Tag: AgusSudibyo

  • Memahami AI: Sebuah Panduan Etik

    Memahami AI: Sebuah Panduan Etik

    TEKNOLOGI AI generatif telah mengguncang dunia. Hanya dengan memasukkan satu pertanyaan atau perintah dalam prompt ChatGPT, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, instan, terstruktur, dan nyaris sempurna. Bahkan teknologi ini mampu meminimalkan proses kreatif lahirnya suatu gambar, desain, video, cerita pendek, sajak, lirik lagu, bahkan nada-nada. Para profesional yang senantiasa dikejar tenggat waktu, AI generatif seperti mukzijat yang turun dari langit. Mahasiswa, dosen,

    Penulis: , peneliti, wartawan, analis, kreator konten, desainer sangat dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, ketika ChatGPT telah menjadi “barang publik” yang sangat populer, sejumlah kalangan mulai mencemaskan dampak negatifnya. Ketika anak-anak SMU menggunakan mesin AI untuk mengerjakan tugas matematika yang dikumpulkan besok pagi, ketika mahasiswa dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis makalah yang selesai hanya dalam satu jam, apakah ini benar-benar baik bagi tujuan-tujuan pendidikan? Ketika seorang wartawan menyebarkan berita yang sepenuhnya atau sebagian besar dibuat oleh ChatGPT, apakah ini juga baik untuk pelembagaan jurnalisme yang beradab? Bagaimana kita menegakkan nilai tanggung jawab intelektual, integritas akademik atau moralitas publik pada era di mana pemanfaatan dan pendaurulangan konten atau karya milik orang lain secara diam-diam terjadi begitu masif, sistemik dan bahkan tanpa kejujuran? Memahami AI: Sebuah Panduan Etik disajikan sebagai sumbangan untuk gerakan literasi AI di Indonesia.

    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Galang Aji Putro
    Ilustrator Sampul: Melati Adaninggar
    Perancang Sampul: Melati Adaninggar & Wendie Artswenda
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 27 November 2024
    Harga: Rp145.000
    Tebal: 197 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342799
    ISBN: Digital: 9786231342805
    ID KPG: 592402388
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Bernalar sebelum Klik

    Bernalar sebelum Klik

    DIGITALISASI telah membawa banyak manfaat. Inovasi teknologi komputasional menghasilkan lompatan kemajuan pada aras demokratisasi, deliberasi, pengembangan iptek, ekonomi kreatif, dan lainlain. Hidup kita juga menjadi jauh lebih efisien, aktif, dan produktif berkat layanan-layanan digital yang terus terbarui dan semakin beragam. Namun, digitalisasi juga membawa dampak tak terduga. Kebocoran dan penyalahgunaan data pribadi, kecanduan gadget, gelombang disrupsi digital, epidemi hoaks, polarisasi dalam masyarakat, penipuan online, dan kejahatan digital lainnya kini menjelma jadi masalah sosial baru yang pelik serta sulit diberantas. Di saat yang sama, tingkat literasi digital umumnya masih sangat rendah. Banyak orang hanya tahu bagaimana menggunakan aplikasi digital, tetapi tidak memahami benar pengaruh negatif yang ditimbulkan. Buku Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital mencoba memberikan sumbangan terhadap gerakan literasi digital di Indonesia dalam konteks ini. Buku Saudara Agus Sudibyo ini membantu masyarakat awam untuk memahami segi-segi pemanfaatan teknologi informasi, mengenali bentuk dan ciri kejahatan digital, serta mengetahui kiat-kiat menghindari dampak negatif penerapan teknologi digital. Dengan buku ini, kita juga diarahkan untuk menjadi warganet yang bijak dan bertanggung jawab, serta menjadi pemilih yang rasional dalam pemilu. Buku pintar literasi digital yang kreatif, ilustratif, dan perlu dibaca! —Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR-RI

    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Candra Gautama & Galang Aji Putro
    Ilustrator: Melati Adaninggar
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 13 Desember 2023
    Harga: Rp140.000
    Tebal: 195 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231341242
    ISBN: Digital: 9786231341259
    ID KPG: 592302221
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG bersama Kominfo

  • Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital

    Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital

    Transformasi digital sudah kian berkembang pesat dengan berbagai manfaat dan akibat buruknya. Sebagai dampak negatif, telah terjadi ketimpangan dalam hubungan antara media massa dan platform digital global, termasuk di Indonesia, Banyak media massa nasional makin kehilangan kemandirian dan kekuatan untuk menjangkau masyarakat. Media massa nasional harus memiliki strategi lain di luar kolaborasi dengan platform digital dalam mendistribusikan konten, meraih pendapatan, dan mengelola hubungan dengan pengguna. Selain itu, negara harus terus berpihak kepada pers nasional, dengan menciptakan regulasi yang mengatur iklim bisnis media yang sehat dan kompetitif. Platform digital global yang ada di tanah air harus didorong untuk lebih bertanggung jawab di depan hukum atas informasi dan proses komunikasi publik yang telah mereka fasilitasi serta manfaatkan. Sebab, keberlanjutan bisnis media memiliki dampak langsung terhadap kualitas jurnalisme dan ruang publik suatu negara. Buku Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital mengidentifikasi berbagai masalah dan langkah-langkah yang mesti diambil para

    Penerbit: , wartawan, asosiasi media, serta pemerintah untuk menghadapi keadaan-keadaan disruptif dalam konteks hubungan dengan para raksasa platform digital global.
    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Candra Gautama & Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial, Politik
    Terbit: 14 Desember 2022
    Harga: Rp140.000
    Tebal: 311 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024819347
    ISBN: Digital: 9786024819354
    ID KPG: 592202086
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Dialektika Digital

    Dialektika Digital

    Dialektika Digital: Kolaborasi dan Kompetisi Antara Media Massa dan Platform Digital memotret keadaan faktual hubungan

    Penerbit: (media massa cetak, radio, televisi, dan media siber) dengan platform digital (media sosial, mesin pencari, agregator, situs e-commerce, dan lain-lain). Kedua belah pihak berkolaborasi dalam mewujudkan mode baru bermedia, berkomunikasi, dan berpariwara secara lebih efektif, namun sekaligus bersaing keras dalam memperebutkan khalayak, kue iklan, dan pengaruh sosial politik. Transformasi digital adalah sebuah keniscayaan bagi semua pengelola media konvensional. Menolaksanya sama sekali tidaklah realistis. Demikian juga, menggunakan berbagai teknologi, perangkat, dan aplikasi penunjang yang disediakan platform digital adalah hal yang sulit dihindari. Namun transformasi itu—juga adopsi atas berbagai teknologi distribusi konten dan periklanan-membuat banyak media semakin kehilangan kemandirian dan kekuatan untuk mengjangkau khalayak. Transformasi digital memberikan banyak pilihan dan kemungkinan baru, namun sekaligus menghasilkan kemerosotan dan ketertinggalan. Platform digital bukan sekadar perantara pendistribusian konten, melainkan juga menciptakan ekosistem yang membuat pendistribusian konten itu—mau tak mau—mesti mengikuti aturan main yang diciptakan sendiri. Kolaborasi sekaligus kompetisi yang terjadi antara
    Penerbit: dan platform digital masih akan terus terjadi serta menentukan masa depan industri media masa dan iklim kebebasan pers secara keseluruhan.
    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Teguh Tri Erdyan
    Kategori: Nonfiksi, Politik
    Terbit: Maret 2022
    Harga: Rp110.000
    Tebal: 500 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024817671
    ISBN: Digital: 9786024817688
    ID KPG: 592201999
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Agus Sudibyo

    Agus Sudibyo

    Agus Sudibyo lahir di Malang, 8 Juni 1974. Dia kini anggota Dewan Pers (2019–2022) dan menjabat Head of New Media Research Center di Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Jakarta. Agus menyelesaikan S-1 di Ilmu Komunikasi Fisipol UGM (1998) dan S-2 di Magister Filsafat STF Driyarkara, Jakarta, (2011) dengan tesis tentang “Pemikiran Politik Hannah Arendt”. Selanjutnya, dia meraih gelar doktor dengan mempertahankan disertasi tentang “Keadaan Darurat (state of exception) Giorgio Agamben” dengan predikat cum laude pada Program Doktor STF Driyarkara, Jakarta, pada Desember 2017. Disertasinya diterbitkan dengan judul Demokrasi dan Kedaruratan: Memahami Filsafat Politik Giorgio Agamben (Marjin Kiri, April 2019). Pengalaman Agus Sudibyo sebelumnya yaitu sebagai Analis Media di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta (1999–2006); Wakil Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), Jakarta (2006– 2011); dan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Dewan Pers (2010–2013). Dedikasinya berbuah penghargaan Press Freedom Award dari Aliansi Jurnalis Independen dan DRSP-USAID pada 2007. Buku-buku yang pernah ditulis Agus Sudibyo di antaranya: 1) Citra Bung Karno: Analisis Berita Pers Orde Baru (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 1999); 2) Politik Media dan Pertarungan Wacana (Yogyakarta: LKiS, 2000); 3) Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa (Jakarta: ISAI, 2001; bersama Ibnu Hamad dan Muhammad Qodari); 4) Ekonomi Politik Media Penyiaran (Yogyakarta: LKiS-ISAI, 2004); 5) Kebebasan Semu: Penjajahan Baru di Jagad Media (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010); 6) Politik Otentik: Manusia dan Kebebasan dalam Pemikiran Hannah Arendt (Jakarta: Marjin Kiri, 2012); 7) 50 Tanya Jawab tentang Pers (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 8) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 9) 34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Aqua Group, 2014); 10) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014); 11) Etika Jurnalisme Migas: Panduan untuk Wartawan (Jakarta: Total E&P dan PWI, 2015); 12) Jurnalisme Ramah Pariwisata (Jakarta: Kementerian Pariwisata dan SMSI, 2019; sebagai editor); 13) Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2019); 14) Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbagai Negara (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2021); dan 15) Dialektika Digital: Kolaborasi dan Kompetisi Antara Media Massa dan Platform Digital (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2022).

  • 34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan

    34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan

    JURNALISME LINGKUNGAN, meskipun diakui sebagai “spesialisasi” baru, tetaplah jurnalisme yang mesti bertolak dari etika baku di dalam jurnalistik. Jurnalisme lingkungan dapat dilihat sebagai usaha menyampaikan seruan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam penyelamatan lingkungan hidup. Pers harus memiliki sikap yang jelas terhadap persoalan lingkungan hidup, yang hampir selalu berbenturan dengan kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Apa saja prinsip etis yang perlu diketahui oleh jurnalis lingkungan hidup? Buku panduan praktis ini menjawabnya. “Harus diakui, gagasan tentang pelestarian lingkungan hidup berkelanjutan acap kali berbenturan dengan kepentingan publik yang lain: keadilan ekonomi, pembangunan infrastruktur publik, penciptaan lapangan kerja, dan lain-lain. Wartawan harus bersikap bijak, etis, dan hati-hati dalam hal ini. Buku ini secara memadai, praktis, dan ilustratif memberikan panduan etis untuk wartawan dalam menghadapi dilema tersebut.” —Bagir Manan, Ketua Dewan Pers 2013-2016 “Berpengalaman menangani beragam kasus pers,

    Penulis: bukan hanya membahas teori etika jurnalistik, namun juga penerapannya pada kasus-kasus yang nyata. Dengan gaya penyajian yang rinci, jelas, dan memberikan jalan keluar, buku ini layak menjadi panduan bagi semua jurnalis, khususnya yang meliput isu-isu lingkungan.” —Suwarjono, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) “Sedikit jurnalis yang berusaha agar karyanya mampu mewujudkan perubahan. Dan itu hanya dilakukan oleh jurnalis yang menjunjung etika. Dalam konteks itulah buku ini sangat bermanfaat sebagai seruan kepada semua jurnalis untuk selalu menjunjung etika jurnalistik, khususnya untuk jurnalis lingkungan hidup.” —Yadi Hendriyana, Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
    Penulis: Agus Sudibyo
    Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Penataletak: Dadang Kusmana
    Kerja Sama: Aqua
    Kategori: Nonfiksi, Jurnalisme
    Terbit: Agustus 2014
    Harga: Rp 40.000
    Tebal: 236 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799107473
    ID KPG: 901140842
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Strategi Media Relations

    Strategi Media Relations

    Di era media sosial sekarang, praktisi humas tidak bisa lagi menganggap konferensi pers atau acara yang dibuatnya pasti diliput media. Kini, satu peristiwa harus bersaing ketat dengan lainnya untuk diberitakan media. Menggunakan kacamata jurnalis,

    Penulis: mengungkap cara pandang wartawan terhadap suatu peristiwa. Sebanyak 23 strategi media relations dalam buku ii bisa diterapkan oleh praktisi humas, figur publik, pemerintah, masyarakat , dan siapa saja yang ingin menjadi subjek berita. Dijelaskan pula masalah pers, seperti pemberitaan tak berimbang dan tak akurat lengkap dengan penyelesaian yang sesuai dengan hukum pers di Indonesia. “Bagaimana menghadapi pertanyaan wartawan yang bertubi-tubi dan menohok? Mengapa berita baik tidak dimuat sedangkan berita buruk mendapat tempat? Bagaimana menyelesaikan sengketa dengan wartawan atau media massa? Jika Anda sering bertanya-tanya tentang hal ini, Anda perlu baca buku ini!” —Rosiana Silalahi, Praktisi Media, Founder RoSi Inc. “Buku ini mempermudah kita untuk memahami mekanisme kerja media, kesulitan yang sering dihadapi wartawan, dan hal-hal yang diharapkan redaksi dari narasumber. Buku yang pastinya perlu dibaca oleh setiap pejabat dan figur publik. Agus Sudibyo, tak diragukan lagu adalah tokoh kompeten menykus buku ini dengan gaya ringan tapi berbobot.” —Denny Indrayana, Wakil Menteri Hukum dan HAM “Buku ini sangat penting dan bermanfaat mengingat media massa berperan besar dalam proses komunikasi politik antara wakil rakyat atau pejabat publik dan masyarakat. Kiat-kiat media relations disajikan secara singkat dan padat. Buku ini sangat membantu,” —Fahira Idris, Anggota DPD RI (2014-2019)
    Penulis: Agus Sudibyo
    Perancang
    Sampul: Teguh Tri Erdyan
    Penataletak: Dadang Kusmana
    Kerja Sama: Astra International
    Kategori: Nonfiksi, Jurnalisme
    Terbit: Juni 2014
    Harga: Rp 40.000
    Tebal: 240 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799107275
    ID KPG: 901140822
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • 50 Tanya Jawab tentang Pers

    50 Tanya Jawab tentang Pers

    Peranan pers semakin menentukan bagi perjalanan bangsa di berbagai bidang. Tapi sejauh ini masih ada banyak salah paham tentang pers di berbagai kalangan, termasuk di kalangan pers sendiri, sehingga menimbulkan hal-hal yang kontraproduktif, mulai dari pemberitaan tidak etis sampai kekerasan dan pemidanaan terhadap wartawan. Lima puluh tanya-jawab dalam buku ini membahas masalah-masalah yang kerap muncul antara pers dengan figur publik, pemerintah, masyarakat, dan lainnya, berikut penjelasannya berdasarkan UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan prinsip-prinsip jurnalisme. Bagi siapapun yang berinteraksi dengan pers, tanya-jawab dalam buku ini bisa menjadi panduan untuk menghadapi dan memahami pers. Dahlan Iskan, Menteri BUMN “Lugas, kontekstual, dan mudah dipahami, buku ini perlu dibaca pejabat publik yang sering berurusan dengan pers.” Tantowi Yahya, Anggota DPR “Buku ini

    Terbit: dalam momentum yang tepat, ketika persoalan yang menyangkut pers terus mengemuka dan semakin mendapat perhatian.” Ahmad Dhani, Musisi
    “Dengan membaca buku ini, saya menjadi paham hak-hak saya di hadapan pers. Buku panduan yang wajib dibaca artis-selebritas.” Ade Armando, Akademisi
    “Dengan latar belakangnya yang kaya, Agus Sudibyo menjelaskan banyak persoalan terkait pers. Dari soal privasi, berita berimbang, surat pembaca, sampai soal amplop buat wartawan. Enak dibaca dan mencerahkan!”
    Penulis: Agus Sudibyo
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Aldy Akbar
    Kerja Sama: Astra International
    Kategori: Nonfiksi, Jurnalisme
    Terbit: 16 Desember 2013
    Harga: Rp 40.000
    Tebal: 228 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9789799106650
    ID KPG: 901130760
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbagai Negara

    Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbagai Negara

    SEPERTI pedang bermata dua, perkembangan pesat digitalisasi menghadirkan dilema untuk peradaban manusia. Di satu sisi, ia jelas menjadikan hidup manusia lebih dinamis, efisien, dan berwarna. Digitalisasi mampu membuka lebar-lebar semesta pengetahuan, gagasan, dan wacana, serta memperluas jaringan secara melintas batas. Namun di sisi lain, ia juga membawa marabahaya baru yang sulit dikendalikan dan menggerogoti sendi-sendi kehidupan bersama dan demokrasi. Amerika Serikat, misalnya, sebagai episentrum teknologi digital dunia, telah merasakan negativitas digitalisasi. Operasionalisasi platform media sosial sebagai sarana kampanye politik telah membelah Negeri Paman Sam ke dalam kubu yang saling berhadapan dengan fanatisme, semangat permusuhan, dan kebencian. Pemilu Amerika Serikat 2016 dan 2020 telah menyisakan trauma mendalam untuk publik Amerika, bahkan dunia. Propaganda komputasional menyeruak sebagai enigma baru yang mengentakkan dunia dan mengubah arah politik berbagai negara. Buku Tarung Digital mencoba menjelaskan fenomena propaganda komputasional secara kritis. Mode propaganda ini bersandar pada operasionalisasi algoritma kurasi, analisis big data, serta sistem otomatisasi untuk menyebarkan pesan-pesan politik yang menyesatkan, khususnya melalui jaringan media sosial. Jika negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis kesulitan untuk menghadapi paparan propaganda komputasional, bagaimana dengan Indonesia? Pertanyaan ini perlu direnungkan secara saksama oleh semua pihak yang ingin menyelamatkan Indonesia dari residu-residu demokrasi digital. Tarung Digital adalah buku kedua dari trilogi literasi digital yang disiapkan Agus Sudibyo. Buku pertama yang telah

    Terbit: berjudul Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan (2019).
    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Setyo Bekti Nugroho
    Kategori: Nonfiksi, Politik
    Terbit: 24 Maret 2021
    Harga: Rp100.000
    Tebal: 390 halaman
    Ukuran: 150 mm × 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024815523
    ID KPG: 592101890
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Jagat Digital

    Jagat Digital

    Transformasi digital seperti tecermin dalam derasnya penetrasi layanan media sosial, mesin pencari, dan situs e-commerce, pada gilirannya telah menampakkan diri sebagai sebentuk aporia. Ia menawarkan pembebasan, sekaligus memendam intensi penguasaan. Ia menyajikan kemungkinan deliberasi, sekaligus memperlihatkan tendensi instrumentalisasi. Ia melahirkan peluang-peluang menjanjikan pada aras ekonomi kreatif, sekaligus menciptakan struktur kapitalisme baru yang memusatkan surplus ekonomi digital global hanya pada sedikit perusahaan di satu-dua negara saja. Buku ini menawarkan perspektif kritis tentang fenomena digitalisasi ketika pada umumnya publik bersikap positivistik dalam memandang fenomena tersebut.

    Penulis: mencoba meneropong dimensi-dimensi “antidemokrasi” fenomena digitalisasi yang telanjur lekat dengan term demokratisasi. Buku ini juga menekankan perlunya keseimbangan perspektif dalam menelaah revolusi digital, positivistik, maupun kritis. Dalam konteks ini, integrasi suatu negara ke dalam lanskap informasi global membawa pengaruh positif sekaligus dampak destruktif. Setelah memetakan masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan transformasi digital,
    Penulis: mengusulkan langkah-langkah yang perlu diambil pemerintah, DPR, komunitas media, maupun kalangan masyarakat dalam mengantisipasi integrasi Indonesia ke dalam ekosistem informasi global. Hal-hal ini perlu dilakukan agar Indonesia mampu mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dan mampu mengantisipasi dampak atau residu yang muncul secara memadai.
    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: A. Yoseph Wihartono
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Politik
    Terbit: 9 September 2019
    Harga: Rp 90.000
    Tebal: 488 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024812126
    ID KPG: 591901687
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG