisten, toleran, tapi teguh berpendirian. Indonesia sekarang seakan-akan hidup di sebuah lingkaran setan yang tak terputus: regenerasi kepemimpinan terjadi, tapi birokrasi dan politik yang bersih, kesejahteraan sosial yang lebih baik, terlalu jauh dari jangkauan. Natsir seolah-olah wakil sosok yang berada di luar lingkaran itu. Ia jujur, tajam, tegas dengan sikap yang diambil, bersahaja. Di balik kelemahlembutannya, ia membuat kita sadar: bertahan dengan sikap yang bersih, konsisten, dan bersahaja itu bukan mustahil meskipun penuh tantangan. Hari-hari belakangan ini kita merasa teladan hidup seperti itu begitu jauh, bahkan sangat jauh. Kisah Natsir adalah satu cerita tentang “Tokoh Islam di Awal Kemerdekaan” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Juli 2008. Serial ini menampilkan wajah beragam Islam Indonesia: dari dulu hingga kini selalu ada orang yang mengedepankan jalan moderat dan demokratis, tapi ada pula—karena kekecewaan—menyokong radikalisme dan kekerasan.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 22 Februari 2016
    Harga: Rp 45.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799112163
    ID KPG: 591601122
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Kisah Berdesir dari Pesisir Laut

    Seri Tempo: Kisah Berdesir dari Pesisir Laut

    Di balik deburan ombak Laut Banda di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, ada gambaran kehidupan warga Tanimbar Kei sebagai miniatur Indonesia. Meskipun kepercayaan masyarakatnya beragam, kekerabatan antardesa di sana terjalin harmonis dalam tradisi pela. Sementara itu, kehidupan penduduk Sangir di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang dikelilingi laut membentuk budaya bergotong-royong yang kuat, atau disebut mekakendage. Para nelayan tradisional di sana pun tidak memakai racun atau bom karena menganggap laut sebagai tempat yang sakral dan harus dihormati. Cuplikan di atas adalah sepenggal kisah dari keelokan pantai-pantai di pelosok Nusantara dalam buku ini. Tempo menyajikan reportase sembilan pantai pilihan di Indonesia. Dilengkapi foto ciamik pemandangan bawah laut dan tautan video hasil rekaman liputan, buku ini mengantar kita dalam petualangan mendebarkan menuju pantai-pantai yang belum begitu dikenal publik. Akhirnya, tak hanya sebagai acuan untuk merencanakan liburan, buku ini juga mengungkap inspirasi dari kehidupan warga pesisir laut dalam bersahabat dengan samudra. Kisah tentang sembilan pantai di Indonesia adalah jilid kedua seri “Pesona Cerita Wisata” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Oktober 2015. Serial ini menyuguhkan kisah perjalanan menjelajahi destinasi wisata yang unik dan jarang dikenal publik, tapi tak kalah istimewa untuk dikunjungi.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Wisata
    Terbit: 19 Juni 2017
    Harga: Rp 80.000
    Tebal: 152 halaman
    Ukuran: 170 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024
    ID KPG: 591701377
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Hikayat 45 Danau Indonesia

    Seri Tempo: Hikayat 45 Danau Indonesia

    Terhampar dari Aceh hingga Papua, setiap danau alami di Indonesia memiliki kekhasan. Letaknya di puncak pegunungan ataupun terkungkung di antara lelautan. Di balik keelokan panoramanya, danau-danau memiliki cerita kehidupan masyarakat di sekitarnya. Di Danau Gunung Tujuh, Jambi, misalnya, berkembang legenda tentang Orang Pendek. Konon, menurut para leluhur yang dulu tinggal di wilayah tersebut, Orang Pendek adalah mahkluk jadi-jadian. Danau Kakaban di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, memiliki kekayaan alam berupa ubur-ubur unik yang tak menyengat. Jutaan spesies laut lain pun meruap di danau ini. Ada pula tiga danau di pelosok timur Papua yang ditemukan oleh pilot Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Frits Julius Wissel, pada 1938. Inilah liputan perjalanan Tempo menjelajahi 45 danau alami di kepulauan Indonesia. Kita diundang untuk mengunjungi penggalan keindahan alam bumi Indonesia seraya mengenali budaya masyarakat setempat. Dilengkapi informasi moda transportasi, tips perjalanan, serta rekomendasi aktivitas melancong, buku ini dapat membantu Anda dalam merencanakan tamasya. Kisah tentang 45 danau di Indonesia adalah jilid perdana seri “Pesona Cerita Wisata” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2016. Serial ini menyuguhkan kisah perjalanan menjelajahi destinasi wisata yang unik dan jarang dikenal public, tapi tak kalah istimewa untuk dikunjungi.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Wisata
    Terbit: 8 Mei 2017
    Harga: Rp80.000
    Tebal: 136 halaman
    Ukuran: 170 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242442
    ID KPG: 591701349
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: 100 Surga Tersembunyi

    Seri Tempo: 100 Surga Tersembunyi

    Bagi sebagian orang, melihat matahari

    Terbit: di Gunung Bromo atau menyelam di Bunaken sudah membosankan. Sesungguhnya, Tanah Air kita menyimpan seribu nirwana tak tersentuh nun di pelosok. Cobalah tengok Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Kwatisore, Nabire, Papua. Hiu paus (Rhincodon typus) yang hidup di sana menjadikan pemandangan alam bawah laut yang berbeda. Ikan berbobot 9 ton dan panjang 10 meter itu lebih “jinak” dibanding ikan lainnya. Dengan menyelam atau diving, kita dapat melihat hiu paus yang menyeringai sekaligus menggemaskan karena gerak pelan tubuhnya. Lain dengan bertualang menyusuri alam liar kawasan geologi karst di Gua Barat, Gombong Selatan, Kebumen, Jawa Tengah. Kekuatan fi sik dan mental diuji dalam menerobos medan belukar yang licin dan berlumpur. Sesampai di mulut Gua Barat, batuan stalagmit di lantai gua yang menyerupai singgasana raja seolah menyambut kita. Betapa ramah dan indah. Buku ini memetakan seratus destinasi pelesir “baru”. Selain gua dan diving, sepuluh
    Kategori: lain adalah pantai, gunung, danau, kampung adat, sport, sungai, hutan, sejarah, surfi ng, dan budaya. Bersiaplah mereguk pengalaman berwisata yang seru dan tak terlupakan! Kisah tentang 100 surga tersembunyi adalah jilid ketiga seri “Pesona Cerita Wisata” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2013. Serial ini menyuguhkan kisah perjalanan menjelajahi destinasi wisata yang unik dan jarang dikenal publik, tapi tak kalah istimewa untuk dikunjungi
    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Wisata
    Terbit: 24 Juli 2017
    Harga: Rp 120.000
    Tebal: 219 halaman
    Ukuran: 170 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024243944
    ID KPG: 591701384
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Yap Thiam Hien, Sang Pendekar Keadilan

    Seri Tempo: Yap Thiam Hien, Sang Pendekar Keadilan

    Sesungguhnya dia punya pilihan gampang dan menyenangkan. Dengan gelar Meester in de Rechten dari Universitas Leiden, ia tak kurang suatu apapun tuk menjadi kaya raya dan sejahtera. Namun, Yap Thiam Hien memilih jalan lain. Misalnya: Ketika kantor pengacara lain mengenakan tarif Rp40 juta per klien, biaya yang dikutip Yap hanya Rp5-10 juta. Tak jarang ia menggratiskan jasa kepengacaraannya. Pembelaannya memburu kebenar an, bukan sekadar kemenangan. Apalagi hanya merapat kepada siapa yang berani bayar atau berkuasa. Maka, tukang kecap ia bela. Dalam sidang Soebandrio―bekas wakil perdana menteri yang sebenarnya musuh politik Yap dan didakwa terlibat kudeta 1965―ia tampil sebagai pembela. “Jika Saudara hendak menang perkara, jangan pilih saya sebagai pengacara Anda, karena kita pasti akan kalah. Tapi, jika Saudara cukup dan puas mengemukakan kebenaran Saudara, saya mau menjadi pembela Saudara.” Itu prinsip sang bahadur. Kisah Yap Thiam Hien merupakan jilid pertama seri “Penegak Hukum”, yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, Juni 2013, untuk memperingati 100 tahun hari lahir Yap. Menyorot sepak terjang para pendekar hukum, serial ini ingin menunjukkan bahwa di tengah sengkarut zaman kita tak selalu kehilangan harapan.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Biografi, Sejarah, Seri Tempo
    Terbit: 7 Mei 2018
    Harga: Rp60.000
    Tebal: 168 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242206
    ID KPG: 591601279
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Sarwo Edhie dan Misteri 1965

    Seri Tempo: Sarwo Edhie dan Misteri 1965

    Rangkaian peristiwa sepanjang 1965-1966—pembubaran PKI dan pergantian presiden—melambungkan nama Sarwo Edhie Wibowo, sekaligus menjadi titik balik perjalanan hidupnya. Sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat, Sarwo Edhie berperan membumihanguskan Partai Komunis Indonesia pascatragedi 30 September 1965 Lantas karena dinilai terlalu keras menyudutkan barisan pendukung Sukarno, dia disingkirkan ke Medan, Sumatera Utara, kemudian Papua. Jabatan terakhirnya “hanya” Gubernur Akademi Militer di Magelang. Tapi, di semua pos itu, Sarwo Edhie tetap bersinar, lantang, keras, tanpa kompromi. Munculnya anak-anak dan menantunya di panggung po li tik nasional konon dianggap sebagai wujud mandat spiritual. Kisah tentang Sarwo Edhie adalah jilid perdana seri “Tokoh Militer” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2011. Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Seri Tempo, Nonfiksi, Biografi, Sejarah
    Terbit: 25 Juni 2012
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 128 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799104144
    ID KPG: 901120508
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Perempuan Penembus Batas

    Seri Tempo: Perempuan Penembus Batas

    Hidup berdekatan dengan laut sejak kecil di Maluku membuat Yosmina Tapilatu menggeluti riset mikrobiologi laut dalam. Ia berhasil menemukan bakteri-bakteri penghasil senyawa eksopolisakarida yang berguna untuk pengobatan dan rehabilitasi lingkungan. Sementara itu, karier bermusik Kartika Jahja selaras pencarian identitas dirinya dalam berbagai kegiatan sosial. Lewat video Tubuhku Otoritasku, ia mengampanyekan kesadaran tentang tubuh perempuan sebagai wilayah privat yang tak bisa didikte. Inilah kisah-kisah pergulatan hidup tokoh perempuan yang membawa semangat emansipasi. Gerakan emansipasi yang mereka lakukan tak hanya untuk kebebasan kaumnya, tapi juga keluarga, desa, negara, bahkan lingkungan alamnya. Sebagaimana dirintis oleh Raden Ajeng Kartini pada abad ke-19, setiap usaha menyangkut nasib perempuan akan berdampak bagi masa depan masyarakat Indonesia. Sebanyak 45 tokoh perempuan yang kisahnya diangkat dalam buku ini mampu melihat halangan sebagai tantangan dan mengubahnya menjadi kesempatan. Kisah tentang perempuan penembus batas adalah jilid kedua seri “Perempuan-perempuan Perkasa” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, April 2016. Serial ini mengangkat, mengupas, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh-tokoh perempuan yang memiliki peran besar pada setiap zamannya.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Biografi, Inspirasi
    Terbit: 7 Oktober 2016
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 170 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242107
    ID KPG: 591601269
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Daud Beureueh, Pejuang Kemerdekaan yang Berontak

    Seri Tempo: Daud Beureueh, Pejuang Kemerdekaan yang Berontak

    Teungku Daud Beureueh adalah orang yang menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945 dengan sumpah setia. Ia mencintai Indonesia merdeka: dihimpunnya dana masyarakat Aceh untuk membiayai perjuangan militer dan diplomatik RI melawan tekanan Belanda. Bagi Bung Karno, Aceh bahkan dianggap “daerah modal republik”. Namun sebagai ulama dan tokoh masyarakat karismatik Aceh, dia mengangkat senjata melawan pemerintah pusat pada 1953. Perang datang silih berganti di Tanah Rencong hingga pergantian abad. Mengapa pemimpin Darul Islam Aceh itu berontak? Mengapa pula di Serambi Mekah terjadi konflik yang berkepanjangan? Inilah kisah ulama yang dikhianati, kisah perlawanan daerah terhadap kekuasaan pusat yang mengekang. Kisah Daud Beureuh adalah salah satu cerita tentang “Tokoh Islam di Awal Kemerdekaan”, yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Agustus 2003. Serial ini menampilkan wajah Islam Indonesia yang beragam: dari dulu hingga kini selalu ada orang yang mengedepankan jalan moderat dan demokratis, tapi ada pula—karena kekecewaan— menyokong radikalisme dan kekerasan.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Biografi, Sejarah
    Terbit: 21 Oktober 2016
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242145
    ID KPG: 591601278
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG