Tag: Sosial

  • Memahami AI: Sebuah Panduan Etik

    Memahami AI: Sebuah Panduan Etik

    TEKNOLOGI AI generatif telah mengguncang dunia. Hanya dengan memasukkan satu pertanyaan atau perintah dalam prompt ChatGPT, kita dapat memperoleh informasi secara cepat, instan, terstruktur, dan nyaris sempurna. Bahkan teknologi ini mampu meminimalkan proses kreatif lahirnya suatu gambar, desain, video, cerita pendek, sajak, lirik lagu, bahkan nada-nada. Para profesional yang senantiasa dikejar tenggat waktu, AI generatif seperti mukzijat yang turun dari langit. Mahasiswa, dosen,

    Penulis: , peneliti, wartawan, analis, kreator konten, desainer sangat dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, ketika ChatGPT telah menjadi “barang publik” yang sangat populer, sejumlah kalangan mulai mencemaskan dampak negatifnya. Ketika anak-anak SMU menggunakan mesin AI untuk mengerjakan tugas matematika yang dikumpulkan besok pagi, ketika mahasiswa dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis makalah yang selesai hanya dalam satu jam, apakah ini benar-benar baik bagi tujuan-tujuan pendidikan? Ketika seorang wartawan menyebarkan berita yang sepenuhnya atau sebagian besar dibuat oleh ChatGPT, apakah ini juga baik untuk pelembagaan jurnalisme yang beradab? Bagaimana kita menegakkan nilai tanggung jawab intelektual, integritas akademik atau moralitas publik pada era di mana pemanfaatan dan pendaurulangan konten atau karya milik orang lain secara diam-diam terjadi begitu masif, sistemik dan bahkan tanpa kejujuran? Memahami AI: Sebuah Panduan Etik disajikan sebagai sumbangan untuk gerakan literasi AI di Indonesia.

    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Galang Aji Putro
    Ilustrator Sampul: Melati Adaninggar
    Perancang Sampul: Melati Adaninggar & Wendie Artswenda
    Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 27 November 2024
    Harga: Rp145.000
    Tebal: 197 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342799
    ISBN: Digital: 9786231342805
    ID KPG: 592402388
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Adat, Kelas, dan Indigenitas

    Adat, Kelas, dan Indigenitas

    Pasca-Reformasi 1998, persoalan marjinalisasi dan pemberdayaan masyarakat adat, hak atas tanah dan hutan, politik identitas, serta pengaruh politik kolonial yang menyertainya menjadi perhatian berbagai kalangan. Meski berusaha berimbang, banyak tilikan terjebak dalam bias, sehingga memunculkan wajah ambigu masyarakat adat atau gerakan masyarakat adat. Sekaligus menutupi tantangan sesungguhnya: kemiskinan dan ketidakadilan. Kajian tentang masyarakat adat maupun gerakan masyarakat adat umumnya menggunakan pendekatan esensialisme pada satu sisi dan pendekatan dekonstruksi sosial pada sisi lain. Pemosisian dua kutub semacam ini dirasa belum cukup. Karena itulah, kajian lebih mendalam tentang masyarakat adat maupun gerakan masyarakat adat menemukan urgensinya. Buku ini menawarkan lensa yang lebih strategis. Pemahaman gerakan masyarakat adat macam apa yang dapat diperoleh dari lensa baru ini? Buku ini menjawabnya. * “Di jantung setiap gerakan untuk keadilan ada hubungan kuat antara teori dan praktik, yang membentuk dan memajukan perjuangan dari waktu ke waktu. Refleksi teoretik memandu aksi di lapangan, dan sebaliknya pengalaman di lapangan menghadirkan berbagai masalah dan pertanyaan baru yang memerlukan refleksi teoretik. Ungkapan ‘mempraktekkan teori’ sama pentingnya dengan ‘menteorikan praktik’. Buku ini paling tepat diletakkan dalam gerak melingkar teori dan praktik.” —Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan “Mendalami buku ini kita akan ditunjukkan betapa pentingnya gerakan adat dapat mengorganisasi dan menggunakan sumber daya mereka untuk mencapai tujuan. Dalam pada itu, kita tetap membutuhkan aksi kolektif guna membentuk dan memperkuat gerakan masyarakat adat.” —Agung Wibowo, Koordinator Eksekutif HuMa

    Penulis: R. Yando Zakaria
    Editor: Dhianita Kusuma Pertiwi
    Penyelaras Akhir: Alpha Hambally
    Penataletak Isi: Mulyono
    Pengolah Sampul: Wendie Artswenda
    Foto Sampul: Okie Kristyawan
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 14 Agustus 2024
    Harga: Rp190.000
    Tebal: 390 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342553
    ISBN: Digital: 9786231342560
    ID KPG: 592402301
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG bekerja sama dengan HuMa

  • Di Balik Lahirnya Gerakan Sekolah Menyenangkan

    Di Balik Lahirnya Gerakan Sekolah Menyenangkan

    “Saya ingin pengalaman terbaik bersekolah ketiga putri saya bisa dirasakan oleh seluruh anak di Indonesia, khususnya kalangan terpinggirkan.” —Muhammad Nur Rizal, Ph. D. Pada saat Muhammad Nur Rizal dan Novi Poespita Candra menempuh studi doktoral di Melbourne, Australia, anak-anak mereka pun berkesempatan untuk sekolah di sana. Mereka menemukan perbedaan antara pendidikan di Indonesia dan di Australia. Esensi dari semboyan Ki Hadjar Dewantara, “Tut Wuri Handayani”, justru mereka temukan di sekolah-sekolah negeri kanguru itu. Pengalaman itulah yang mendorong Rizal dan Novi untuk membuat perubahan agar anak-anak Indonesia bisa merasakan ekosistem pendidikan dan kesenangan akan sekolah sebagaimana anak-anak mereka ketika bersekolah di Australia. Manifestasinya adalah sebuah gerakan akar rumput yang diberi nama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Buku ini mengisahkan perjalanan spiritual Rizal dan Novi dalam merealisasikan gagasan mereka ke dalam sebuah gerakan yang kini banyak didukung oleh para guru dan praktisi pendidikan di tanah air.

    Penulis: Muhammad Nur Rizal & Novi Poespita Candra
    Editor: Zulkifli Songyanan
    Perancang Sampul: Pinahayu Parvati & M. Arju Rahmatallah Penataletak: Fauzi Sukri
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 21 Agustus 2024
    Harga: Rp80.000
    Tebal: 225 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342577
    ISBN: Digital: 9786231342584
    ID KPG: 592402302
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG bersama Gerakan Sekolah Menyenangkan

  • Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan: Satu Isu Beragam Dilema

    Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan: Satu Isu Beragam Dilema

    Kata transisi menyiratkan perubahan yang kalem, perlahan, dan disepakati bersama. Sementara itu, dengan masifnya perubahan yang disyaratkan, transisi dalam konteks energi kerap berujung dengan pergolakan, kerugian, dan kekalahan menyesakkan bagi beberapa pihak. Menjamin keadilan dalam transisi energi lantas menjadi hal yang penting, sekalipun menantang. Transisi energi, bila berjalan tanpa pengawalan, sangat mungkin hanya akan menjadi siasat baru untuk memproduksi ketimpangan yang sudah banyak terjadi di sektor energi. Wajar belaka, bila kini terjadi juga, narasi transisi energi menjadi sarana para elite menciptakan peluang-peluang eksploitasi baru. Elite dapat mempersiapkan bisnis sekaligus menyetir kebijakan dan skema nasional untuk merespons tekanan transisi energi global. Dengan demikian menyulapnya—tak jarang secara vulgar—dari ancaman menjadi kesempatan. Keadilan, karenanya, harus selalu dipertimbangkan, diangkat, dan disuarakan di hadapan praktik transisi energi. Toh konsep keadilan dalam transisi energi sudah dielaborasi ke dalam beragam pengertian. Percakapan tentang transisi energi berkeadilan, karenanya, harus dimulai. Buku Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan mencoba menyuguhkan beragam masalah yang dihadapi dalam satu isu: transisi energi. Buku ini diharapkan dapat berkontribusi memantik percakapan yang bergulir, baik tentang tantangan, solusi, dan kerangka kerja utuh dalam mewujudkan transisi energi berkeadilan.

    Penulis: Geger Riyanto, dkk
    Ilustrator: Hasbi Ilman, Astro Ruby, Sekarjoget
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang Sampul: Ellen Halim
    Penataletak: Leopold Adi Surya
    Kategori: Nonfiksi, Sosial, Politik
    Terbit: 3 Juli 2024
    Harga: Rp120.000
    Tebal: 290 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231342256
    ISBN: Digital: 9786231342263
    ID KPG: 592402281
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Bhinneka

    Bhinneka

    Kenapa Bhinneka? Karena buku ini merupakan persembahan kepada kebhinnekaan kebudayaan Indonesia di bidang agama (dalam hal ini agama Islam dan Konghucu), sastra (di sini empat karangan tentang sastra Indonesia lama, dunia hikayat, dan teks sejarah), serta

    Bahasa: (tata
    Bahasa: Indonesia yang baik dan benar, di samping beberapa jenis kode kacau dan gokil milik anak-anak muda). Kebhinnekaan bukan saja pembahasan berbagai bidang berbeda, melainkan juga berada di tengah setiap bidang itu bila norma dan ortodoksi bersanding dengan perilaku yang menyimpang atau marginal. Ziarah makam menimbulkan berbagai pertentangan, seperti juga
    Bahasa: sandi bentrok dengan usaha pembakuan
    Bahasa: . Pertentangan jenis itu menimbulkan macam-macam perdebatan dan perselisihan, kaum baku dan ortodoks merasa terancam oleh setiap langkah menyimpang dari norma standar, tetapi bangsa Indonesia tunggal ika selalu.
    Penulis: Henri Chambert-Loir
    Editor: Ade Pristie Wisandhani
    Perancang
    Sampul: Ellen Halim
    Penataletak Isi: Diah Novitasari
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 31 Januari 2024
    Harga: Rp90.000
    Tebal: 417 halaman
    Ukuran: 160 mm x 240 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231341532
    ISBN: Digital: 9786231341549
    ID KPG: 592402242
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG bersama EFEO (École française d’Extrême-Orient)

  • Bernalar sebelum Klik

    Bernalar sebelum Klik

    DIGITALISASI telah membawa banyak manfaat. Inovasi teknologi komputasional menghasilkan lompatan kemajuan pada aras demokratisasi, deliberasi, pengembangan iptek, ekonomi kreatif, dan lainlain. Hidup kita juga menjadi jauh lebih efisien, aktif, dan produktif berkat layanan-layanan digital yang terus terbarui dan semakin beragam. Namun, digitalisasi juga membawa dampak tak terduga. Kebocoran dan penyalahgunaan data pribadi, kecanduan gadget, gelombang disrupsi digital, epidemi hoaks, polarisasi dalam masyarakat, penipuan online, dan kejahatan digital lainnya kini menjelma jadi masalah sosial baru yang pelik serta sulit diberantas. Di saat yang sama, tingkat literasi digital umumnya masih sangat rendah. Banyak orang hanya tahu bagaimana menggunakan aplikasi digital, tetapi tidak memahami benar pengaruh negatif yang ditimbulkan. Buku Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital mencoba memberikan sumbangan terhadap gerakan literasi digital di Indonesia dalam konteks ini. Buku Saudara Agus Sudibyo ini membantu masyarakat awam untuk memahami segi-segi pemanfaatan teknologi informasi, mengenali bentuk dan ciri kejahatan digital, serta mengetahui kiat-kiat menghindari dampak negatif penerapan teknologi digital. Dengan buku ini, kita juga diarahkan untuk menjadi warganet yang bijak dan bertanggung jawab, serta menjadi pemilih yang rasional dalam pemilu. Buku pintar literasi digital yang kreatif, ilustratif, dan perlu dibaca! —Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR-RI

    Penulis: Agus Sudibyo
    Editor: Candra Gautama & Galang Aji Putro
    Ilustrator: Melati Adaninggar
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 13 Desember 2023
    Harga: Rp140.000
    Tebal: 195 halaman
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231341242
    ISBN: Digital: 9786231341259
    ID KPG: 592302221
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG bersama Kominfo

  • Manusia dan Air dalam Senjang Pembangunan di Indonesia

    Manusia dan Air dalam Senjang Pembangunan di Indonesia

    Di kota-kota Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kawasan sekitar sungai dan dataran banjir adalah permukiman bagi kalangan menengah ke bawah. Selain menghadapi perubahan iklim, mereka juga harus bertahan di tengah pembangunan yang senjang (uneven development). Kelangkaan air bersih adalah konsekuensi bagi mereka, yang kemudian memunculkan kawasan kumuh di sekitar sungai. Ditulis oleh peneliti Asia Research Centre Universitas Indonesia berdasarkan riset lapangan di sejumlah sungai di Bima, Pontianak, dan Manado pada rentang 2021–2023, buku ini menawarkan pemahaman teoretis serta menjawab pertanyaan penting dan menarik: Bagaimana masyarakat miskin kota dapat bangkit dalam menghadapi bencana iklim terutama banjir dan kenaikan permukaan air laut? Bagaimana resiliensi masyarakat itu berkait dengan tata kelola air yang inklusif?

    Penulis: Muhammad R. Damm, Inaya Rakhmani, Cindy Rianti Priadi, Muhammad Irvan, Achmad Maulana
    Editor: Inaya Rakhmani, Panji Anugrah Permana, Endah Triastuti, Diatyka Widya Permata Yasih
    Penyelaras Akhir: Geger Riyanto dan Alpha Hambally
    Penataletak: Mulyono
    Perancang
    Sampul: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 27 Desember 2023
    Ukuran: 150 mm x 230 mm
    Harga: Rp130.000
    Tebal: 166 Halaman
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231341266
    ISBN: Digital: 9786231341273
    ID KPG: 592302219
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG

  • Mediatisasi Politik pada Masa Pandemi di Indonesia

    Mediatisasi Politik pada Masa Pandemi di Indonesia

    PENANGANAN PANDEMI Covid-19 memaksa negara memainkan peranan sentral sebagaimana direfleksikan dalam berbagai kebijakan: penguncian wilayah, penyediaan fasilitas kesehatan, penyediaan vaksin dan obat-obatan, dan lain sebagainya. Kebijakan pembatasan seperti anjuran untuk tetap di rumah, karantina wajib, dan jaga jarak mendorong masyarakat dalam mengandalkan media digital, khususnya media sosial, dalam kegiatan sehari-hari yang kemudian melahirkan mediatisasi. Di masa pandemi Covid-19, mediatisasi politik berperan penting dalam pembentukan opini publik dan wacana politik. Saat pemerintah dan pejabat kesehatan masyarakat bekerja untuk mengatasi krisis, media menjadi tempat utama kontestasi politik, di mana para aktor berusaha membentuk persepsi publik dan mempengaruhi kebijakan publik. Di luar kontestasi ini, bagaimana mediatisasi politik mempengaruhi masyarakat umum? Apa peran media arus utama dan alternatif? Bagaimana pengaruhnya terhadap populasi yang paling rentan—yang, meskipun menjadi korban secara tidak proporsional, juga paling tangguh? Apakah ada celah dan kesempatan untuk munculnya perlawanan, solidaritas, keterlibatan partisipatif, dan aktivisme kolektif? Ditulis oleh akademisi di rumpun ilmu sosial di tengah krisis kesehatan global terbesar abad ke-21—pandemi Covid-19, buku ini menawarkan serangkaian argumen yang meyakinkan betapa pentingnya mempelajari mediatisasi politik selama pandemi Covid-19. Para

    Penulis: tidak hanya mengajak kita untuk memahami geopolitik kawasan yang menjadi fokus empirisnya, tetapi juga memperdalam dan memperkaya pemahaman kita tentang hubungan antara media, politik, dan masyarakat.
    Penulis: Anastasia Yuni Widyaningrum, Ariane Utomo, Catherine Phillips, Diahhadi Setyonaluri, Diatyka Widya Permata Yasih, Endah Triastuti, Inaya Rakhmani, Kurnia Arofah, Panji Anugrah Permana, dan Whisnu Triwibowo
    Editor: Inaya Rakhmani, Panji Anugrah Permana, Endah Triastuti, dan Diatyka Widya Permata Yasih
    Penyelaras Akhir: Geger Riyanto & Alpha Hambally
    Penataletak: Fauzi Sukri
    Perancang & Ilustrasi
    Sampul: Wendie Artswenda
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 20 Desember 2023
    Harga: Rp160.000
    Tebal: 248 halaman
    Ukuran: 150 mm × 230 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231341280
    ISBN: Digital: 9786231341297
    ID KPG: 592302218
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG bersama Asia Research Center Universitas Indonesia (ARC UI)

  • Memahami Khalayak Media dalam Beragam Perspektif

    Memahami Khalayak Media dalam Beragam Perspektif

    Dewasa ini Ilmu Komunikasi berkembang pesat seiring dengan perubahan sosial global yang dipacu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu narasi besar yang melanda seluruh dunia adalah transformasi menuju masyarakat digital yang ditopang oleh perkembangan berbagai sarana komunikasi multiplatform. Buku Memahami Khalayak Media dalam Beragam Perspektif, yang berisi sejumlah teori komunikasi terkait khalayak, sangat penting untuk menjadi referensi membaca kompleksitas realitas komunikasi sosial yang tengah berlangsung di era digital. Masing-masing teori komunikasi yang disajikan dalam buku ini memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya kajian khalayak. Setiap

    Penulis: , yang sebagian besar merupakan staf pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, berupaya memaparkan teori komunikasi dari berbagai aspek, seperti sejarah, tokoh utama yang melahirkan dan mengembangkan teori, latar belakang perspektif atau paradigma ilmu teori, serta konsep-konsep penting yang terkandung dalam teori. Harapannya, buku ini menjadi pengantar bagi siapa pun yang tertarik memahami dinamika fenomena komunikasi di masyarakat yang semakin kompleks, sekaligus menantang untuk terus mengembangkan kajian khalayak agar relevan dengan perkembangan zaman, serta bermanfaat membangun kehidupan bersama yang lebih baik.
    Penulis: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Firly Annisa, Muria Endah Sokowati, Wulan Widyasari, Qholiva Yuni Fadilla, Tri Hastuti Nur R, Fajar Junaedi, Paramitha Yunianto, Frizki Yulianti Nurnisya, Yeni Rosilawati, Adhianty Nurjanah, Sovia Sitta Sari)
    Editor: Muria Endah Sokowati, Tri Hastuti Nur Rochimah, Alpha Hambally
    Penyelaras Akhir: Yohannes Krisnawan
    Ilustrator
    Sampul: Alim Bakhtiar
    Perancang
    Sampul: & Penataletak: Ellen Halim
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 30 Agustus 2023
    Harga: Rp140.000
    Tebal: 223 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340696
    ISBN: Digital: 9786231340702
    ID KPG: 592302175
    Bahasa: Indonesia
    Usia: 15+
    Penerbit: KPG

  • Indonesia Harus Kembali Kepada Rohnya

    Indonesia Harus Kembali Kepada Rohnya

    KRIS BIANTORO (17 Maret 1938-13 Agustus 2013) adalah bapak presenter Indonesia, penyanyi, dan salah satu seniman multitalenta terbaik yang pernah dilahirkan oleh Indonesia. Pada zaman Sukarno, ia pernah terlibat dalam operasi merebut Irian Barat dari Belanda: bukan untuk bertempur, melainkan untuk bernyanyi di hadapan para prajurit. Setelah peristiwa itu, kariernya di dunia seni kian melejit. Diselesaikan tiga minggu sebelum meninggal pada

    Usia: 75 tahun, buku ini adalah refleksi pengalaman dan pemikiran Kris Biantoro tentang keindonesiaan selama ia hidup. Kris Biantoro melalui empat zaman. Zaman Jepang ketika ia masih kanak di Magelang, zaman Orde Lama ketika ia memutuskan merantau ke Jakarta, sampai zaman Orde Baru tumbang pada 1998, dan kita memasuki masa reformasi. Disajikan dengan gaya yang sederhana, gamblang, blak-blakan, juga kadang dibumbui humor dan kelakar, tulisan Kris Biantoro secara tulus menyadarkan kita akan arti penting nasionalisme dan keindonesiaan pada hari ini.
    Penulis: Kris Biantoro
    Editor: Alpha Hambally
    Perancang
    Sampul: Ellen Halim; Iyus Beelovo Gultom; Thomas DS, Anastasia Felicita, Fitra Kodri Ramadhan
    Penataletak: Mulyono
    Kategori: Nonfiksi, Sosial
    Terbit: 16 Agustus 2023
    Harga: Rp135.000
    Tebal: 184 halaman
    Ukuran: 140 mm x 210 mm
    Sampul: Softcover
    ISBN: 9786231340436
    ISBN: Digital: 9786231340443
    ID KPG: 592302169
    Usia: 15+
    Bahasa: Indonesia
    Penerbit: KPG