Tag: RedaksiTempo

  • Seri Tempo: Muhammad Yamin, Penggagas Indonesia Dihujat & Dipuji

    Seri Tempo: Muhammad Yamin, Penggagas Indonesia Dihujat & Dipuji

    Menggagas banyak mitos tentang Indonesia, ia pencinta Republik yang keras kepala. Bung Hatta menuding ia licik. Sederet kontroversi serta tuduhan menyelimuti Muhammad Yamin: menyembunyikan naskah otentik perumusan dasar negara, mengaku berpidato dan menyerahkan rancangan hukum dasar yang mirip UUD 1945, juga menciptakan figur Gajah Mada tanpa mengindahkan verifikasi arkeologis. Di ranah politik Yamin tak hanya berpindah-pindah partai. Ia juga sigap melompat keluar dari jalur nonkooperatif ketika sejumlah tokoh pergerakan sealiran ditangkap Belanda. Dia salah satu pelaku kudeta pertama dalam sejarah Indonesia merdeka pada 3 Juli 1946. Sejarah memang memiliki kegilaannya sendiri. Yang terpenting dipelajari dari Yamin barangkali bahwa revolusi Indonesia harus dipandang secara lebih rileks. Tak perlu ada glorifikasi karena mozaik itu disusun oleh manusia biasa. Muhammad Yamin salah satunya. Kisah Muhammad Yamin adalah satu dari delapan cerita tentang para bapak bangsa: Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Douwes Dekker, dan Agus Salim. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 16 Maret 2015
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 192 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024242169
    ID KPG: 591601276
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Hamengku Buwono IX, Pengorbanan Pembela Republik

    Seri Tempo: Hamengku Buwono IX, Pengorbanan Pembela Republik

    Hamengku Buwono IX merupakan figur fenomenal. Selama ini ia lebih dikenal sebagai tokoh kultural. Perannya di bidang politik dan ekonomi kerap tenggelam. Padahal, sepak terjangnya sebagai penyokong kaum republiken tak pernah henti. Hanya dalam tiga hari, Sultan menyatakan Yogyakarta bergabung ke dalam Republik Indonesia. Ketika Belanda mengklaim bahwa Republik Indonesia telah mati, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu berhasil mematahkan tuntutan tersebut. “Langkahi mayat saya dahulu,” kata Sultan Hamengku Buwono IX kepada Jenderal Meijer yang hendak mengacak-acak keraton. Itu terjadi pada Serangan Umum 1 Maret 1949. Ia tak segan berbeda jalan dengan sahabatnya, Sultan Hamid II yang membangun konfrontasi terhadap Republik Indonesia. Hamengku Buwono IX juga berperan besar dalam pembangunan ekonomi Inodnesia. Pada awal pemerintahan Orde Baru, ia membangun fondasi ekonomi pemerintahan. Sebagai Menteri Negara Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, ia memimpin delegasi berkeliling ke mancanegara, mengundang pengusaha global untuk menanam modal di Indonesia. Raja Jawa yang bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini memiliki karakter yang merupakan paduan nilai Timur dan Barat. Gandrung pada seni tari, gemar, melukis, dan berkuda, ia menunjukkan sikap egaliter sejak kanak-kanak dan tak pernah merasa mal;u tanpa pelayanan abdi yang berlebihan. Kisah Hamengku Buwono IX adalah satu dari delapan cerita lain tentang Bapak Bangsa: Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Douwes Dekker, Agus Salim, dan Muhammad Yamin. Diangkat dari edisi khusus majalah Berita mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 19 Oktober 2015
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 192 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799109637
    ID KPG: 591501076
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Agus Salim, Diplomat Jenaka Penopang Republik

    Seri Tempo: Agus Salim, Diplomat Jenaka Penopang Republik

    Ketika masih muda, saat pikiran kritisnya masih berdistraksi, ia bertanya kepada seorang ulama “apakah Adam dan Hawa memiliki pusar?” Ulama itu menjawab “ada, karena mereka juga manusia.” “Kalau punya pusar, sebagaimana halnya kita, itu tandanya mereka dilahirkan oleh seorang ibu.” Kemudian ulama itu tidak dapat menimpalinya kembali. Agus Salim merupakan seorang diplomat, ia seorang yang sangat cerdik dan pendebat ulung. Seorang alim yang kritis dan ulama yang moderat. Ialah yang menemukan Islam untuk Indonesia, Islam yang tidak terikat oleh adat dan kebiasaan, tapi dapat menggerakkan bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Pada kesempatan lainnya, di atas kapal Renville, ia membuat utusan dari Belanda yang menuduh Indonesia menyalahi kesepakatan Linggarjati bungkam. “Apakah aksi militer yang Tuan lancarkan terhadap kami sesuai dengan Perjanjian Linggarjati? Kalau Tuan-tuan melancarkan sekali lagi aksi militer terhadap kami, kami akan mencapai pengakuan de jure dari seluruh dunia.”

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 2 November 2015
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 192 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799109682
    ID KPG: 591501081
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Douwes Dekker, Sang Inspirator Revolusi

    Seri Tempo: Douwes Dekker, Sang Inspirator Revolusi

    Ketahuilah bahwa semangat menggapai kemerdekaan tidak hanya dimiliki oleh pribumi, beberapa nama Belanda, Douwes Dekker salah satunya, juga turut membantu melepaskan Indonesia dari masa penjajahan. Douwes Dekker yang dikenal dengan nama Multatuli, adalah seorang berdarah campuran Belanda, Perancis, Jerman dan Jawa. Pemerintah kolonial Belanda mencapnya sebagai salah satu ancaman. Meskipun sampai dibuang ke Belanda, bahkan ke Suriname, namun rasa cinta tanah air Douwes Dekker tidak pernah luntur habis dimakan lelah. Diasingkan berulang kali akibat ideologipun, ia tetap bersemangat kembali bangkit bersama Hindia Belanda dalam meneruskan perjuangan menyingkirkan penjajahan. Buku ini memanglah membahas tentang sejarah, namun dikemas secara menarik dengan gaya investigatif sehingga memunculkan petualangan sendiri melalui larik-larik tulisan dari berbagai sudut pandang. Inilah.. sebuah kisah perjuangan si pemberani berdarah Belanda yang di kemudian hari juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudi.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Editor: Galang
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 2 November 2015
    Harga: Rp60.000
    Tebal: 180 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 978979910699
    ID KPG: 591501082
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG