Tag: Sejarah

  • Thomas Cup: Sejarah Tentang Kehebatan Indonesia

    Thomas Cup: Sejarah Tentang Kehebatan Indonesia

    Sejak pertama kali mengikuti turnamen Piala Thomas pada 1958, Indonesia langsung berhasil menjadi juara. Kemenangan demi kemenangan lantas identik dengan tim bulu tangkis Indonesia. Cerita tentang kehebatan itu pun menyebar, dari orangtua ke anaknya, dari siaran radio, dari layar televisi, hingga lewat medium canggih era internet kini. Maka, dapat dikatakan bahwa kesuksesan Indonesia menjuarai Piala Thomas tak ubahnya seperti tradisi, terus berusaha dipertahankan agar tetap lestari. Thomas Cup: Sejarah tentang Kehebatan Indonesia adalah sebuah pengingat bahwa Indonesia punya prestasi gemilang di Piala Thomas, dari generasi ke generasi. Tidak hanya berisi kisah para pahlawan bulu tangkis Indonesia di ajang Piala Thomas 2020, terhampar pula jejak ingatan para pemain sejak zaman Tan Joe Hok dan kawan-kawan hingga era dominasi pada 1990-an.

    Penulis: Putra Permata Tegar Idaman & Nafielah Mahmudah
    Editor: Galang Aji Putro
    Penataletak & Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Olahraga
    Terbit: (Non-STO) April 2022
    Harga: Rp
    Tebal: 272 halaman
    Ukuran: 300 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816834
    ISBN: Digital: 9786024816841
    ID KPG: 592202000
    Usia: 13+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG, Djarum Foundation, dan Kompas

  • Sapiens Grafis Vol. 2: Pilar-pilar Peradaban

    Sapiens Grafis Vol. 2: Pilar-pilar Peradaban

    Adaptasi grafis salah satu buku sejarah populer paling berpengaruh di dunia, Sapiens. Sapiens Grafis Volume 1 membahas kemunculan Homo sapiens di Bumi dan bagaimana Sapiens berubah dari spesies biasa saja menjadi makhluk hidup dominan di dunia. Volume 2 ini membicarakan bagaimana cara pertanian, sebagai upaya Homo sapiens menopang populasinya yang makin membesar, malah memunculkan imperium, hak milik, kesenjangan, serta berbagai penderitaan akibat perang dan penyakit. Juga peran tulisan, angka, dan fiksi dalam mendukung peradaban yang makin lama makin besar dan rumit. Ahli sejarah Yuval Noah Harari bercerita mengenai kelahiran dan evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana biologi dan sejarah membentuk kita serta mempertinggi pemahaman kita mengenai apa artinya menjadi “manusia”. Adaptasi grafis ini menyajikan kembali dan memperluas isi edisi asli Sapiens, dalam format komik yang menarik, kocak, dan enak disimak.

    Penulis: Yuval Noah Harari, David Vandermeulen (Komikus), Danie Casanave (Ilustrator)
    Perancang
    Sampul: Harold Peiffer
    Penerjemah: Damaring Tyas W. Palar
    Editor: Andya Primanda
    Penataletak: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Komik
    Terbit: 12 Januari 2022
    Harga: Rp145.000
    Tebal: 248 halaman
    Ukuran: 170 mm × 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024817558
    ISBN: Digital: 9786024817541
    ID KPG: 592201980
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 17+
    Penerbit: KPG

  • Seri Lawasan: Potret

    Seri Lawasan: Potret

    Buku ini menyajikan cerita singkat fotografi. Dikembangkan dari katalog

    Terbit: an Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Potret tidak sekadar mengulas sejarah fotografi, namun juga berbagai jenis kamera, cara memotret, dan tata cara mencuci-cetak film negatif. Paduan antara humor dan tampilan bermacam kamera kuno pun dikemas apik dan menarik hingga mampu menunjukkan cerita kejayaan fotografi di masa lampau, yang juga membawanya pada kejayaan abadi. Seri Lawasan mengoerei prihal fatsal-fatsal jang koeno-koeno dimana toean dan njonja bisa dapat mengenang pelbagai benda koeno melaloei padoean sedjarah, loekisan, tjeritera, dan potret jang menarik hati. Empat joedoel seri ini: Pit Onthel, Uang Kuno, Potret, Pranata Mangsa. Penyusun: Hermanu
    Editor: Yemima Lintang Khastiti & M. Wuryani
    Fotografer: Agus Leonardus & Hartono Karnadi
    Perancang
    Sampul: Gianni Messah Tjahjadi
    Penataletak: Fernandus Antonius
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: Januari 2012
    Harga: Rp
    Tebal: 72 halaman
    Ukuran: 145 mm x 190 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799103604
    ISBN: Digital: 9786024246365
    ID KPG: 901120454
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 13+
    Penerbit: KPG E-Book
    Gramedia digital Buku Terkait 1. Pranata Mangsa 2. Uang Kuno 3. Sepeda Onthel

  • Jejak Listrik di Tanah Raja

    Jejak Listrik di Tanah Raja

    SEJARAH KELISTRIKAN di Indonesia masih kurang diminati kalangan sejarawan. Kajian tentang listrik masih didominasi pendekatan teknis, dengan narasi rumus-rumus dan perhitungan yang mengerutkan dahi. Padahal kehadiran listrik telah mempercepat kemajuan ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya, termasuk emansipasi politik dan ideologi. Sejarawan Rudolf Mrazek lewat bukunya, Engineers of Happy Land, sempat menyinggung kehadiran listrik di Hindia Belanda dan menghubungkannya dengan fajar nasionalisme bumiputra pada awal abad ke-20, yang disebutnya sebagai “cahaya-cahaya baru dan lampu-lampu yang muncul setiap hari”. Buku ini menyajikan sejarah kelistrikan di Vorstelanden atau wilayah kekuasaan kerajaan di Surakarta. Banyak hal menarik diungkap, mulai dari kehadiran pabrik listrik yang dimotori penguasa kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran, munculnya budaya perkotaan akibat listrik, sampai pendirian pembangkit listrik oleh Mangkunegara VII, yang mencerminkan kemandirian bangsa, jauh sebelum Indonesia merdeka.

    Penulis: Eko Sulistyo
    Editor: Candra Gautama & Ariobimo Nusantara
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Wendie Artswenda & Setyo Bekti Nugroho
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 10 November 2021
    Harga: Rp 110.000
    Tebal: 296 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816766
    ISBN: Digital: 9786024816759
    ID KPG: 592101959
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Kisah Brang Wetan

    Kisah Brang Wetan

    KISAH BRANG WÉTAN: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan bukan hanya menyajikan sejarah Ponorogo dan Pacitan, melainkan juga seluruh Madiun Raya—bahkan sampai ke Surakarta, Trenggalek, Kediri, hingga Pajajaran di Jawa bagian barat. Kedua babad, Babad Alit (NN, 1911) dan Babadé Nagara Patjitan (Gandaatmadja, 1924), belum banyak dikenal. Dalam berbagai tulisan yang mengulas sejarah wilayah Brang Wétan (kini Jawa Timur), kedua babad ini belum dijadikan sumber rujukan. Tampaknya, sebelum sempat dibaca banyak orang, kedua babad telah berpindah ke luar negeri dan menjadi bagian dari Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda. Kini, keduanya telah “pulang kampung”, diterjemahkan ke dalam

    Bahasa: Indonesia dan diterbitkan menjadi satu buku. Terjemahan ini juga disertai lampiran berupa catatan harian kapal Belanda, Pollux, yang sempat membuang sauh di Pacitan pada masa Perang Jawa. Dengan demikian, pembaca dapat dengan mudah menguji keandalan teksteks babad tradisional dengan sumber Eropa seperti ini. Perkembangan penelitian sejarah kiwari telah menunjukkan bahwa historiografi tradisional seperti babad juga mengandung informasi penting, sehingga sejarah setempat dapat ditulis dengan lengkap. Karena itu, kehadiran buku ini diharapkan membuka kesempatan bagi sejarawan dan masyarakat merangkai kembali sejarah Madiun Raya yang lebih lengkap. Penerjemah: Karsono Hardjoseputro
    Editor: Tamu: Peter Carey & Christopher Reinhart
    Alih Aksara: Nunus Supardi Akhlis, Syamsal Qomar
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Setyo Bekti Nugroho
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 27 Oktober 2021
    Harga: Rp 100.000
    Tebal: 300 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816421
    ISBN: Digital: 9786024816438
    ID KPG: 592101944
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Benantara: Bentang Alam dalam Gelombang Sejarah Nusantara

    Benantara: Bentang Alam dalam Gelombang Sejarah Nusantara

    Sejarah mengenai hubungan antara manusia dan alam, terutama di Indonesia, belum begitu banyak ditulis. Yang ada pun, antara lain dalam dokumen resmi tentang hal itu, sebagian besar adalah mengenai eksploitasi tambang dan hutan serta perihal kontrol manusia terhadap alam. Selebihnya adalah mengenai bagaimana bencana alam memporak-porandakan kebudayaan dan peradaban. Kisah tentang hubungan yang erat, tidak instrumentalis, antara manusia dan alam masih jarang ditemukan. Benantara: Bentang Alam dalam Gelombang Sejarah Nusantara adalah sedikit usaha untuk mengumpulkan catatan bagaimana manusia pernah memandang alam bukan sebagai sumber daya yang layak dieksploitasi semata, tetapi juga menjadi sumber kehidupan sekaligus kebaikan. Pengumpulan sebelas esai dalam buku ini dilakukan oleh Komunitas Edukasi Museum.

    Penulis: Peter Carey, Dadan Adi K., Rendra Agusta, Ahmad Bukhori Masruri, Soma Surya Persada, Nadia Paramita dan Wulan Cahya Anggraeni, Dio Yulian Sofansyah, Afiliasi Ilafi dan Dhiana Putri Larasaty, Muhammad Iqbal Faza, M. Ilham Wahyudi, Priyo Joko Purnomo
    Editor: Christina M. Udiani & Bukhori Masruri
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Pinahayu Parvati
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 27 Oktober 2021
    Harga: Rp 85.000
    Tebal: 224 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816544
    ISBN: Digital: 9786024816551
    ID KPG: 592101950
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • 200 Tahun Tambora

    200 Tahun Tambora

    Senin, 10 April 1815. Magrib baru saja berlalu ketika Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa meletus. Suaranya terdengar hingga Bengkulu, Makassar, dan Ternate. Memuntahkan 160 kilometer kubik material abu, gas, dan batuan serta membentuk tiga kolom asap setinggi 43 kilometer–menembus lapisan stratosfer. Energi letusan ini setara dengan ledakan 171.500 unit bom atom dan merupakan yang terdahsyat dalam sejarah gunung api modern. Ketika amuk mereda, tinggi gunung berapi yang semula 4.300 meter itu–tertinggi di Hindia Belanda (Indonesia)–tinggal tersisa 2.851 meter. Apa saja dampak letusan Tambora? Bagaimana peristiwa ini berkait-kelindan dengan berbagai peristiwa lain dalam konteks sejarah dunia? Akankah letusan serupa terjadi lagi? Menapak tilas ke puncak Tambora, menelusur berbagai catatan dan buku-buku sejarah, serta mewawancarai sederet ahli dan narasumber, buku kecil yang diangkat dari liputan khusus Majalah Tempo ini merekonstruksi dan merangkum yang perlu kita catat dan pelajari dari peristiwa Tambora.

    Penulis: TEMPO
    Penyunting: Seno Joko Suyono, Dody Hidayat, Yosep Suprayogi, Purwanto Setiadi, dan
    Penerbit: KPG
    Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Penataletak: Dadang Kusmana
    Foto
    Sampul: M. Iqbal Ichsan
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: Mei 2015
    Harga: Rp
    Tebal: 95 halaman
    Ukuran: 130 mm x 180 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799108661
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 591500980
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG Buku Terkait:

  • Di Tempat Kejadian Perkara

    Di Tempat Kejadian Perkara

    Selama hampir tiga dekade Pat Walsh bergiat dalam perjuangan internasional untuk hak asasi manusia di Timor-Leste, sebelum ia menikmati keistimewaan bekerja di negara baru itu selama sepuluh tahun pertama kemerdekaannya dari Indonesia. Di Tempat Kejadian Perkara adalah kumpulan tulisan Pat Walsh di masa-masa yang menarik itu. Tertuang di dalamnya gado-gado perkara politik, pribadi, dan liris yang terasa nikmat. Buku ini fokus pada Timor-Leste tapi tidak anti-Indonesia. Walsh pertama kali mengunjungi Indonesia pada 1968 dan sejak saat itu aktif membela hak asasi manusia di Indonesia. Optimismenya bahwa rakyat Indonesia pada akhirnya akan berbicara mengenai kejahatan sejarah yang terjadi baik di Indonesia maupun di Timor-Leste terungkap dalam tulisan-tulisan di buku ini. “Di Tempat Kejadian Perkara karya Pat Walsh memberi wawasan sekaligus menghibur.

    Penulis: sangat antusias dengan Timor-Leste, seperti halnya dengan Indonesia, dan ia telah mendedikasikan hampir empat dekade hidupnya untuk berjuang demi keadilan dan kebebasan rakyat dua negara itu.” —Jose Ramos-Horta, Penerima Nobel Perdamaian dan mantan Presiden Timor-Leste
    Penulis: Pat Walsh
    Penerjemah: Mariana Hasbie
    Penataletak: Muhammad Roniyadi
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: Oktober 2012
    Harga: Rp
    Tebal: 428 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799105011
    ISBN: Digital:
    ID KPG: 901120595
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia–Inggris
    Penerbit: KPG E-Book
    Gramedia Digital Buku Terkait:

  • Antara Lawu dan Wilis

    Antara Lawu dan Wilis

    BUKU INI adalah terjemahan dari serangkaian artikel yang pernah ditulis Residen Madiun Dr Lucien Adam (1890–1974, menjabat 1934–38 ) pada 1938 hingga 1940. Artikel-artikel tersebut mengandung informasi penting sejarah Madiun Raya sejak abad ke-10 hingga 19. Kini, wilayah Madiun Raya telah menjadi berbagai kota dan kabupaten, yaitu Madiun, Caruban, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, dan Magetan. Di dalamnya, pembaca dapat menemukan narasi tentang posisi penting wilayah ini pada periode Hindu-Buddha pra-1500, transisi menuju Islam pada abad ke-16 yang diwarnai perseteruan tokoh lokal dan pembawa ajaran agama baru tersebut, pengaruh berbagai konflik keraton Jawa tengah-selatan kepada daerah yang relatif terisolasi ini, perkembangan wilayah-wilayah bebas pajak—terutama di Madiun dan Ponorogo—yang berperan penting sebagai pusat studi Islam di Jawa, hingga pengaruh Perang Jawa (1825–30) yang secara tidak sengaja telah menguak runyamnya percaturan politik antarbupati di Madiun Raya. Terjemahan ini juga dilengkapi dengan catatan kaki baru, berisi informasi dan penelitian mutakhir dalam kurun waktu lebih dari delapan puluh tahun sejak

    Penerbit: an artikel asli. Kerja keras Lucien Adam untuk lebih memahami tata masyarakat Madiun Raya telah menjadi pintu gerbang bagi generasi baru untuk menggali sejarah lebih dalam.
    Penulis: Lucien Adam
    Editor: Tamu: Christopher Reinhart
    Penerjemah: Nunus Supardi, Peter Carey, Christopher Reinhart
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 27 Oktober 2021
    Harga: Rp 150.000
    Tebal: 458 halaman
    Ukuran: 220 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024816445
    ISBN: Digital: 9786024816452
    ID KPG: 592101932
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Potret Pendoedoek di Djawa Tempo Doeloe

    Potret Pendoedoek di Djawa Tempo Doeloe

    Pernahkah Anda bingung saat harus berpose? Tidak masalah! Seorang fotografer profesional pasti tahu beberapa trik yang dapat membuat Anda tampil elok. Zaman dulu, pose orang yang difoto selalu diarahkan oleh fotografer. Hal yang penting, pose tersebut harus cukup serius dan merekam karakter dan ekspresi. Latar belakang dan elemen yang ikut difoto berfungsi untuk menambah suasana, sesuai konsep kreatif yang telah dibentuk oleh fotografer. Buku ini memuat sekitar 170 kartu pos kuno dari koleksi

    Penulis: yang bergambar potret orang, diiringi narasi penjelasan. Mereka berasal dari berbagai etnis dan kelas sosial. Koleksi gambar dikelompokkan berdasarkan beberapa tema yang menerangi berbagai aspek dari penduduk di Pulau Jawa pada masa sekitar 1900-1940. Model yang difoto pada umumnya dipotret sebagai orang tampan dan cantik yang patut dihormati. Kebanyakan orang yang diabadikan dalam buku ini tidak diketahui namanya. Mereka adalah kumpulan tokoh anonim dari suatu zaman yang telah lalu, yang sekarang tidak sengaja disatukan menjadi satu dokumen sejarah. Ada satu persamaan: semuanya diam terhadap kita. Jika mereka bisa bicara, pesan apakah yang akan mereka sampaikan? Apakah mereka merasa senang atau tidak nyaman? Zaman telah berubah, namun suasana hati orang dulu dan kini tetap sama. Lewat pesan yang dilestarikan dalam warisan visual yang mereka tinggalkan melalui buku ini, kita berusaha untuk lebih mengakrabi dan mengenali generasi seabad silam.
    Penulis: Olivier Johannes Raap
    Editor: Christina M. Udiani
    Penataletak & Perancang
    Sampul: Pinahayu Parvati
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 16 Juni 2021
    Harga: Rp 200.000
    Tebal: 212 halaman
    Ukuran: 190 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814366
    ID KPG: 592101894
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG