Tag: Humaniora

  • Masih Berjayakah Sawit Indonesia?

    Masih Berjayakah Sawit Indonesia?

    Sebagai pemasok terbesar minyak sawit dunia, Indonesia masih memegang “supremasi” penghasil minyak nabati nomor satu di tingkat global. Namun, apakah keadaan industri sawit Indonesia saat ini baik-baik saja? Alih-alih menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, sektor industri sawit Indonesia justru memperlihatkan tanda-tanda stagnasi, bahkan proyeksi kemunduran belakangan ini. Banyak hal yang dihadapi Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kejayaan sawit di pasar global, terutama persaingan di tengah tantangan sustainability. Industri sawit Indonesia tidak berdiri sendiri di ruang hampa, tetapi menjadi bagian integral dari lanskap sumber energi global, dengan segala persaingan dan dinamikanya. Maka, Indonesia harus menempatkan diri secara baik dan determinatif dalam percaturan global maupun regional untuk menentukan masa depan industri sawit nasional. Pertanyaannya, sejauh mana negara hadir untuk memberikan daya dukung kepada perkembangan industri minyak sawit, yang telah menjadi komoditas ekspor andalan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional? Buku ini menyajikan beberapa fakta penting yang semestinya menjadi titik berangkat untuk mengambil keputusan dan langkah strategis terkait masa depan industri sawit Indonesia.

    Penulis: & Ilustrator: Joko Supriyono
    Editor: Candra Gautama & Galang Aji Putro
    Perancang Sampul: Harits Farhan
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 4 September 2024
    Harga: Rp235.000
    Tebal: 356 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342515
    ISBN: Digital: 9786231342522
    ID KPG: 592402305
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Durga I Love You!

    Durga I Love You!

    Kumpulan Tulisan Soal Arca Jelita, Artistika Politika, Nestapa Bendera, Asisten Rumah Tangga, Pemimpin Negara, dan lain-lainnya. “Agus Dermawan T adalah penulis seni rupa yang bisa menulis apa saja. Tulisan-tulisannya selalu bsa dikaitkan dengan cara melihat (the way of seeing), sehingga persoalan yang diangkat kadang di luar pemikiran umum. Tulisannya lebih berdasar pengalaman, pendataannya ke pelosok-pelosok, dan sensibilitas personal yang dilakoninya sehari-hari. Dengan “epistemologi” penulisan yang demikian, Agus sering mengangkat hal-hal yang acap kita sepelekan, sehingga yang terbaca sering mengejutkan. Semua persoalan disajikan lewat tulisan yang enteng dan bermutu.” —Seno Joko Suyono, Pendiri BWCF (Borobudur Writers & Cultural Festival), Redaktur Senior Majalah Tempo “Durga, I Love You! Entah buku ke berapa dari tokoh budaya yang saya kagumi ini. Agus Dermawan T, atau Mas Agus, memiliki pengetahuan seni dan budaya amat luas dan detail. Kita dapat menemui semua itu dalam buku ini, dari sosok Durga, keunikan Maroko, kuasa Ibu Tien Soeharto, sampai kiprah budaya para bupati dan wali kota. Mas Agus adalah pengamat yang mampu melihat budaya dari banyak sisi.” —Dr Ninok Leksono, MA, Redaktur Senior Kompas, Rektor Universitas Multimedia Nusantara

    Penulis: Agus Dermawan T
    Editor: Galang Aji Putro & Candra Gautama
    Perancang Sampul: Rian Sebastian
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Seni
    Terbit: 29 Mei 2024
    Harga: Rp130.000
    Tebal: 336 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342041
    ISBN: Digital: 9786231341914
    ID KPG: 592402267
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Warga Bergerak

    Warga Bergerak

    Pandemi Covid-19 telah menunjukkan tidak ada negara yang aman dari dampaknya. Namun korban jiwa seharusnya bisa dihindari jika penanganan pandemi di Indonesia lebih baik, sebagaimana ditunjukkan oleh sejumlah negara lain yang berhasil menekan angka kematian. Buku ini adalah catatan kritis dan evaluasi mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal yang disorot adalah manajemen komunikasi dan kebijakan selama pandemi, perbedaan data dengan situasi riil di lapangan, sampai kisah-kisah di garis depan para sukarelawan dan tenaga kesehatan. Ditulis oleh para sukarelawan Covid-19 di Indonesia, buku ini dapat menjadi pelajaran bagaimana menghadapi masa yang akan datang apabila sang pandemi kembali lagi.

    Penulis: Ahmad Arif, Bhima Yudhistira, Herlambang P. Wiratraman, Lenny L. Ekawati, Henry Surendra, Iqbal Elyazar, Irma Hidayana, Dicky Pelupessy, Dicky Budiman
    Penulis: Pendamping & Tim Riset: Amelia Putri, Azzahra Afifah, Brigitta Vania Santoso, Efan Yudha Winata, Firdaus Ferdiansyah, Jeka Vahendra Setiawan, Milya Urfa, Novita Widyanti Harinda, Said Fariz Hibban, Wahyu Kurniawan, Windyah P. Lestari, Yanty, Zakiyuddin Munziri
    Editor: Ahmad Arif
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Penataletak: Mulyono
    Penyelaras Akhir: Alpha Hambally & Zulkifli Songyanan
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 13 September 2023
    Harga: Rp100.000
    Tebal: 289 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340566
    ISBN: Digital: 9786231340573
    ID KPG: 592302171
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Kitab Pink Jason Ranti

    Kitab Pink Jason Ranti

    “Gua bukan konten lo, Men!” Kalimat itu terucap secara lugas dari mulut Jason Ranti. Dia merasa, banyak wawancara yang dilakukan terhadap dirinya sekadar basa-basi. Jason Ranti lebih menghargai wawancara yang dilakukan dengan hati, dalam rangka membangun komunikasi antarmanusia. Buku ini mengungkap jauh kehidupan Jeje, panggilan akrab Jason Ranti, dari sisi kreativitas hingga spiritualitasnya yang tidak mudah dimengerti. Dia mengakui, lagu-lagunya bukan untuk dipahami, melainkan untuk menyentuh perasaan lewat bunyi. Tersingkap juga gugatannya yang blak-blakan terhadap otoritas negara, agama, dan sejumlah sendi kehidupan yang kedodoran, juga bagaimana dia memandang dosa dan kesucian. Hampir semua karya Jeje di pintu toilet, dapur keluarga, piagam, tanda jasa, kertas, dan kanvas yang lahir di studionya selama masa pandemi disertakan untuk melengkapi. Lewat buku ini, kita diajak bercakap-cakap untuk menggugat, mencari, dan menemukan pegangan hidup yang sungguh-sungguh kita percayai. Kitab Pink Jason Ranti adalah jilid perdana seri “Beginu: Bukan Begini, Bukan Begitu”, yang mengupas mimpi, harapan, dan kecemasan anak manusia dalam zamannya.

    Penulis: Wisnu Nugroho
    Editor: Galang Aji Putro
    Perancang
    Sampul: Wulang Sunu
    Penataletak: Garuda Palaka
    Fotografer: Della Yulia Paramita
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Biografi
    Terbit: 29 Juni 2022
    Harga: Rp77.000
    Tebal: 108 halaman
    Ukuran: 130 mm x 190 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024818517
    ISBN: Digital: 9786024818524
    ID KPG: 592202040
    Usia: 17+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Republik Ken Arok

    Republik Ken Arok

    “Ken Arok adalah Indonesia hari ini, melahirkan dinasti raja yang turun-temurun dari Singasari ke Majapahit, ke Demak, ke Mataram, hingga raja-raja kecil di peta politik kini. Dialah pahlawan kegelapan yang membawa cahaya baru, menurut teorinya sendiri, yaitu bara api pergolakan.” Demikian Candra Malik menulis dalam salah satu esai yang ada di buku ini. Seolah sastrawan sufi itu mengingatkan bahwa politik dapat memiliki wajah yang sama, kapan pun di mana pun. Pemimpin demi pemimpin muncul entah dari mana, menembus lorong waktu dulu, kini, dan nanti. Lalu kita terkesima dengan sosok kesatria yang penuh pesona, serta-merta lupa akan proses sejarah yang ada. Padahal, seperti disebutkan

    Penulis: , membangun kepemimpinan laksana menempa keris. Jika belum saatnya, tapi sudah dipaksakan, korban berikutnya akan jatuh. Toh, kali ini, di buku ini, Candra Malik tak melulu bicara politik. Ia tetap menafsir kejadian sehari-hari dengan tinjauan spiritualitas yang khas, dari soal “korma dan klepon”, sampai “cincin dan batu akik”. “Buku Republik Ken Arok ini enak dibaca karena disajikan dengan sangat lincah dalam penggunaan kata-kata dan penyusunan kalimat. Sulit membantah bahwa Candra Malik,
    Penulis: buku ini, adalah
    Penulis: yang lihai dengan pemahaman dan citarasa yang penuh empati terhadap problem-problem kita.” —Prof. Mohammad Mahfud, M. D., Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2008-2013 Penyadur: Candra Malik
    Editor: Eka Suryana
    Perancang
    Sampul: Aditya Permana
    Penataletak: Raedu Basha
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: Mei 2016
    Harga: Rp 40.000
    Tebal: 272 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786026208842
    ID KPG: 591601178
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG E-Book
    Gramedia Digital Buku Terkait:

  • Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan

    Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan

    Pendekatan pembangunan inklusif yang digagas pemerintah belum berbasiskan pemahaman terhadap situasi khas dan keragaman masyarakat adat di Indonesia. Padahal, pemanfaatan sumber daya lokal dapat menjadi pilar dalam mencapai kedaulatan pangan di Indonesia. Buku ini berpendapat, model pembangunan inklusif seharusnya memperhitungkan keragaman karakteristik masyarakat lokal, khususnya jalan pangan masyarakat adat yang bergantung pada lahan dan hutan. Sementara itu,

    Ukuran: keberhasilan pertanian pangan sudah saatnya tidak lagi diukur dari produksi sejumlah jenis pangan saja seperti padi, jagung, atau kedelai. Bila tidak, kita akan masuk dalam jeratan sistem pangan global yang mengkomodifikasi pangan, ketika produksi dalam negeri tidak memadai. Ironis bahwa bangsa ini telah menyia-nyiakan sumber pangan yang berlimpah, sementara kita menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia! Kasus gizi buruk yang masih menjadi momok di negeri ini, bukan disebabkan oleh kekurangan sumber pangan, melainkan oleh kesalahan tata kelola. Sebagai pilar kedaulatan pangan, keberlimpahan sumber daya pangan lokal yang tersebar di seluruh Nusantara dapat menjadi penyelamat dalam situasi bencana seperti sekarang ini, yaitu pandemi Covid-19. Maka, masyarakat adat adalah benteng terakhir dalam menjaga keragaman hayati dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan. Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan adalah buku ketiga dari Seri Pangan Nusantara yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
    Penulis: Ahmad Arif
    Editor: Candra Gautama
    Perancang
    Sampul: Harits Farhan
    Penata Letak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: 20 Januari 2021
    Harga: Rp150.000
    Tebal: 324 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024814809
    ID KPG: 592101869
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • 100+ Days of Quarantine

    100+ Days of Quarantine

    This is a book based on a series of interviews by and with Luthfi Hasan on Instagram Live during Covid-19 quarantine weeks in April-September 2020. The interview sessions started as a personal project to remain hopeful and optimistic as the Author adjusted to the new routine of staying at home. This book serves as a documentation of the Instagram Live sessions as well as an archive of this exceptional time in our history.

    Penulis: Luthfi Hasan
    Editor: Candra Gautama
    Editor: Tamu: Nin Djani
    Perancang
    Sampul: Sherrie Cuaca
    Penataletak: Rindra Mazaya, Adrian Wibisono, Yoram
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora
    Terbit: November 2020
    Harga: Rp 500.000
    Tebal: 444 halaman
    Ukuran: 148 mm x 210 mm
    Sampul: Hardcover
    ISBN: 9786024814892
    ID KPG: 592001862
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Batik Betawi

    Batik Betawi

    Sebagai salah satu pelabuhan utama di Nusantara, sejak berabad-abad silam Jakarta sudah kedatangan banya suku dan bangasa uang berinteraksi dan berbaur membentuk sebuah belanga peleburan, melting pot. Hal ini ikut menjumpai motif garuda dari Solo-Yogya, motif buketan dari Pekalongan, motif pasung/pucuk rebung dari Cirebon dan Lasem, gaya materos dari Banyumas, dan juga ciri-ciri batik garut, tasikmalaya, ciamis, dsb. Bahkan juga gambar Thomas Cup, piala lambang supremasi bulutangkis itu. Tahun-tahun terakhir ini, bila menyebut batik betawi, orang langsung teringat pada batik berwarna sangat cerah dengan kepala kain bermotif pasung/pucuk rebung. Badan kain seirng dihiasi motif yang mencirikan Jakarta, umpamanya Monumen Nasional, ondel-ondel, atau flora dan fauna yang dimiliki Jakarta seperti burung ulung-ulung.

    Penulis: Hartono Sumarsono, dkk
    Kategori: Nonfiksi, Budaya, Humaniora
    Terbit: 10 April 2017
    Harga: Rp 375.000
    Tebal: 254 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024243289
    ID KPG: 591701338
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Dharma Patanjala

    Dharma Patanjala

    Dharma Pātañjala bisa diartikan sebagai ajaran suci Pātañjala, figur jelmaan Batara dan satu di antara guru terkemuka yang di Jawa dikenal sebagai PañcakuÅ›ika. Buku ini berisi edisi terjemahan dan kajian Dharma Pātañjala,sebuah Kitab Åšaiva Jawa Kuno-Sanskerta yang tertulis dalam satu kodeks daun gebang abad ke-15 dari Jawa Barat. Pengarang Dharma Pātañjala mengadopsi salah satu jenis aá¹£tāngayoga Patañjali alih-alih á¹£aḍaá¹…gayoga Åšaiva yang umumnya terdapat dalam kitab Jawa Kuno yang lain, dan menyesuaikannya dengan kerangka doktrinal Åšaiva. Hasilnya adalah sistem yang berciri hibrida dan berasal dari tradisi komentar YogasÅ«tra Sanskerta yang mirip teks YogasÅ«trabhāṣya. Teks Dharma Pātañjala ini, yang tersaji dalam bentuk dialog antara Batara dan putranya, Kumāra, mendokumentasikan tradisi awal kitab-kitab spekulatif (tattva) yang sebelumnya hanya diketahui dari dua teks Jawa Kuno yang disebarluaskan di Pulau Bali, yaitu Vá¹›haspatitattva dan Tattvajñāna. Teks ini mengisi celah pengetahuan kita tentang teologi dan filsafat Åšaiva serta yoga di Nusantara, selain juga menyorot sejarah dan perkembangan agama Åšiva dan Tantra di anak benua India.

    Penulis: Dharma Patanjala
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Kebudayaan
    Terbit: 26 Desember 2018
    Harga: Rp 110.000
    Tebal: 554 halaman
    Ukuran: 210 mm x 297 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024810559
    ID KPG: 591801567
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Mencari Identitas: Orang Arab Hadrami di Indonesia

    Mencari Identitas: Orang Arab Hadrami di Indonesia

    Sebagai minoritas yang dipandang selalu berorientasi pada tanah Arab, tempat asalnya, orang Indonesia keturunan Arab dengan berjalannya waktu telah terintegrasi dengan baik ke dalam masyarakat Indonesia. Belakangan, peran mereka di beberapa bidang kehidupan tampak semakin menguat dan terlihat. Meskipun demikian, kajian atau literatur tentang orang Indonesia keturunan Arab ini masih terbatas. Demikian juga dengan pemahaman mengenai peri kehidupan mereka masih jauh memadai. Kebanyakan khalayak non-Arab, misalnya, tidak mengetahui bahwa sebagian besar orang Indonesia Arab berasal dari Hadhramaut (Yaman), dan bukan berasal dari Arab Saudi (Hejaz), seperti yang sering diduga. Buku ini merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh Huub de Jonge, Indonesianis dari Radboud University Nijmegen, Belanda. Huub de Jonge mengangkat beberapa topik menarik tentang komunitas Hadhrami pada paro pertama abad ke-20, termasuk perlakuan diskriminatif pemerintah kolonial terhadap komunitas mereka, perselisihan internal mereka tentang posisi sayid, peranan majalah Aliran Baroe, pementasan Tonil Fatimah yang kontroversial, dan peran ganda sosok ilmuwan Snouck Hurgronje. Secara khusus, de Jonge juga memberikan gambaran kehidupan masyarakat Hadhrami yang tidak banyak diketahui oleh orang non-Arab, yakni tentang kedudukan kaum perempuan, bentuk pendidikan, aspek pernikahan, praktik dan siasat perdagangan, serta konflik-konflik internal di kalangan masyarakat Hadhrami di Indonesia. Yang menarik, de Jonge memanfaatkan beragam sumber penelitian dalam kajiannya, termasuk dokumen arsip serta berkala berbahasa Melayu, Jepang, dan Belanda.

    Penulis: Huub de Jonge
    Editor: Christina M. Udiani
    Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
    Terbit: 18 November 2019
    Harga: Rp85.000
    Tebal: 288 halaman
    Ukuran: 135 mm x 200 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786024812201
    ID KPG: 591901734
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG