Tag: Sejarah

  • Kartun Riwayat Peradaban 2

    Kartun Riwayat Peradaban 2

    Kartunis Larry Gonick mengubah pandangan kita tentang pelajaran sejarah dengan buku ini! Berbagai peristiwa dalam sejarah peradaban manusia disajikan secara dahsyat, menawan, seram, tapi juga kocak—dalam Kartun Riwayat Peradaban Jilid II: Peradaban India dan Tiongkok berikut segala penemuan dan filsafat yang dihasilkannya, riwayat negara Romawi dari berdiri hingga runtuhnya, serta kelahiran berbagai agama besar dunia seperti Hindu, Buddha, dan Kristen. Ada pula adegan-adegan yang mengilhami berbagai mahakarya sastra seperti Mahabharata, Sam Kok, dan Julius Caesar!

    Penulis: Larry Gonick
    Editor: Andya Primanda
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Komik
    Terbit: 24 Oktober 2017 | Oktober 2022
    Harga: Rp125.000
    Tebal: 312 halaman
    Ukuran: 170 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024241544
    ID KPG: 591601255
    Bahasa: Indonesia
    Usia: SU
    Penerbit: KPG

  • Kartun Riwayat Peradaban 1

    Kartun Riwayat Peradaban 1

    Sebelum Sang Waktu mulai berdetak, Semesta termampatkan dalam sebutir partikel yang panas. Dalam buku ini Larry Gonick memampatkan kira-kira 15.000.000.000 tahun perjalanan Sang Waktu ke dalam Seri Kartun Riwayat Peradaban dengan kemahiran memadukan unsur pendidikan dan hiburan. Terdiri atas tujuh bab, jilid I buku ini adalah pembuka seri Kartun Sejarah Riwayat yang menangkap peristiwa sejak Ledakan Besar sampai pemerintahan Alexander Agung. Kartun Riwayat Peradaban merupakan buku pertama yang pernah ditulis oleh Larry Gonick.

    Penulis: Larry Gonick
    Penerjemah: Frans Kowa
    Editor: Utti Setiawati, Andya Primanda
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 16 November 2018 | Oktober 2022
    Harga: Rp135.000
    Tebal: 370 halaman
    Ukuran: 170 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024241537
    ID KPG: 591601254
    Bahasa: Indonesia
    Usia: SU
    Penerbit: KPG

  • Nat Geo Romawi Kuno

    Nat Geo Romawi Kuno

    Pada puncak kejayaannya, peradaban Romawi berhasil membentuk kekaisaran yang besar. Di setiap sudut wilayahnya yang luas, bertahun-tahun para arkeolog telah meneliti untuk mencari petunjuk tentang sejarah bangsa Italia. Mereka mempelajari kayu loh yang digali dari suatu pelabuhan Romawi dan bertanya-tanya tentang mozaik menakjubkan yang ditemukan di bawah jalanan kota Roma. Mereka juga menyaksikan bagaimana harta karun kuno membantu ilmuwan masa kini memecahkan teka-teki masa lampau Italia. Setiap penemuan membawa pemahaman baru tentang peradaban Romawi bagi kita.

    Penulis: Zilah Deckker
    Editor: Andya
    Kategori: Seri National Geographic, Referensi, Arkeologi, Sejarah
    Terbit: 29 Januari 2018 (terakhir cetul 30 Oktober 2019)
    Harga: Rp 80.000
    Tebal: 64 halaman
    Ukuran: 170 mm x 248 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247775
    ID KPG: 591801463
    Bahasa: Indonesia
    Usia: SU
    Penerbit: KPG

  • Madiun dalam Kemelut Sejarah

    Madiun dalam Kemelut Sejarah

    Sinopsis

    LEWAT buku ini sejarawan Ong Hok Ham menyadarkan kita bahwa Madiun memiliki sejarah yang panjang. Maka betapa salah jika ingatan atas wilayah ini hanya terpatri pada sejarah prahara PKI 1948.

    Pada era Perang Giyanti (1746-1755), misalnya, Madiun memberikan dukungan yang amat penting bagi Sultan Mangkubumi (bertakhta 1749-1792). Dukungan ini berasal dari sosok Kiai Tumenggung Wirosentiko (sekitar 1720-1784), gegedug (jawara)

    Sukowati, yang menjadi panglima setia Mangkubumi selama perang. Pasca-berdirinya Yogyakarta, sang jawara Sukowati diangkat sebagai Bupati Wedana Madiun dengan gelar Raden Ronggo Prawirodirjo I (menjabat 1760-1784) dan diberi janji bahwa Sultan akan menyayangi keturunannya selamanya.

    Bahkan pada masa Mataram akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, Madiun telah menjadi pusat pemerintahan alternatif. Bupati dari Mancanegara Timur ini—istilah bagi daerah di luar Yogyakarta dan Surakarta—bisa bertindak sebagai raja kecil di wilayahnya. Sulitnya medan yang ditempuh antara Yogyakarta dan Madiun memberi semacam perasaan bebas merdeka pada para bupati kawasan timur.

    Buku ini juga menguraikan peran para bupati Mancanegara Timur—terutama di Madiun—dalam relasinya dengan penguasa kolonial Belanda terkait gerakan sosial dan keagamaan yang bersifat politis. Tak diragukan lagi, buku ini memberi sumbangan penting bagi historiografi di Indonesia.

    Deskripsi Buku

    Penulis: Ong Hok Ham
    Penerjemah: Oni Suryaman
    Editor: Candra Gautama & Peter Carey
    Perancang Sampul: Boy Bayu Anggara
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 6 Agustus 2025 (Cetakan ketiga), 26 November 2018 (Cetakan pertama), Desember 2019 (Cetakan kedua)
    Harga: Rp120.000
    Tebal: 437 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810610
    ISBN Digital: 9786024810627
    ID KPG: 592502477
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

    Dapatkan buku cetak di:

    Gramedia.com
    Gramedia Store
    KPG Official Shop di Shopee Mall
    Gramedia Official Shop di Shopee Mall
    Gramedia Official Store di Tokopedia

    E-Book

    Gramedia Digital

    Buku Terkait

  • Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang

    Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang

    Buku ini berisi 70 kolom Ong Hok Ham di majalah Tempo dari 1976-2002, yang merupakan refleksi seorang sejarawan atas pelbagai persoalan yang dihadapi Indonesia: dari mitos kekuasaan sampai peran preman (jago). Ditulis dengan

    Bahasa: yang sederhana, karya ini seolah menegaskan bahwa bangsa ini, terutama penguasanya, tak pernah berhenti menakik peradaban usang, peradaban yang tidak membawa kita ke arah yang lebih baik. Anda, yang menaruh perhatian pada sejarah dan masa depan Indonesia, patut membaca buku ini.
    Penulis: Ong Hok Ham
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
    Terbit: 17 Desember 2018
    Harga: Rp 95.000
    Tebal: 456 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810634
    ID KPG: 591801581
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad XVI-XIX

    Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad XVI-XIX

    Buku klasik ini mengupas kedudukan raja dan seni mengelola kekuasaan di Jawa masa lampau, mulai dari segi magis-religius raja, struktur kekuasaan, hingga pembiayaan negara. Dapat dibaca, raja Jawa memiliki kekuasaan terbatas, namun ia dituntut belaku adil, bijaksana, dermawan, dan mampu menjaga ketentraman negara. Dapat dibaca pula, struktur kekuasaan di Jawa sangat rentan pemberontakan sehingga kedudukan raja senantiasa rapuh. Buku ini dapat menjadi latar belakang dalam memahami politik Indonesia sekarang.

    Penulis: Soemarsaid Moertono
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
    Terbit: 18 September 2017
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 272 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024246785
    ID KPG: 591701406
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 13+
    Bonus: Poster
    Penerbit: KPG

  • Perempuan-perempuan Perkasa

    Perempuan-perempuan Perkasa

    Buku ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai dunia laki-laki, yaitu militer dan politik. Di bidang bisnis, mereka mengambil peran sangat penting, seperti tampak pada sosok Ratu Kencono Wulan (sekitar 1780-1859), permaisuri ketiga Sultan Hamengku Buwon II. Berasal dari keluarga lapis bawah—diduga pemilik kios di Pasar Beringharjo—Sang Ratu menjelma menjadi seorang first lady yang luar biasa rakus. Dia memanfaatkan posisinya untuk meminta bagian dari keuntungan setiap proyek. Di pihak lain, pendidikan Barat dan sistem menitipkan anak keraton—sebagai cara membentuk karakter dan pengetahuan—kepada keluarga Indo-Belanda daripada memercayakan kepada perempuan kerajaan yang lebih tua, seperti terjadi pada Pangeran Diponegoro, dinilai telah merusak pengaruh perempuan keraton dan masyarakat Jawa umumnya.

    Penulis: menguraikan bagaimana pola asuh matriarki gaya Polinesia tersebut dipengaruhi secara serentak oleh kolonialisme dan Islam. Buku kecil ini merupakan pengantar inspiratif bagi sejarawan untuk melakukan kajian lebih utuh dengan pendekatan baru atas sejarah Indonesia dari pertengahan abad ke-18 sampai era modern. Hanya dengan demikian perempuan Jawa dapat memiliki dasar kuat ketika mengambil tempat selayaknya dalam evolusi bangsanya selama berabad-abad.
    Penulis: Peter Carey dan Vincent Houben
    Penerjemah: Peter Carey
    Editor: Candra Gautama & Robertus Rony Setiawan
    Perancang & Ilustrator
    Sampul: Melissa Sunjaya
    Penataletak: Dadang Kusmana & Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: Maret 2016 (Cetakan pertama), Februari 2017 (Cetakan kedua), Februari 2018 (Cetakan ketiga, edisi revisi), Juni 2019 (Cetakan keempat, edisi revisi), 3 Januari 2024 (Cetakan kelima, edisi revisi)
    Harga: Rp70.000
    Tebal: 140 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786026208163
    ID KPG: 592402216
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 17+
    Penerbit: KPG

  • Sisi Lain Diponegoro

    Sisi Lain Diponegoro

    Perang Jawa (1825-30) adalah suatu ‘tsunami’ dalam sejarah Indonesia modern yang menghancurkan tatanan lama Jawa dan melahirkan sebuah pemerintah kolonial baru, Hindia Belanda (1818-1942). Perang ‘total’ ini juga menjadi pemicu lahirnya historiografi baru. Untuk pertama kali dalam sastra Jawa modern muncul sebuah otobiografi— Babad Diponegoro (1832)—yang ditulis Pangeran Diponegoro (1785-1855) dalam pengasingan di Manado. Isu legitimasi kekuasaan menjadi hal yang diperdebatkan dengan seru. Apakah Sang Pangeran murni memperjuangkan kebenaran sebagai Ratu Adil atau sebenarnya dimakan kepongahan kekuasaaan alias pamrih? Bagi musuh bubuyutan Diponegoro di Bagelen, Raden Adipati Cokronegoro I, bupati perdana Purworejo pasca-perang (menjabat 1830-1862), jawaban sudah jelas: Diponegoro seorang yang hebat tapi memiliki kelemahan fatal: ambisi dan keangkuhan. Buku ini, yang didasarkan pada dua tulisan kunci pakar Perang Jawa, Peter Carey, pada pertengahan 1970-an, tentang Kitab Kedung Kebo dan historiografi Jawa, merupakan pengantar inspiratif untuk sejarawan. Buku ini mengajak kita untuk mengerti bahwa sejarah Jawa pada awal abad ke-19 sangat beraneka ragam, dan historiografi lokal sangat kaya. Tulisan Cokronegoro juga memperingatkan kita bahwa tidak ada satu versi sejarah yang benar. Kitab Kedung Kebo menjadi salah satu bahan yang mengukir dunia Jawa.

    Penulis: Peter Carey
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
    Terbit: 18 September 2017
    Harga: Rp 100.000
    Tebal: 294 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024246808
    ID KPG: 591701405
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 13+
    Bonus: Poster
    Penerbit: KPG

  • Nat Geo Mesir Kuno

    Nat Geo Mesir Kuno

    Dari tepi pantai Alexandria hingga ke lembah Mumi Emas, para arkeolog telah bertahun-tahun berusaha mendapatkan petunjuk tentang sejarah bangsa Mesir. Mereka mempelajari desa tempat tinggal para pembangun makam di Lembah Raja-raja; mengagumi keindahan piramida-piramida di Giza; mengamati perhiasan indah dan artefak menakjubkan lainnya yang ditemukan di makam Raja Tut; melihat bagaimana harta karun kuno membantu para ilmuwan saat ini menyatukan kepingan masa lampau Mesir. Setiap artefak yang tersibak memberi kita pemahaman baru tentang peradaban Mesir kuno.

    Penulis: Jill Rubalcaba
    Editor: Andya
    Kategori: Seri National Geographic, Referensi, Arkeologi, Sejarah
    Terbit: 5 Februari 2018 (terakhir cetul 31 Juli 2018)
    Harga: Rp 80.000 (Mulai Maret 2021)
    Tebal: 64 halaman
    Ukuran: 170 mm x 248 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247812
    ID KPG: 591801467
    Bahasa: Indonesia
    Usia: SU
    Penerbit: KPG

  • Kuasa Ramalan

    Kuasa Ramalan

    Dalam kurun lebih dari dua dasawarsa (1808–1830) tatanan lama Jawa dihancurkan dan sebuah pemerintah kolonial baru didirikan—suatu peristiwa yang mendorong kekuatan identitas kembar, Islam dan kebangsaan Jawa, ke dalam suatu perseteruan sengit dengan gelombang imperialisme yang dibawa oleh gubernemen Hindia Belanda. Dikenal sebagai Perang Jawa (1825–1830), perseteruan itu berakhir dengan kekalahan dan pengasingan Diponegoro. Pascaperang itulah lahir suatu zaman baru di Nusantara, zaman kolonial, yang berlangsung hingga pendudukan militer Jepang (1942–1945). Pangeran Diponegoro (1785–1855), seorang mistikus, muslim yang saleh, dan pemimpin perang suci melawan Belanda antara tahun 1825 dan 1830, adalah pahlawan nasional tersohor dalam sejarah Indonesia. Meskipun demikian, sejauh ini belum ada biografi yang utuh tentang kehidupan sang Pangeran yang menggunakan sumber Belanda dan Jawa untuk melukiskan hidup pribadinya. Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855 adalah buku pertama yang menggunakan babad dan arsip kolonial Belanda dan Inggris sebagai tulang punggung. Buku ini, yang disusun dalam kurun sekitar 30 tahun, bertutur tentang riwayat hidup Diponegoro dengan latar pergolakan akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, ketika kekuatan imperialisme baru Eropa melanda Nusantara seperti tsunami Asia. Dengan runtut dan rinci

    Penulis: mengungkap rahasia tokoh sejarah yang penuh teka-teki dan karisma itu: sosok yang mengakui kelemahannya sebagai penggemar perempuan, tapi juga gagah berani dan blak-blakan menghadapi kekejian kolonial—seorang pelopor kemerdekaan yang penuh paradoks.
    Penulis: Peter Carey
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 15 Agustus 2016 (Cetakan Keempat: 1 April 2019)
    Harga: Rp 315.000
    Tebal: 1.148 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024811556
    ID KPG: 591901647
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG