Tag: Sejarah

  • Makassar Abad XIX

    Makassar Abad XIX

    Pemerintah Hindia Belanda dituntut melaksanakan perdagangan bebas sebagai syarat pengembalian Nusantara dari tangan Inggris kepada Belanda. Perjanjian tersebut tertulis pada Konvensi London 1814 dan Traktat London 1824 sebagai dampak dari berakhirnya perang Napoleon. Namun pemerintah justru menanggapinya dengan melanjutkan kebijakan monopoli dibawah VOC. Benarkah perdagangan Makassar suram di bawah pengawasan VOC maupun Hindia Belanda? Mengapa Hindia Belanda enggan melaksanakan perdagangan bebas, terutama di Makassar? Buku ini secara mendetail akan menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan data dan fakta yang nyata. Didalamnya juga digambarkan sepak terjang pemerintah Indonesia yang selalu terlambat membaca zaman. Padatnya buku ini tidak hanya sebagai pengungkap rahasia, namun juga sumber pengetahuan tentang perdagangan maritim di Indonesia.

    Penulis: Edward Poelinggomang
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
    Terbit: 19 September 2016
    Harga: Rp 65.000
    Tebal: 320 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024241643
    ID KPG: 591601260
    Usia: SU
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Nusantara

    Nusantara

    BUKU INI dirancang sebagai sejarah Indonesia dan bukan perluasan perusahaan dan koloni Belanda di luar negeri,” tulis Vlekke, sang

    Penulis: . Nusantara merupakan salah satu karya tentang sejarah Indonesia pada kurun pra-kolonial sampai 1941 yang ditulis dengan perspektif komprehensif. Uraiannya kaya ilustrasi. Tentang Majapahit, misalnya. Menurut Vlekke, kejayaan Majapahit runtuh bukan disebabkan oleh kerajaan Islam. Vlekke juga punya penjelasan menarik tentang mengapa masyarakat Jawa berbondong-bondong masuk Islam, tapi pada saat yang sama begitu bersahabat dengan tradisi lokal (sinkretis).
    Penulis: B.H.M Vlekke
    Penerjemah: Samsudin Berlian
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: 9 Juli 2019
    Harga: Rp 110.000
    Tebal: 462 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786026208064
    ID KPG: 591601145
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Sejarah Ringkas Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa (1825-1830)

    Sejarah Ringkas Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa (1825-1830)

    SEJARAH Ringkas Pengeran Diponegoro dan Perang Jawa, 1825-1830 mengisahkan secara singkat riwayat hidup Pangeran Diponegoro (1785-1855) dan Perang Jawa (1825-1830). Secara khusus dimaksudkan untuk membantu pengajar pendidikan tingkat dasar untuk lebih mengenal sejarah Diponegoro dan Perang Jawa, buku ini didasarkan pada berbagai arsip, kepustakaan, autobiografi Pangeran Diponegoro (Babad Diponegoro), dan buku Peter Carey, Kuasa Ramalan; Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855

    Penulis: Wardiman Djojonegoro
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Biografi
    Terbit: 29 April 2019
    Harga: Rp70.000
    Tebal: 218 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024811624
    ID KPG: 591901650
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Pergulatan Demokrasi Liberal 1950-1959

    Pergulatan Demokrasi Liberal 1950-1959

    Pada 1950-an Indonesia bereksperimen menerapkan Demokrasi Parlementer—lazim disebut demokrasi liberal—guna membawa negara baru itu keluar dari berbagai masalah. Namun, selama 1950–1959, perdebatan demi perdebatan tak kunjung padam dan tujuh kabinet silih berganti mengendalikan negeri. Kendati harus diakui bahwa selama periode tersebut Mahkamah Agung punya gigi, jaksa dan hakim bertaji, dan hak asasi manusia dihormati, rongrongan pun muncul. Pada 17 Oktober 1952, dua tank mengarahkan moncongnya ke Istana. Soekarno diminta segera membubarkan parlemen, tetapi dia menolak karena tak mau dianggap sebagai diktator. Namun, pada akhirnya, 1959, Demokrasi Parlementer menghembuskan napas terakhirnya. Diangkat dari liputan khusus majalah berita mingguan Tempo, Agustus 2007, Pergulatan Demokrasi Liberal 1950–1959 mengupas hal-ihwal eksperimen Indonesia dalam berdemokrasi pada 1950-an. Buku ini merupakan edisi perdana seri “Sejarah Republik”, sebuah seri yang mengupas dan membaca ulang awal-awal berdirinya Republik Indonesia.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Politik, Seri Tempo
    Terbit: 16 Desember 2019
    Harga: Rp 75.000
    Tebal: 210 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024812980
    ID KPG: 591901738
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika

    Seri Tempo: 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika

    Minggu, awal April 2015. Sekitar 3.500 orang dari berbagai–lapisan–warga sipil, polisi, dan tentara–tumpah-ruah memenuhi Jalan Asia Afrika, Bandung. Mereka bersih-bersih untuk menyambut tamu Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA). “Ribuan warga Bandung mau menjadi apa saja untuk acara ini,” kata Wali Kota Bandung RidwanKamil. Ada yang sukarela menjadi pemandu tamu, fotografer, sampai penjaga keamanan; tak sedikit yang menyokong dana renovasi untuk Hotel Swarha, menyumbang pot bunga, hingga akik untuk souvenir. Demikianlah semangat Bandung 1955 hidup kembali tak hanya di kalangan pemimpin negara tetapi juga warga biasa. Menengok kembali 60 tahun silam, Tempo mengungkap hal-hal yang belum begitu banyak ditulis seputar KAA. Misal, kisah seru kedatangan Perdana Menteri Cina Zhou Enlai yang diwarnai berita pesawat yang ia tumpangi meledak. Lalu, benarkah ada ‘Komite Ramah Tamah’ yang disiapkan untuk para delegasi? Juga cerita bagaimana Sukarno berusaha meyakinkan Roeslan Abdulgani dan Ali Sastroamidjojo agar merenovasi Gedung Merdeka tetapi gagal. Dipaparkan pula potensi kerja sama Selatan Selatan yang mungkin kita kembangkan ke depan. Apakah minyak kelapa sawit, produk kayu, bahan bangunan, olahan kulit, atau justru batik? Bagaimanapun, Semangat Bandung 1955 adalah kerja sama dan sinergi dari para underdog. Dan kita ingin api itu tetap bernyala!

    Penulis: Redaksi TEMPO
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Politik, Seri Tempo
    Terbit: 1 Juni 2015
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 155 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799108692
    ID KPG: 591500983
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Karmacinta

    Karmacinta

    Kisah pengusaha roti di tengah kemelut perjuangan dan politik Indonesia dari masa ke masa. Juga perasaan cinta yang tumbuh sejak mahasiswa, yang berujung pada mukjizat, menjadi tua bersama, Berdua: mereka berdua. “dalam persahabatan, karakter dasar Sanjoto dapat digambarkan sebagai a friend in need is a friend indeed. Bilamana dia menghadapi seorang teman yang membutuhkan bantuan, tanpa ragu sedikit pun Sanjoto langsung membantu semampunya.” -Kwik Kian Gie “Biografi yang romantic, dramatic, ditulis dengan rasa novel.” -Happy Salma

    Penulis: Bre Redana
    Kategori: Nonfiksi, Sosial Budaya
    Terbit: 26 Maret 2018
    Harga: Rp 85.000
    Tebal: 188 halaman
    Ukuran: 140 mm x 225 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024248338
    ID KPG: 591810497
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Pandemi di Hindia Belanda

    Pandemi di Hindia Belanda

    Sejarah mencatat pada awal abad ke-20, wabah pes menjangkiti beberapa daerah di Jawa. Hanya berjarak beberapa tahun, pandemi influenza atau flu Spanyol menyebar hampir ke seluruh wilayah Hindia Belanda. Bagaimana kehadiran penyakit “baru” tersebut direspons pada masa silam? Membaca teks-teks tentang wabah masa silam merupakan upaya melawan lupa, bahwa pada suatu masa, bangsa kita pernah mengalami pandemi, dan berhasil melaluinya.

    Penulis: Balai Pustaka (1920)
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah
    Terbit: (E-book 27 Juli 2020)
    Harga: Rp 50.000
    Tebal: 104 halaman
    Ukuran: 115 mm x 175 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814397
    ID KPG: 592001830
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG x Balai Pustaka

  • Seri Tempo: KPK Tak Lekang

    Seri Tempo: KPK Tak Lekang

    Sejak dibentuk pada 2003, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah mengirim ratusan koruptor ke bui; bupati, walikota, gubernur, anggota DPR, duta besar, pejabat kepolisian, pun besan presiden. Tercatat lebih dari 500 kasus pernah diselidiki; Rp153 triliun uang negara diselamatkan. KPK menjelma momok di mara para pelaku rasuah dan pendukungnya. Komisi ini terus-menerus coba dilemahkan. Telah 17 kali UU KPK digugar di Mahkamah Konstitusi. Dua pemimpin KPK-Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah- dituding menerima sup. Penyidik senior Novel Baswedan dikriminalisasi. Serangan dari segala arah tak pernah henti: mulai dengan menabrak lari penyidik, menyewa dukun santet, hingga menggencarkan perang wacana-entah mengatakan tebang pilih, terpengaruh konstelasi politik, bahkan menilai para pemimpin KPK banci kamera. KPK buan lembang tanpa cela, tapi ikhtiar memberantas korupsi memang mengundang musuh-musuh tersendiri. Buku ini merekam satu decade bagaimana KPK tak lekang betapa pun keras ia dihantam. Kisah KPK merupakan jilid kedua seri “Penegak Hukum” dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, awal Januari 2013. Menyorot sepak terjang para pendekar hukum, serial ini ingin menunjukkan bahwa di tengan sengkarut zaman kita tak selalu kehilangan harapan.

    Penulis: Redaksi TEMPO
    Kategori: Nonfiksi, Seri Tempo, Biografi, Sejarah, Politik
    Terbit: 1 Agustus 2013
    Harga: Rp 49.500
    Tebal: 114 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799106056
    ID KPG: 901130700
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Seri TEMPO: Wali Nusantara, Jejak Perjalanan Syiar

    Seri TEMPO: Wali Nusantara, Jejak Perjalanan Syiar

    Jalan damai syiar Islam tak hanya dilakukan Wali Sanga di Jawa. Setelah era mereka, di Aceh, misalnya, Abdurrauf al-Singkili mampu menjadi penengah pertikaian antar-pemeluk Islam dan mengembangkan tarekat Syattariyah. Dia menekankan, umat Islam tidak boleh sembarangan menuduh orang atau kelompok lain sesat dan kafir. Di Pulau Bawean, Waliyah Zainab meneruskan misi suaminya yang tewas untuk menyebarkan Islam dengan menonjolkan kesadaran komunal lewat zikir dan puja-puji. Selain Abdurrauf al-Singkili dan Zainab, buku ini mengisahkan sembilan tokoh lain dari penjuru Nusantara yang menyebarkan Islam secara damai. Mereka ialah Burhanuddin Ulakan dari Padang Pariaman, Sumatra Barat; Tubagus Muhammad Falak bin Abbas dari Bogor; Syekh Abdul Muhyi dari Tasikmalaya; Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dari Banjarmasin; Sunan Prapen, cucu Sunan Giri, yang menyebarkan Islam hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat; Datuk ri Bandang, Datuk ri Pattimang, dan Datuk ri Tiro dari Minangkabau yang menyebarkan Islam di Sulawesi hingga Bima, Nusa Tenggara Barat; dan Syekh Yusuf alMakassari dari Sulawesi, yang melakukan syiar di Banten dan luar negeri. Semoga kisah mereka—yang memperbesar nama Islam di Nusantara—dapat menjadi teladan untuk memaknai kembali nilai keislaman yang tidak saling menghujat dan menganiaya, melainkan mendekatkan kita kepada Sang Pencipta.

    Penulis: Redaksi TEMPO
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Biografi
    Terbit: 27 Juli 2020
    Harga: Rp 60.000
    Tebal: 133 halaman
    Ukuran: 160 x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814427
    ID KPG: 592001827
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Seri Tempo: Natsir, Politik Santun di Antara Dua Rezim

    Seri Tempo: Natsir, Politik Santun di Antara Dua Rezim

    Mohammad Natsir orang yang puritan. Hidupnya tak berwarna-warni seperti cerita tonil. Tapi kadang kala orang yang lurus bukan tak menarik. Ia punya daya tarik sendiri: santun, bersih, konsisten, toleran, tapi teguh berpendirian. Indonesia sekarang seakan-akan hidup di sebuah lingkaran setan yang tak terputus: regenerasi kepemimpinan terjadi, tapi birokrasi dan politik yang bersih, kesejahteraan sosial yang lebih baik, terlalu jauh dari jangkauan. Natsir seolah-olah wakil sosok yang berada di luar lingkaran itu. Ia jujur, tajam, tegas dengan sikap yang diambil, bersahaja. Di balik kelemahlembutannya, ia membuat kita sadar: bertahan dengan sikap yang bersih, konsisten, dan bersahaja itu bukan mustahil meskipun penuh tantangan. Hari-hari belakangan ini kita merasa teladan hidup seperti itu begitu jauh, bahkan sangat jauh. Kisah Natsir adalah satu cerita tentang “Tokoh Islam di Awal Kemerdekaan” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Juli 2008. Serial ini menampilkan wajah beragam Islam Indonesia: dari dulu hingga kini selalu ada orang yang mengedepankan jalan moderat dan demokratis, tapi ada pula—karena kekecewaan—menyokong radikalisme dan kekerasan.

    Penulis: Redaksi Tempo
    Kategori: Nonfiksi, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
    Terbit: 22 Februari 2016
    Harga: Rp 45.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 160 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799112163
    ID KPG: 591601122
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG