Tag: AhmadArif

  • Warga Bergerak

    Warga Bergerak

    Pandemi Covid-19 telah menunjukkan tidak ada negara yang aman dari dampaknya. Namun korban jiwa seharusnya bisa dihindari jika penanganan pandemi di Indonesia lebih baik, sebagaimana ditunjukkan oleh sejumlah negara lain yang berhasil menekan angka kematian. Buku ini adalah catatan kritis dan evaluasi mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal yang disorot adalah manajemen komunikasi dan kebijakan selama pandemi, perbedaan data dengan situasi riil di lapangan, sampai kisah-kisah di garis depan para sukarelawan dan tenaga kesehatan. Ditulis oleh para sukarelawan Covid-19 di Indonesia, buku ini dapat menjadi pelajaran bagaimana menghadapi masa yang akan datang apabila sang pandemi kembali lagi.

    Penulis: Ahmad Arif, Bhima Yudhistira, Herlambang P. Wiratraman, Lenny L. Ekawati, Henry Surendra, Iqbal Elyazar, Irma Hidayana, Dicky Pelupessy, Dicky Budiman
    Penulis: Pendamping & Tim Riset: Amelia Putri, Azzahra Afifah, Brigitta Vania Santoso, Efan Yudha Winata, Firdaus Ferdiansyah, Jeka Vahendra Setiawan, Milya Urfa, Novita Widyanti Harinda, Said Fariz Hibban, Wahyu Kurniawan, Windyah P. Lestari, Yanty, Zakiyuddin Munziri
    Editor: Ahmad Arif
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Mulyono
    Penyelaras Akhir: Alpha Hambally & Zulkifli Songyanan
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 13 September 2023
    Harga: Rp100.000
    Tebal: 289 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340566
    ISBN: Digital: 9786231340573
    ID KPG: 592302171
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Shell Eco-Marathon Stories

    Shell Eco-Marathon Stories

    BIG THINGS have small beginnings. This was how the Shell Eco-marathon (SEM) started, to later become the global phenomenon it is today. This worldwide championship where students build energy-efficient cars and pit them against each other started 81 years ago. In 1939, when fossil fuel exploration was starting to become an important commodity and global geopolitical asset, two US researchers competed against each other in a bid to use the least fuel in their cars. The competition was measured by the longest distance traveled using one gallon. The competition which was originally for the entertainment of the scientists during busy work then became a kind of annual tradition and more serious. Every year, the efficiency of fuel use also increases. In 1985, this competition was launched in France with the format it takes today. The competition regions were expanded to include America (2007) and Asia (2010). Since 2016, the winning teams of the three zones have been competing in the Drivers’ World Championship (DWC) in London. The SEM has become a prestigious event for students from Asia and all over the world to test their creativity and innovation in the world’s energy challenges. This competition motivates students in Indonesia to participate. Finally, in 2016 and 2018, Indonesian teams successfully become world champions of SEM World (DWC). The achievements of the teams of Indonesian students have proved Indonesia’s reputation and demonstrated that Indonesia has high-quality human resources who can compete at an international level. Their innovations can inspire younger generations to innovate to create future energy solutions.

    Penulis: Ahmad Arif dan Agung Setyahadi
    Editor: Galang Aji Putro
    Kategori: Nonfiksi, Edukasi
    Terbit: 27 Januari 2021
    Harga: Rp200.000
    Tebal: 176 halaman
    Ukuran: 240 mm x 300 mm
    Sampul: Hardcover
    ISBN: 9786024815080
    ID KPG: 592101864
    Usia: SU
    Bahasa: Indonesia dan Inggris
    Penerbit: KPG

  • Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan

    Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan

    Pendekatan pembangunan inklusif yang digagas pemerintah belum berbasiskan pemahaman terhadap situasi khas dan keragaman masyarakat adat di Indonesia. Padahal, pemanfaatan sumber daya lokal dapat menjadi pilar dalam mencapai kedaulatan pangan di Indonesia. Buku ini berpendapat, model pembangunan inklusif seharusnya memperhitungkan keragaman karakteristik masyarakat lokal, khususnya jalan pangan masyarakat adat yang bergantung pada lahan dan hutan. Sementara itu,

    Ukuran: keberhasilan pertanian pangan sudah saatnya tidak lagi diukur dari produksi sejumlah jenis pangan saja seperti padi, jagung, atau kedelai. Bila tidak, kita akan masuk dalam jeratan sistem pangan global yang mengkomodifikasi pangan, ketika produksi dalam negeri tidak memadai. Ironis bahwa bangsa ini telah menyia-nyiakan sumber pangan yang berlimpah, sementara kita menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia! Kasus gizi buruk yang masih menjadi momok di negeri ini, bukan disebabkan oleh kekurangan sumber pangan, melainkan oleh kesalahan tata kelola. Sebagai pilar kedaulatan pangan, keberlimpahan sumber daya pangan lokal yang tersebar di seluruh Nusantara dapat menjadi penyelamat dalam situasi bencana seperti sekarang ini, yaitu pandemi Covid-19. Maka, masyarakat adat adalah benteng terakhir dalam menjaga keragaman hayati dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan. Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan adalah buku ketiga dari Seri Pangan Nusantara yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
    Penulis: Ahmad Arif
    Editor: Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: Harits Farhan
    Penata Letak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 20 Januari 2021
    Harga: Rp150.000
    Tebal: 324 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814809
    ID KPG: 592101869
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Empat Pengawal Uang Rakyat

    Empat Pengawal Uang Rakyat

    Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKKN) sudah berurat-berakar dalam birokrasi Indonesia. Karena itulah, setelah rezim Orde Baru tumbang, muncul harapan besar pada segenap birokrat untuk menciptakan pemerintahan yang jujur dan bersih. Namun, keadaan seolah tak kunjung membaik setelah reformasi berjalan hampir 20 tahun. Sejak 2004 hingga pertengahan 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjerat 670 koruptor. Dari jumlah tersebut, 60 orang merupakan wali kota/bupati dan wakil serta 18 orang gubernur. Ironisnya, banyak pula koruptor yang berasal dari kalangan anggota DPR/DPRD (134 orang) dan hakim (15 orang). Empat tokoh dalam Empat Pengawal Uang Rakyat ini bak oase di tengah keadaan yang memprihatinkan tersebut. Basuki Tjahaja Purnama, Yoyok Riyo Sudibyo, Nur Pamudji, dan Tri Rismaharini dinilai telah mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat pada kaum birokrat. Integritas mereka sebagai pemimpin yang bersih patut menjadi teladan. Maka tak berlebihan jika mereka dianugerahi Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA). Empat Pengawal Uang Rakyat tidak hanya menampilkan pencapaian keempat tokoh tersebut. Disajikan pula latar belakang yang telah membentuk karakter mereka, ganasnya politik yang mengancam kehidupan pribadi, dan segala macam kontroversi yang dihadapi.

    Penulis: Ahmad Arif dan Farida Indriastuti
    Editor: Candra
    Kategori: Nonfiksi, Biografi
    Terbit: 27 November 2017
    Harga: Rp 50.000
    Tebal: 262 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024247065
    ID KPG:
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Sagu Papua untuk Dunia

    Sagu Papua untuk Dunia

    KEBIJAKAN PANGAN nasional hingga kini masih identik dengan beras. Padahal, sejak 1952 Presiden Sukarno sudah mengingatkan bahwa menitik beratkan kebijakan pangan hanya pada padi sawah akan sulit memenuhi kebutuhan perut penduduk negeri ini. Kerentanan pangan Indonesia boleh dibilang karena kurangnya pengetahuan dibandingkan kurangnya pangan. Maka, merujuk pada pandangan Sukarno, sudah saatnya kita menempuh kebijakan pangan yang berperspektif Nusantara. Ini berarti tanaman lokal yang terbukti mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat mendapat prioritas. Salah satunya adalah sagu. Tanaman ini tidak tergantung pada musim dan memiliki daya tahan di lingkungan marginal, seperti lahan gambut. Sagu dianggap sebagai sumber pangan awal yang dikonsumsi manusia modern (Homo sapiens) dan Indonesia merupakan negara dengan cadangan sagu terbesar di dunia. Di masa lalu, sagu juga dikonsumsi di berbagai tempat lain di Indonesia, termasuk Jawa. Ironisnya, Malaysia lebih mendominasi pasar ekspor sagu dunia. Buku ini memberi kita pengetahuan tentang arti penting sagu bagi masyarakat Papua dan peran swasta dalam mengembangkannya . Sagu Papua untuk Dunia adalah buku pertama dari “Seri Pangan Nusantara” yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Segera menyusul buku-buku tentang pangan Nusantara lainnya.

    Penulis: Ahmad Arif
    Editor: Yoseph
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 18 November 2019
    Harga: Rp130.000
    Tebal: 224 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024811990
    ID KPG: 591901676
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Sorgum: Benih Leluhur untuk Masa Depan

    Sorgum: Benih Leluhur untuk Masa Depan

    Sorgum memiliki jejak kultural dan sejarah panjang, tetapi belakangan keberadaannya makin terpinggirkan. Di banyak desa di Flores, misalnya, tanaman ini hanya menjadi kisah lama, padahal kebutuhan pangan di masa depan akan makin membengkak seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat, sementara lahan pertanian cenderung menyusut. Tantangan semakin berat karena terjadinya perubahan iklim. Dibutuhkan tanaman yang mampu beradaptasi dengan beragam kondisi iklim dan lingkungan dengan baik. Sorgum bisa menjadi salah satu jawabannya. Pengabaian ragam pangan lokal telah mengarahkan Indonesia ke dalam ancaman krisis. Selain kebergantungan pada impor gandum dan beras, beberapa daerah juga teridentifikasi rentan pangan. Kasus gizi buruk dan bencana kesehatan di Asmat, Papua, yang menewaskan 71 anak pada awal 2018 jadi alarm adanya masalah pangan ini. Buku ini menyajikan selayang pandang mengenai awal mula masuknya sorgum ke Nusantara, arti pentingnya, dan tantangan yang dihadapi.

    Penulis: Ahmad Arif
    Editor: Candra Gautama, Galang Aji Putro
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: Mei 2020
    Harga: Rp 85.000
    Tebal: 163 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024817303
    ID KPG: 592001782
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG