Tag: Trisurya

  • Liu Cixin

    Liu Cixin

    Liu Cixin (刘慈欣) lahir di Yangquan, Provinsi Shanxi, Tiongkok, pada 23 Juni 1963, tiga tahun sebelum Revolusi Kebudayaan digalakkan. Orangtuanya bekerja di tambang batu bara, yang kemudian menjadi medan tempur perang saudara antarfaksi selama revolusi. Melihat Shanxi tak lagi kondusif, Cixin kecil diungsikan ke Luoshan, Provinsi Henan, yang berjarak seribu kilometer dari tanah kelahirannya. Sementara ayah dan ibunya yang sudah terpengaruh gerakan sosiopolitik pimpinan Mao Zedong, tetap bertahan di Shanxi. ⁣⁣Namun berkat kepindahan ke desa leluhur itulah, Cixin menyaksikan fenomena langit yang mengesankan dan kelak menginspirasinya untuk menulis mahakarya: trilogi Remembrance of Earth's Past.⁣⁣ ⁣⁣ Seri pertamanya, The Three-body Problem kini telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Trisurya. Dibukukan di China pada 2008, Trisurya sebenarnya sudah terpublikasikan sejak 2006. Namun baru mendapat popularitas internasional setelah diterjemahkan ke bahasa Inggris delapan tahun kemudian. Berkat Trisurya pula, lulusan North China Univeristy of Water Conservancy and Electric Power itu meraih empat dari sembilan kali masuk nominasi di penghargaan bergengsi, antara lain Yinhe atau Galaxy Award China (2006), Hugo Award 2015 untuk kategori novel terbaik, Kurd-Laßwitz-Preis 2017 sebagai karya fiksi sains berbahasa asing terbaik, dan Premio Ignotus untuk nominasi serupa pada tahun yang sama. ⁣Cixin adalah orang Asia pertama yang mencetak namanya di Hugo Award. ⁣⁣ ⁣ Baru-baru ini, Liu Cixin menerima gelar doktor honoris causa dari Brandeis University, Boston, Amerika Serikat. Gelar kehormatan itu diberikan atas dedikasi Cixin menulis sedikitnya tujuh novel dan lebih dari 30 cerpen bertema fiksi sains. Karyanya dinilai sangat menginspirasi, bahkan telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa sehingga perlu mendapat apresiasi. ⁣⁣ ⁣⁣

  • Trisurya (The Three-Body Problem)

    Trisurya (The Three-Body Problem)

    Revolusi Kebudayaan Tiongkok memakan banyak korban, termasuk profesor fisika ayah mahasiswi Ye Wenjie. Ye lantas terseret prahara zaman sampai akhirnya terlibat proyek rahasia pemerintah di Pangkalan Pantai Merah. Di tengah kepahitan hidup, Ye lantas mendapatkan sarana untuk mendengar-dan berteriak-ke antariksa… Lebih daripada empat puluh tahun kemudian, karya Ye terhubung dengan sejumlah kasus bunuh diri ahli fisika, dan game rumit yang menentang pemainnya dengan masalah fisika klasik yang belum terjawab. Peneliti nanomaterial Wang Miao membantu aparat dalam penyelidikan kasus-kasus bunuh diri dan kaitannya dengan game itu. Namun Wang mendapati pihak berwenang yang meminta bantuannya sedang sangat ketakutan-seolah menghadapi ancaman terbesar terhadap nasib umat manusia. Trisurya adalah novel pertama trilogi Trisurya karya

    Penulis: fiksi sains Tiongkok Liu Cixin. Setelah menjadi novel fiksi sains terpopuler di Tiongkok, karya Liu ini menjadi fenomena di ajang dunia sesudah diterjemahkan ke
    Bahasa: Inggris dengan judul The Three-Body Problem pada 2014 dan meraih berbagai penghargaan: Hugo Award 2015, Kurd-LaBwitz-Preis 2017, dan Premio Ignotus 2017.
    Penulis: Liu Cixin
    Penerjemah: Oni Suryaman
    Editor: Andya Primanda
    Kategori: Fiksi, Novel, Sains Fiksi
    Terbit: 2 September 2019
    Harga: Rp132.000
    Tebal: 480 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024811334
    ID KPG: 591901685
    Usia: 17+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG